Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

MODEL PEMILIHAN BAHAN PEWARNA ALAM COKLAT BATIK TULIS SOLO DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Hartini, Sri Hartini; Nurmalasari, Sinta; Rinawati, Dyah Ika
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 9, No.2, Mei 2014
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.398 KB) | DOI: 10.12777/jati.9.2.77-86

Abstract

Pewarna alami batik diklaim lebih ramah lingkungan dan telah terbukti menghasilkan emisi yang lebih rendah. Untuk itu penggunaan pewarna alam khususnya batik sangat dianjurkan. Sebuah sentra batik Laweyan di Solo telah memulai penggunaan pewarna alam sejak beberapa tahun yang lalu. Warna yang dominan digunakan adalah warna coklat karena ciri khas batik Solo yang paling banyak menggunakan warna coklat soga. Untuk menghasilkan warna coklat di sentra tersebut banyak pilihan bahan pewarna alam yang digunakan. Penelitian ini bermaksud mengembangkan model pemilihan alternatif bahan alam berdasarkan kriteria-kriteria yang ada. Tahapan dalam pemilihan yaitu menggali kriteria yang berpengaruh, melakukan pembobotan kriteria dan melakukan pembobotan pada alternatif yang ada. Penelitian ini menggunakan metode AHP  dalam pengolahan data sehingga dapat diketahui bahan alam apa yang tepat untuk menghasilkan warna coklat sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada. Dari hasil penelitian faktor yang berpengaruh dalam pemilihan bahan alam yaitu 4 variabel 6 kriteria dan 14 sub kriteria. Dari beberapa kriteria tersebut bahan alam yang terpilih adalah jalawe untuk menghasilkan warna coklat. Kata Kunci : batik, pewarna alam, analytical hierarchy process (AHP), laweyan, batik tulis Abstract Natural dyes of batik has claimed to be more environmentally friendly and has been known lower emissions. The use of natural dyes for batik especially highly recommended. A center of batik Laweyan in Solo has initiated use of natural dyes since a few years ago. The dominant colors used are brown because typical Solo batik are the most widely use soga brown color. To produce a brown color in the center of a large selection of natural dyes are used. During this time they are using all these ingredients. This study intends to develop a model of natural selection of alternative materials based on existing criteria. Stages in the selection criteria, namely digging influential,  weighting criteria and weighting criteria on existing alternative. This study uses AHP method in data processing so as to know what the right natural dyes to produce a brown in accordance with existing criteria. From the research, the factors that influence the selection of natural dyes are 4 variables 6 criteria and 14 sub-criteria. From of these criteria are natural dyes has selected to produce a brown color is jalawe. Keyword : batik, natural dyes, analytical hierarchy process (AHP), laweyan.
PERANCANGAN KANBAN JIG UNTUK MEREDUKSI DEFECT SEED (STUDI KASUS: SUPPORTING UNIT LINE PAINTING PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA) Vincensius Surya Buana; Sri Hartini
Industrial Engineering Online Journal volume 3,nomor 4,tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1076.93 KB)

Abstract

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia divisi Painting memiliki masalah dengan defect seed. Penelitian dilakukan di divisi Painting pada area Jig Handling dan Jig Cleaning. Area tersebut memiliki permasalahan mengenai produktivitas tenaga kerja yang rendah serta jumlah Jig yang digunakan untuk proses produksi belum terdata sehingga menyebabkan siklus Jig tidak berjalan sesuai standard. Selain itu jarak Jig Handling dengan Jig Cleaning yang jauh menimbulkan pemborosan berupa waktu pengiriman. Untuk menyelesaikan masalah yang ada pada Jig Area dilakukan perbaikan dengan sistem kanban, pembuatan standard kerja tenaga kerja Jig Handling serta relayout Jig Area. Melalui pengumpulan data dan pengolahan data, dihasilkan waktu baku yang digunakan untuk menyusun standard kerja bagi tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaanya guna memastikan pekerjaan berjalan dengan baik, dengan hasil berupa penurunan waktu menganggur dari 18% menjadi 3,6%. Pengurangan waktu menganggur diperoleh dari pengurangan waktu pengiriman jig ke cleaning akibat dipindahkannya cleaning area yang berjarak 500 meter, dari sebelumnya 40 menit menjadi 12 menit Lalu untuk perhitungan kanban didapatkan kebutuhan kanban untuk memastikan jig dikirim tepat waktu dan dalam kondisi yang baik yakni 1 cycle=1 cleaning adalah 2 buah kanban yang beredar dengan kapasitas per pengiriman sebanyak 40 unit jig.    ABSTRACT PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Painting division has a problem with the seed defect. The study was conducted in Painting division in the area of Jig Handling and Cleaning. The area has a problem about the low labor productivity and the number Jig used for the production process has not been recorded thus causing the cycle Jig does not go standards. In addition, the distance between Jig Cleaning and Jig Handling cause waste in the form of the delivery time. To resolve the problems exist in the area to be improved Jig with kanban systems, create labor standards and relayout Jig Cleaning Area. Through data collection and data processing, resulting standard time is used to develop standards for workers to complete the job to ensure the work goes well, the result of a decrease idle time from 18% to 3.6%. Reduction of idle time is obtained from the reduction of delivery time from removal jig cleaning area within 500 meters, from 40 minutes to 12 minutes. Then obtained for the calculation of kanban requirements to ensure the jig delivered on time and in good condition which is 1 cycle = 1 cleaning is 2 pieces of kanban in circulation with capacity of delivery is 40 unit jig every cycle. 
