Willy Patar Sitorus
Industrial Engineering Departement Diponegoro University Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp. 0247460052

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERENCANAAN MAINTENANCE MENGGUNAKAN METODE RCM II UNTUK MENGURANGI DOWNTIME DAN CACAT PART Y 1069 PADA DIVISI STAMPING & TOOLS (Studi Kasus PT.New Armada, Magelang) Willy Patar Sitorus; Sri Hartini
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. New Armada  sudah melakukan perawatan namun kenyataannya hasilnya belum optimal. Hal ini  bisa dilihat dari masih terjadinya Breakdown machine dikarenakan adanya komponen utama yang sering rusak, sehingga berdampak terhadap hasil produk (cetakan) dan keselamatan pekerjanya. Cacat fisik yang terdapat pada part Y1069 disebabkan karena kecepatan bending yang tidak normal, jumlah cacat sebesar 22,16% lebih besar dari part lainnya. Dalam penelitian ini membahas perencanaan kegiatan maintenance dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II, untuk menentukan maintenance task yang optimal berdasarkan konsekuensi modus kegagalan dan konteks operasi pada system stamping & tools. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dimulai dari identifikasi ABD&FBD, kemudian menentukan RPN terbesar setelah itu dari hasil RPN dibuat maintenance task dari setiap komponen. Untuk memperoleh interval dari komponen dilakukan perhitungan interval discard task. Hasil penilaian risiko dengan Risk Priority Number (RPN) terhadap 34 variasi modus  kegagalan menunjukkan bahwa komponen kritis yang perlu mendapatkan prioritas utama perhatian adalah pada oil seal pump dan solenoid valve yang kotor yang mendapatkan nilai RPN 32, kemudian flexible couple pecah dan hydraulic cylinder bocor dengan nilai RPN 24. Masing-masing pada oil seal pump rusak dan flexible  couple diberikan usulan redesign berdasarkan konsekuensinya terhadap kecelakaan kerja. Kemudian untuk modus oil seal pump, selenoid valve, dan hydraulic cylinder yang memiliki konsekuensi operasional diberikan kegiatan scheduled discard task dengan waktu maintenance optimal (TM) masing-masing 127, 373 dan 964 jam, agar tindakan tersebut menjadi technically feasible untuk menurunkan konsekuensi kerusakan. Nilai waktu TM yang diperoleh untuk mencegah kerusakan pada komponen oil seal pump, solenoid valve, dan hydraulic cylinder lebih kecil dari nilai mean time to failure (MTTF), yang menunjukkan bahwa waktu maintenance optimal akan berusaha untuk menghindari terjadinya kerusakan fungsi komponen sebelum kerusakan terjadi