Bambang Riyanto
Departemen Teknik Sipil Jl. Prof.H.Soedarto,SH Tembalang. Semarang.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR PENURUNAN TANAH TERHADAP KINERJA AUTOMATED RUBBER TYRED GANTRY PADA TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Garin Ario Tetuko; Hana Sahayu Rurita; Bambang Riyanto; Wahyudi Kushardjoko
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.292 KB)

Abstract

Penurunan tanah yang terjadi di Terminal Peti Kemas Semarang, khususnya pada Container Yard 05 tempat Automated Rubber Tyred Gantry beroperasi menyebabkan sistem operasi ARTG terganggu. Hal tersebut dikarenakan penurunan tanah menyebabkan kemiringan pada ARTG pad. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah untuk memprediksi kapan kemiringan ARTG pad pada tiap blok melewati batas toleransi supaya segera dilakukan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan perhitungan konsolidasi, penurunan tanah pada Container Yard 05 seharusnya berhenti pada 300 sampai 360 hari setelah pekerjaan reklamasi selesai. Namun saat dilakukan pengukuran lapangan di bulan Agustus 2016 dan Maret 2017 masih terdapat penurunan tanah. Berdasarkan data pengukuran lapangan yang ada, dilakukan pendekatan berupa persamaan linear untuk memprediksi kapan masing-masing blok pelayanan ARTG sistemnya terganggu. Diprediksi Blok C akan terganggu sistemnya paling awal, yaitu pada bulan Maret 2017. Blok D akan terganggu sistemnya pada September 2017, kemudian pada bulan Februari 2018, Blok F sistemnya terganggu. Sistem Blok G akan terganggu di bulan April 2018, sedangkan sistem pada blok E diprediksi akan terganggu paling akhir yaitu bulan Juni 2019. Saran yang dapat diberikan ialah saat proses reklamasi, sebelum area reklamasi diberikan perkerasan, derajat konsolidasinya sudah harus mencapai atau mendekati 90%. Dengan demikian tanah yang ditimbun akan lebih stabil saat mulai diberikan beban operasional. Untuk blok yang sistemnya akan terganggu, dapat dilakukan pekerjaan leveling.
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN PENYESUAIAN TARIF BUS ANTAR KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) DI PROVINSI JAWA TENGAH Angga Kristiyanto; Febrina Dilianugrahani; Kami Hari Basuki; Bambang Riyanto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.941 KB)

Abstract

Pelayanan bus AKDP Jawa Tengah terindikasi memiliki permasalahan antara lain tidak meratanya jaringan pelayanan angkutan umum, tidak sesuainya rute trayek yang terdaftar dengan kondisi di lapangan, kondisi bus yang sudah tidak layak dan kesenjangan load factor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan bus AKDP, tingkat isian pada tiap trayek, biaya operasi kendaraan dan kesesuaian tarif yang berlaku pada kondisi saat ini. Metodologi yang dilakukan untuk analisis tingkat pelayanan dengan menggunakan indikator efektivitas dan efisiensi. Sementara itu untuk analisis tingkat isian menggunakan data-data dari survei dinamis. Perhitungan BOK menggunakan panduan dari Dishubkominfo Jawa Tengah. Dari metode analisis tingkat pelayanan akan menentukan apakah trayek telah efektif dan efisien atau belum. Sedangkan dari metode analisis tingkat isian menghasilkan pola perjalanan yang menentukan trayek tersebut perlu dilakukan penggantian jenis armada atau tidak. Perhitungan BOK menghasilkan nilai yang digunakan untuk menghitung tarif yang sesuai. Hasil dari analisis tingkat pelayanan yaitu kelima trayek tersebut berada di bawah standar yang berlaku pada indikator kecepatan, headway, waktu tunggu penumpang, load factor, utilisasi, availability dan umur kendaraan. Sementara itu untuk analisis tingkat isian penumpang menghasilkan pola perjalanan yang mengharuskan adanya perubahan jenis armada pada beberapa trayek yang nilai load factornya berada di bawah 0,70. Kemudian dari perhitungan BOK menghasilkan tarif baru Rp257,55/km. Kelima trayek dinyatakan tidak efektif dan tidak efisien karena tidak memenuhi nilai standar pada sebagian besar indikator. Load factor yang memenuhi standar yaitu Semarang – Gubug - Purwodadi.PP dengan nilai load factor 0,90. Total BOK bus besar yaitu Rp7.366,16/bus/km. Perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan pada semua indikator agar load factor dapat meningkat. Untuk mendapatkan data yang lebih valid, maka perlu dilakukan penelitian pada waktu peak dan off peak.  Kemudian melakukan survei statis agar nilai headway pada kondisi lapangan dapat lebih akurat.