PENINGKATAN UTILISASI HOTBOX PADA DEPARTEMEN PART STOCK UNTUK MEREDUKSI LINE STOP (Studi Kasus di PT. Maithland Smith Indonesia) Rizky Kurnia Gusprita; Sri Hartini; Sriyanto Sriyanto
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 1, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Maithland Smith Indonesia (PT.MSI) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang  mebel, produknya antara lain seperti kursi, meja, lemari, tempat tidur, cermin, dan lain-lain yang dipasarkan di Amerika. Pada Departemen Finishing Conveyor Area PT. MSI mengalami in-efisiensi karena banyak terjadi line stop, yaitu sebesar 57,30%. Berdasarkan studi pendahuluan pendekatan lean thinking diketahui bahwa Departemen Finishing Conveyor Area PT. MSI memiliki banyak pemborosan. Akar permasalahan yang ditemukan adalah line stop disebabkan oleh aliran material subassembly di dalam hotbox tidak lancar yang tidak bisa memenuhi minimal loading pada departemen assembly. Untuk menunjang kelancaran pengiriman komponen dari hotbox ke Departemen Assembly maka dilakukan rancangan perbaikan tata letak penyimpanan dalam hotbox dengan dukungan 5S sehingga utilisasi hotbox meningkat. Dengan adanya hal tersebut diharapkan aliran material bisa lancar dan mereduksi line stop.Dengan perbaikan layout di dalam hotbox mampu meningkatkan utilisasi sebesar 49,31% dari layout awal, yaitu dari 479,52  menjadi 715,98 . Tata letak ruang penyimpanan menjadi lebih baik dengan dukungan 5S dan efektifitasnya pun meningkat  sehingga mampu mengeluarkan material siap assembly sesuai target produksi untuk menghindari terjadinya line stop PT. Maithland Smith Indonesia (PT.MSI) is a company engaged in the furniture, among other products such as chairs, tables, cabinets, beds, mirrors, and others are marketed in the United States. In Conveyor Finishing Department Area of PT. MSI has in-efficiency because many line stop happening, amounting to 57.30%. Based preliminary study on the lean thinking approach in that Conveyor Finishing Department Area of PT. MSI has a lot of waste. The root of the problems found were line stop caused by the flow material subassembly in hotbox noncurrent who can not meet the minimum loading on the assembly department. To support the smooth delivery of the components of the hotbox to the Department of the Assembly is making the design improvements in the storage layout hotbox with 5S so that hotbox utilization increases. With this it is expected to be smooth material flow and reduce the line stop. With improvements in the hotbox layout can increase the utilization of 49.31% of the initial layout, is from 479.52 to 715.98 . The layout of the storage space could be better with support  of 5S and its effectiveness was increased so as to remove the material ready for assembly on target to prevent the production line stops
Analisis Kinerja Mesin Produksi Mills MNOMenggunakan MetodeOverall Equipment Effectiveness (OEE)Studi Kasus : PT ISM Tbk Bogasari Flour Mills Ayu Leuditya Fahira; Sri Hartini
Industrial Engineering Online Journal Vol 9, No 4 (2020): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2020
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKetatnya persaingan dalam dunia usaha memicu setiap perusahaan untuk meningkatkan kompetensinya dalam memproduksi suatu produk, seperti memaksimalkan penggunaan mesin produksi. Dengan memaksimalkan penggunaan mesin produksi, perusahaan dapat mengoptimalkan produktivitas produksi dan meminimalkan kerugian akibat kendala produksi yang terjadi. Salah satu upaya untuk meminimalkan terjadinya kendala produksi adalah dengan menerapkan Total Productive Maintenance (TPM) yaitu dengan mengukur nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE). Pada penelitian ini, penerapan pengukuran nilai OEE pada mesin Mills MNO digunakan sebagai gambaran tentang kesesuaian keefektifan mesin-mesin di PT ISM Bogasari Departemen Mills MNO sehingga perusahaan mengetahui kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan nilai standar internasional (JIPM). Nilai OEE yang berada di bawah nilai standar, perlu dilakukan perbaikan. Dengan diagram ishikawa, penelitian ini bisa mengetahui penyebab terjadinya down-time yang terjadi sehingga dilakukan usulan perbaikan untuk perusahaan kedepannya.Kata kunci: Abstract|Performance Analysis of MNO Mills Production Machines Using Overall Equipment Effectiveness (OEE) Method|The tight competition in the business world of each company to increase competence in producing a product, such as maximizing the use of production machinery. By