Intan Rahmania Eka Dini
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE CORRELATION BETWEEN CELL OF ORIGIN SUBTYPE WITH OVERALL SURVIVAL OF DIFFUSE LARGE B-CELL LYMPHOMA PATIENTS IN KARIADI GENERAL HOSPITAL SEMARANG Jenifer Marsela Tarius; Hermawan Istiadi; Ika Pawitra Miranti; Intan Rahmania Eka Dini
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.406 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v9i3.27504

Abstract

Background: DLBCL is the most common type of NHL in the world. DLBCL based on cell of origin is divided into GCB and non-GCB. The diagnosis of DLBCL has not been routinely done to its cell of origin, and there have not been many studies that discuss the DLBCL subtype and the overall survival of the patients, especially in Kariadi General Hospital. This study aims to determine the correlation of DLBCL cell of origin with the 2-year overall survival of DLBCL patients in Kariadi General Hospital. Methods: This is an observational analytic study of 40 DLBCL patients in Kariadi General Hospital from January to August 2017. The data collection including: age of diagnosis, location, stage and 2-year overall survival. Data analysis used chi square test and Kaplan Meier curve. Results: GCB patients had higher 2-year overall survival than non-GCB subtype significantly (p: 0.047), with a 2-year survival rate of GCB subtype was 66.7% and non-GCB subtype was 31.6%. GCB patients tend to have early stage than non-GCB subtype significantly (p:0.028). Conclusion: DLBCL GCB subtype patients had significantly higher 2-year overall survival therefore it has better prognosis than non-GCB subtype.
EFEKTIVITAS EDUKASI KELOMPOK OLEH APOTEKERTERHADAP KEPATUHAN DAN OUTCOME KLINIK PASIEN DIABETES MELITUS Intan Rahmania Eka Dini; Tri Murti Andayani; Luthfan Budi Purnomo
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 3, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.195

Abstract

Edukasi merupakan salah satu pilar pengelolaan diabetes melitus (DM) yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai  penyakit, pencegahan, penyulit, dan penatalaksanaan DM kepada pasien dan keluarganya. Apoteker merupakan salah satu tenaga kesehatan yang turut memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan salah satunya melalui edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian edukasi secara kelompok  dilihat dari kepatuhan dan outcome klinik pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian eksperimental selama7 bulan di Poliklinik Endokrin RSUP Dr. Sardjito pada bulan Desember 2012 – Juni 2013 dengan sampel 26 pasien kelompok intervensi dan 28 pasien kelompok kontrol. Kelompok intervensi dibagi dalam 10 kelompok yang terdiri atas 2-3 pasien/kelompok yang mendapat edukasi dari apoteker. Pengukuran skor kepatuhan dilakukan dengan Morinsky Medication Adherence Scale dan outcome klinik diukur dengan perubahan nilai HbA1c sesaat sebelum edukasi dan setelah 3 bulan. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan paired t test, independent t test, dan linear regression. Edukasi apoteker secara kelompok dapat meningkatkan kepatuhan pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUP Dr. Sardjito terhadap pengobatan dan memperbaiki kontrol glikemik kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompokkontrol dengan masing-masingnilai p adalah 0,023(p<0,05) dan 0,010 (p<0,05). Selain itu, kepatuhan pasien berpengaruh terhadap perbaikan kontrol glikemik (HbA1c) dengan nilai p 0,002 (p<0,05). Kata Kunci: edukasi kelompok, kepatuhan, HbA1c
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SERTA FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) DENGAN BAHAN PENGHANCUR SODIUM STARCH GLYCOLATE Nuraini Ekawati; Widyandani Sasikirana; Eva Annisaa’; Intan Rahmania Eka Dini
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 27 No. 3 (2023): MFF SPECIAL ISSUE
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v27i01.30042

Abstract

Secang merupakan salah satu tanaman Indonesia yang mempunyai khasiat sebagai antioksidan, antibakteri, antijerawat, antiinflamasi, serta memiliki aktivitas hipoglikemi, vasorelaksasi, dan hepatoprotektif. Komponen utama yang terdapat dalam kayu secang adalah brazilin yang bersifat sebagai antioksidan. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengukur aktivitas antioksidan ekstrak kayu secang serta memformulasikan ekstrak kayu secang menjadi sediaan tablet hisap dengan  sodium starch glycolate (SSG) sebagai bahan penghancur Metode: Penentuan aktivitas antioksidan ekstrak kayu secang dilakukan dengan metode penangkapan radikal bebas DPPH  (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).  Ekstrak kayu secang diformulasikan menjadi  tablet hisap dengan metode granulasi basah menggunakan SSG dengan konsentrasi sebesar 3% (FI) , 8% (FII), dan 12% (FIII). Evaluasi sifat alir granul dilakukan melalui pengukuran waktu alir granul, sudut diam, dan indeks kompresibitas. Dilakukan uji keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dau uji waktu hancur terhadap tablet hisap yang dihasilkan.    Hasil: Esktrak kayu secang memiliki aktivitas antioksidan yang  kuat. Granul yang dihasilkan dari ketiga formula memiliki sifat alir yang baik. Hasil evaluasi sifat fisik tablet hisap menunjukkan bahwa ketiga formula memenuhi syarat pengujian keseragaman bobot, kerapuhan, kekerasan, waktu hancur.  Kesimpulan: Perbedaan konsentrasi SSG pada tablet hisap ekstrak kayu secang dapat mempengaruhi kerapuhan, kekerasan, dan waktu hancur sediaan. Peningkatan jumlah SSG pada formulasi tablet hisap ekstrak kayu secang tidak selalu dapat mempercepat waktu hancur sediaan.