Melinda Widiani
Industrial Engineering Departement Diponegoro University Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp. 0247460052

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMILIHAN PARAMETER PENGAWETAN BAMBU APUS MENGGUNAKAN LARUTAN GARAM UNTUK MENCAPAI PRODUKSI BERKELANJUTAN DENGAN METODE DESAIN EKSPERIMEN FAKTORIAL Melinda Widiani; Denny Nurkertamanda
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 2, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksploitasi hutan sebagai bahan baku furnitur semakin mengkhawatirkan. Penebangan hutan yang tidak bertanggung jawab dan semakin langkanya hutan kayu membangkitkan kepedulian masyarakat akan penggunaan bahan baku yang bersifat berkelanjutan. Salah satu bahan yang berpotensi untuk menggantikan kayu adalah bambu. Bambu merupakan hasil alam non-hutan yang dapat tumbuh dengan cepat dan dapat diuraikan secara alami. Namun kelemahan bambu adalah tingkat keawetan yang rendah. Bambu rentan terhadap serangan kumbang bubuk dan rayap. Bambu tanpa pengawetan hanya dapat bertahan 1 – 3 tahun saja. Metode pengawetan yang paling sering digunakan adalah metode tekanan dengan menggunakan bahan kimia boraks. Penggunaan bahan kimia boraks sangat membahayakan kesehatan manusia dan dapat merusak lingkungan karena memiliki sifat racun. Oleh sebab itu perlu dicari bahan pengawet yang lebih alami dan bersifat berkelanjutan, yaitu larutan garam. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari kombinasi terbaik dari konsentrasi bahan pengawet dan lama waktu pengawetan dengan metode rendaman. Model penelitian dilakukan dengan metode desain eksperimen faktorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi larutan garam dan lama perendaman. Konsentrasi yang digunakan adalah 15%, 25%, dan 35%. Sedangkan lama perendaman adalah 1 hari, 3 hari, dan 7 hari. Hasil penelitian keawetan bambu terhadap serangan rayap dilakukan dengan mengukur presentase pengurangan berat bambu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat bambu berkurang secara signifikan pada kombinasi 15% dan 1 hari. Pengawetan paling efektif adalah penggunaan konsentrasi 35% dengan lama perendaman 3 hari.