maximizing the use of production machinery, the company can optimize production and repair losses caused by production. One effort to improve production commitment by implementing Total Productive Maintenance (TPM) is by measuring the Overall Equipment Effectiveness (OEE) value. In this study, the application of OEE value measurement on MNO Mills machines is used as an assessment of the suitability of the effectiveness of the machines at PT ISM Bogasari MNO Mills Department makes companies look for information about companies that are in accordance with international standard values (JIPM). OEE values that need to be below standard values need to be improved. With Ishikawa diagram, this research can find out the cause of the decrease in the time to do repairs for the company in the future.
PENERAPAN ALGORITMA TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (CVRP) (STUDI KASUS DI PT. WAHYU JAYA) Sigit Baskoro; Sri Hartini
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 1, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 PT Wahyu Jaya merupakan salah satu distributor gas LPG 3 Kg di semarang. Dimana produk LPG 3 Kg ini merupakan produk yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari yang permintaannya cukup tinggi dan konsumennya tersebar di berbagai wilayah. Dalam hal ini semua kebijakan pengiriman produk ke retailer diatur dan dikelola oleh pihak PT Wahyu Jaya dengan menunggu order dari agen. Karena  belum ada pendekatan analitis mengenai penentuan kebijakan pengiriman produk kepada para agen hal ini diperlukan karena dengan adanya pendekatan analitis sehingga dapat menentukan solusi bagaimana pengiriman kepada para agen menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan pada sistem lama pengiriman masih menggunakan pengalaman driver dan helper saja tanpa melihat jarak tempuh dan waktu tempuh. Pada penelitian ini, peneliti mencoba mengaplikasikan metode yang telah ada yaitu Tabu Search. Metode ini bertujuan untuk menentukan rute yang optimal dan meminimasi jarak. Hal ini telah dibuktikan oleh peneliti sebelumnya seperti (asteria clarisa,2008) dan fajar pradana eksa (2011). Karena kasus pada penelitian ini termasuk dalam kasus large-scale TSP oleh karena itu maka perlu dibuat program aplikasi untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Penelitian ini menghasilkan rute baru untuk sistem distribusi PT Wahyu Jaya dengan menghasilkan solusi terbaik yaitu 6 cluster dan 6 kendaraan, sedangkan waktu tempuh adalah 120539 detik dan jarak tempuh 256.32 Km. Tiap kendaraan akan mengantarkan produk sesuai dengan rute dan klasternya agar sistem distribusi PT Wahyu Jaya menjadi lebih baik dan menjadi lebih cepat sampai ke agen. Kelebihan dari sistem yang baru yaitu setiap hari kendaraan dapat dijadwalkan untuk melakukan pengiriman sesuai rute yang telah klasterkan sehingga dapat meminimasi jarak dan waktu tempuh perjalanan. Abstract   PT Jaya is one of the 3 Kg LPG gas distributor in semarang. Where the 3 Kg LPG product is a product that is needed in daily life where demand is high and customers spread across various regions. In this case all policies shipping products to retailers governed and managed by the Rev. PT Jaya by waiting for orders from agents. Because there is no analytical approach to determining policies regarding shipping products to the agents it is necessary because with adannya analytical approach that can determine how delivery solution to the agents for the better. This is because the old system still uses the experience of delivery drivers and helpers without seeing mileage and travel time. In this study, researchers tried to apply existing methods of Tabu Search. This method aims to determine the optimal route and minimize the distance. It has been proved by previous researchers such as (Asteria clarisa, 2008) and fajar pradana eksa (2011). Since the cases in this study are included in the case of large-scale TSP therefore it needs to be made application program to help solve these problems. The study produced a new route for the distribution system by generating PT Jaya Rev. best solution which is 6 clusters and 6 vehicles, while the travel time is 120539 seconds and 256.32 Km mileage. Each vehicle will deliver the product in accordance with the route and distribution system in order klasternya Rev. PT Jaya become better and more quickly get to the dealer. The advantages of the new system that is every day a vehicle can be scheduled to make deliveries in accordance klasterkan route so as to minimize the distance and travel time. 
