Levina Ameline Moelyono
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (PIPER CROCATUM) TERHADAP GAMBARAN LIMFOSIT DARAH TEPI STUDI PADA MENCIT BALB/C YANG DIINFEKSI SALMONELLA TYPHIMURIUM Levina Ameline Moelyono; Akhmad Ismail; Neni Susilaningsih
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.548 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18592

Abstract

Latar Belakang: Flavonoid merupakan  senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun sirih merah, yang memiliki sifat antikanker, antiseptik, antiinflamasi, dan imunomodulator. Sebagai imunomodulator, flavonoid dapat meningkatkan respon TH1 yang merupakan komponen sistem imun adaptif yang dimediasi limfosit T CD4+, yang berperan pada imunitas terhadap bakteri intraseluler, seperti Salmonella Typhimurium.  Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirih merah terhadap gambaran limfosit darah tepi mencit Balb/c yang diinfeksi Salmonella  Typhimurium.  Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post test only control group design. Sampel sebanyak 25 ekor mencit Balb/c yang  memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dilakukan randomisasi menjadi 5 kelompok dan kemudian dilakukan adaptasi selama 7 hari. Kelompok K1 diberi ekstrak daun sirih merah dengan dosis 10 mg/hari/mencit selama 14 hari. Kelompok K2 diinfeksi dengan Salmonella Typhimurium sebanyak 105 CFU  intraperitoneal pada hari ke-10. Kelompok P1, P2, dan P3 diberi ekstrak daun sirih merah per oral dengan dosis masing-masing 10, 30, dan 100 mg/mencit/hari selama 14 hari dan diinfeksi dengan Salmonella Typhimurium sebanyak 105 CFU intraperitoneal pada hari ke-10. Pada hari ke-22 dilakukan pengambilan sampel.Hasil : Rerata presentase limfosit  tertinggi didapatkan pada kelompok P3 (mean=59.20±6.535). Pada  uji Post Hoc Tukey didapatkan adanya perbedaan signifikan gambaran limfosit darah tepi antar kelompok P1 dan P3 (p=0.048).  Simpulan: Terdapat peningkatan presentase limfosit darah tepi yang signifikan pada kelompok P3 dibanding kelompok P1.