ANALISA BEBAN KERJA MENTAL PEKERJA DENGANMETODE FULL TIME EQUIVALENT(FTE)STUDI KASUS : PT. PLN (PERSERO) PUSAT MANAJEMEN PROYEK Shania Fairuz Hasnani; Sri Hartini
Industrial Engineering Online Journal Vol 8, No 4 (2019): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2019
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPT. PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia.Sedangkan PT. PLN (Persero) Pusat Manajemen Proyekmerupakansalah satu Unit Penunjang di lingkungan PT PLN (Persero) yang memiliki tugas menyusun dan melaksanakan kegiatan manajemen proyeklistrik Indonesia.PT. PLN (Persero) Pusat Manajemen Proyek memiliki total 109 pegawai yang berada di jabatan struktural perusahaan. Setiap pegawai memiliki tugas dan tanggung jawab masing masing. Pada penelitian ini bidang yang diteliti yaitu Bidang JKB, PC, dan Operasi. Berbagai tugas dan tanggung jawab dapat menjadi beban kerja bagi pekerja yang mendapatkan tugas tersebut sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah beban kerja yang diterima oleh pekerja dan menentukan jumlah pegawai yang tepat untuk suatu jabatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini ada metode Full Time Equivalent (FTE) dimana peneliti dapat menentukan seberapa besar tingkat beban kerja pekerja dan jumlah pekerja yang diperlukan. Hasil dari penelitian ini adalah sebanyak 71% jabatan berkategori overload, 6% jabatan berkategori inload, dan 24% jabatan berkategori underload.Kata Kunci:ManusiaABSTRACTPT. PLN (Persero) is a state-owned corporationthat deals with all aspects of electricity in Indonesia. While PT. PLN (Persero) Pusat Manajemen Proyekis one of the Support Units within PT PLN (Persero) which has the task of compiling and carrying out Indonesian electricity project management activities. PT. PLN (Persero) Pusat Manajemen Proyekhas a total of 109 employees who are in the company's structural positions. Each employee has theirownrespective duties and responsibilities. In this study, the divisionsstudied were JKB, PC, and Operations. Various tasks and responsibilities can be a workload for workers who get thesetasks so the purpose of this study is to determine the amount of workload received by workers and determine the right number of employees for a position. The method used in this study is the Full Time Equivalent (FTE) method where researchers can determine how much the level of workload of workers and the number of workers needed. The results of this study are as many as 71% of positions categorized as overload, 6% of positions categorized as inload, and 24% of positions categorized as underload
PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PRODUK BERBAHAN LIMBAH KAYU MENGGUNAKAN METODE QUANTITATIVE STRATEGY PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus : UD.MURSODO) Desy Anggrita Wida Aswara; Sri Hartini
Industrial Engineering Online Journal volume 3,nomor 4,tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.369 KB)

Abstract

Strategi bisnis merupakan kemampuan yang dimiliki pelaku bisnis untuk menganalisis lingkungan eksternal dan internal usaha, merumuskan strategi, mengimplementasikan strategi dan merancang rencana untuk mencapai sasaran. UD.MURSODO adalah UKM yang mengolah produk berbahan limbah kayu yang mengalami kendala yaitu persaingan yang semakin ketat, permodalan yang kecil serta kegiatan promosi yang kurang maksimal. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk merumuskan strategi bisnis bagi UD.MURSODO. Proses perencanaan strategi bisnis ini dilakukan menggunakan metode SWOT (Strengths- Weakness- Opportunity- Threats), analisis faktor internal dan eksternal menggunakan matriks IFE dan EFE, penentuan posisi UD.MURSODO menggunakan matriks SPACE dan IE. Hasil alternatif strategi dipilih menggunakan matriks QSPM. Berdasarkan masalah yang terjadi pada UD.MURSODO, kegiatan penetrasi pasar merupakan prioritas strategi yang harus dikembangkan. Oleh karena itu, segala hal yang terkait dengan promosi, pemasaran dan penjualan akan mampu mengembangkan UD.MURSODO. ABSTRACTBussiness strategy was task the owner to analize external and internal problem of bussines environtment, formulated the strategy, implemented and designed to achiev the bussines target. UD.MURSODO was a SME that made product from wood waste and UD.MURSODO have many problem that fierce competition, less promotion activity and small capitalization in experienced of business development. Therefore, the study  conducted to formulate the strategies for UD.MURSODO. Business strategy planning used SWOT method (Strengths- Weakness- Opportunity- Threats), analysis of internal and external factors used IFE and EFE matrix, the matrix positioning SPACE and IE. Alternative strategies  selected by QSPM. Based on the case, UD.MURSODO developed the market penetration as the priority. Therefore, all matters will be able to developed like promotion, marketing and sales.
PEMANFAATAN LIMBAH KAYU MEBEL SEBAGAI PENGGANTI POLYSTYRENE PADA SIKAT GIGI DENGAN KONSEP KNOCK-DOWN MENGGUNAKAN METODE VALUE ENGINEERING Dahliana Agustini; Sri Hartini
Industrial Engineering Online Journal Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi limbah yang dihasilkan dari mebel adalah potongan kayu mencapai 2 truk/hari, serbuk gergaji mencapai 1 truk/minggu. Mebel ini menjual limbahnya ke pabrik industri tahu dan pembakaran batu bata. Nilai ekonomis limbah kayu menjadi rendah. Perilaku masyarakat saat ini mengarah pada konsumsi produk ramah lingkungan (green consumer). Polystyrene adalah bahan plastik yang tidak dapat mengurai dengan tanah dan salah satu kandungan yang terdapat pada polystyrene adalah karsinogen yang dapat menyebabkan kanker. Bahan ini terdapat di banyak produk dan perkakas rumah tangga dan sikat gigi memiliki karakteristik berbahan polystyrene. Sikat gigi dibutuhkan oleh setiap orang dan berfungsi sebagai alat kesehatan gigi dan mulut. Menurut saran dokter gigi, sikat gigi wajib diganti saat bulu sikat sudah mulai mengembang (paling tidak 3-4 bulan sekali) mengharuskan sikat gigi yang lama dibuang dan diganti dengan yang baru. Hal ini menimbulkan masalah lain, yaitu masalah pencemaran lingkungan. Limbah sikat gigi yang ada sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah.Limbah kayu mebel dapat menjadi pilihan pengganti material polystyrene tersebut, karena kayu merupakan material yang mudah terurai. Pinus dapat dijadikan alternatif karena sifat pinus yang lunak dan memiliki serat yang lurus dan halus. Salah satu limbahnya yang dapat dimanfaatkan berupa potongan kayu. Dengan menggunakan Value Engineering, ada empat alternatif yang dikembangkan dan diuji menurut dimensi kualitas produk oleh tiga orang dokter gigi. Pengujian dengan menggunakan kuisioner ini, diolah dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). Desain yang terpilih adalah alternaif 3 yang memiliki kepala sikat berbentuk oval dan cukup kecil, leher sikat yang bulat, sistem knock-down menggunakan baut, dan gagang yang lurus.Dimulai dari langkah kecil, melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu mereduksi sampah plastik agar sustainable product sikat gigi menjadi meningkat. Potential waste generated from several pieces of wood furniture is to reach 2 truck/day , sawdust reach 1 truck/week. These craftsmen sell their waste to tahu factory and brick kilns. Economic value of wood waste to be lo . Behavior of today's society leads to the consumption of environmentally friendly products (green consumer). Polystyrene is a plastic material that can not break down the soil and one of the content contained on polystyrene is a carcinogen that can cause cance . This material is contained in many household products and tools and has the characteristics of a toothbrush made from polystyrene. Toothbrushes are needed by everyone and serve as a means of oral health . According to the doctor's advice , toothbrush must be replaced when the bristles have started to expand ( at least 3-4 months ) requires a long toothbrush removed and replaced with new ones. This raises another problem, namely the problem of environmental pollution. Waste that is difficult toothbrush broken down by microorganisms in the soil.Waste wood furniture can be an alternative to the polystyrene material, as wood is a biodegradable material. Pine can be used as an alternative because of the nature of soft pine and has a straight and smooth fiber. One that can be utilized in the form of waste wood pieces. By using Value Engineering, there are four alternatives are developed and tested according to the three dimensions of the quality of the product by the dentist. Tests using this questionnaire , prepared by using the Analytic Hierarchy Process ( AHP ) . The design chosen is alternaif 3 that has an oval-shaped brush head and is quite small , round neck brush , knock -down system using bolts , and handles are straight . Starts with a small step , through this study is expected to help reduce plastic waste in order to be sustainable toothbrush product increases.
PENGOLAHAN LIMBAH MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN SUSTAINABILITAS UKM DI KAMPOENG BATIK LAWEYAN (Studi Kasusdi Ukm Saud Efendy Batik, Laweyan-Solo) Septiana Puji Lestari; Sri Hartini; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UKM Saud Effendy merupakan salah satu UKM yang berada di kawasan kampoeng batik Laweyan. Proses produksi pada Saud Effendy Batik menggunakan lilin, bahan pewarna yang melibatkan bahan-bahan kimia. Dengan banyaknya penggunaan zat pencemar tanpa melalui proses pengolahan menyebabkan turunnya kualitas lingkungan. Pada SE Batik upaya pengurangan dampak dengan menggunakan kembali limbah lilin, namun limbah cair masih dibuang begitu saja. Sehingga menyebabkan aliran air yang tercemar, merusak tatanan kehidupan air, merusak ketersediaan air untuk kepentingan umum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat eko efisiensi proses produksi batik. Untuk selanjutnya memberikan usulan rancangan pengolahan limbah mandiri. Kemudian membandingkan dampak lingkungan sebelum dan sesudah adanya usulan rancangan pengolahan limbah. Dari hasil LCA didapatkan eco cost sebesar  Rp. 275.777.954,00. Dari perhitungan Cost Benefit Analysis untuk net value menunjukkan nilai profit ekonomi yang sangat tinggi berkisar Rp 1.129.377.644,00. UKM Saud Effendy batik memiliki tingkat eko efisiensi sebesar 75,6 %. Usulan rancangan pengolahan limbah mandiri dapat menurunkan eco cost sebesar Rp. 54.011.212,00. Hasil eko efsiensi setelah adanya usulan pengolahan limbah sebesar 81 %..
ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BERDASARKAN SERTIFIKASI ISO 14001 DI PT BARTEC UTAMA MANDIRI R. Fernanda Syarif Wicaksana; Sri Hartini
Industrial Engineering Online Journal volume 3,nomor 4,tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.904 KB)

Abstract

Dalam perkembangannya, PT Bartec Utama Mandiri selalu berusaha memperbaiki kineja manajemen lingkungannya. Untuk mengetahui bagaimana kinerja manajemen lingkungan perusahan dan  sudahkah sesuai dengan prinsip ISO 14001 mengenai sistem manajemen lingkungan. Digunakan alat berupa checklist berdasarkan Global Enviromental Managemenet Initiative (GEMI) untuk mengukur kinerja sistem manajemen lingkungan perusahaan saat ini. Dari hasil checklist diketahui bahwa total skor dari masing-masing prinsip ISO 14001 adalah kebijakan dan komitmen skor delapan dari empat belas, perencanaan skor lima dari sepuluh, penerapan dan operasi skor Sembilan dari 26, pemeriksaan dan tindakan koreksi skor dua dari sepuluh, dan tinjauan manajemen skor satu. Usulan rancangan perbaikan diberikan sedemikian rupa untuk perusahaan supaya meningkatkan kinerja sistem manajemen lingkungan perusahaan yang sesuai dengan sertifikasi ISO 14001.  Abstract [Title: Analysis of Environmental Management System Based on ISO 14001 Certification at PT Bartec Utama Mandiri] In its development, PT Mandiri Bartec kineja always trying to improve its environmental management. To find out how the company's environmental management performance and Have accordance with the principles of the ISO 14001 environmental management systems. Used tool in the form of a checklist based Global Environmental Managemenet Initiative (GEMI) to measure the performance of the environmental management system of companies today. From the results of the checklist in mind that the total scores of each of the principles of ISO 14001 is the policy and commitment of the fourteen eight scores, a score of five out of ten the planning, implementation and operation of nine score of 26, checking and corrective action scores two out of ten, and management review a score of one. Proposed design of repairs given to the company in such a way in order to increase the performance of the company's environmental management system in accordance with ISO 14001 certification.