Amalia Ridha Sudirman
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Validitas Konstruk dari Multidimensional Measure of Islamic Spirituality (MMS) Menggunakan Metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) Amalia Ridha Sudirman; Rena Latifa
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 8, No 2 (2019): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v8i2.13402

Abstract

AbstractThis study aims to examine validity of items in Multidimensional Measure of Islamic Spirituality (MMS) scale which was first formulated by Dasti and Sitwat (1988). There are eight aspects of Islamic spirituality in this construct, namely: 1) quest and search for divinity, 2) feelings of connectedness with Allah, 3) self discipline, 4) anger-expansive, 5) self-aggrandizement, 6) meanness-generosity, 7) tolerance-intolerance, and 8) Islamic practices. Through 199 participants who are Moslem women and used to live in big cities, we conducted the validity of measuring instruments by using Confirmatory Factor Analysis (CFA) method and assisted by software Lisrel 8.7. CFA test results show that MMS scale that has been adapted into 46 items is valid. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji validitas item dalam skala Multidimensional Measure of Islamic Spirituality (MMS) yang pertama kali dirumuskan oleh Dasti dan Sitwat (1988). Ada delapan aspek kerohanian Islam dalam konstruksi ini, yaitu: 1) pencarian keilahian, 2) perasaan terhubung dengan Allah, 3) disiplin diri, 4) kemarahan-ekspansif, 5) peningkatan diri, 6) kejelekan -generositas, 7) toleransi-intoleransi, dan 8) praktik Islam. Melalui 199 responden yang tinggal di kota-kota besar, kami melakukan validitas alat ukur dengan menggunakan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil tes CFA menunjukkan bahwa skala MMS yang telah diadaptasi menjadi 46 item valid. 
THE HAPPINESS OF WOMEN WEARING FACE-VEIL Amalia Ridha Sudirman; Rena Latifa
Mimbar Agama Budaya Vol 37, No 2 (2020): Mimbar Agama Budaya
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.293 KB) | DOI: 10.15408/mimbar.v37i2.18912

Abstract

Abstract. Around 2017 women wearing face-veil has been increase in Indonesia. Nevertheless, high perceptions and behavioral discrimination are still experienced by most face-veiled women in their daily social life. This can be harming happiness which is an important psychological condition for every individual furthermore. Through sample of 199 participants of early adult women who wearing face-veil from big cities area, OHQ scale (Hills & Argyle, 2002) was used to measure happiness, MMS scale (Dasti & Sitwat, 2014) for Islamic spirituality, and IPC scale (Levenson, 1981) for locus of control. Validity test is done firstly by CFA method and Lisrel software. Then a multiple analysis method (MRA) was carried out to test the effect through SPSS software. Analysis results of this study indicated there is a significant effect of Islamic spirituality and locus of control towards happiness of face-veiled women in big cities, with statistical value at 55.1%. Whereas regression coefficient results showed that four sub-variables that contributed significantly are self discipline, feelings connectedness with Allah, meanness-generosity, and internal locus. The author hopes that the implications of the research results will be reviewed and developed in further research by further examining what factors are the fourth factors and deepening the information on things that will increase happiness, especially in certain groups, such as women wearing face-veil. Abstrak.  Sekitar tahun 2017 perempuan yang memakai cadar di Indonesia meningkat. Meski demikian, persepsi dan diskriminasi perilaku yang tinggi masih dialami oleh sebagian besar perempuan bercadar dalam kehidupan sosial sehari-hari. Hal ini dapat merusak kebahagiaan yang merupakan kondisi psikologis penting bagi setiap individu selanjutnya. Melalui 199 sampel partisipan wanita dewasa awal yang memakai cadar dari wilayah kota besar, skala OHQ (Hills & Argyle, 2002) digunakan untuk mengukur kebahagiaan, skala MMS (Dasti & Sitwat, 2014) untuk spiritualitas Islam, dan skala IPC. (Levenson, 1981) untuk lokus kendali. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan metode CFA dan software Lisrel. Kemudian dilakukan metode analisis berganda (MRA) untuk menguji pengaruh tersebut melalui software SPSS. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara spiritualitas Islam dan locus of control terhadap kebahagiaan perempuan bercadar di kota-kota besar, dengan nilai statistik sebesar 55,1%. Sedangkan hasil koefisien regresi menunjukkan bahwa empat sub variabel yang memberikan kontribusi signifikan adalah disiplin diri, perasaan keterhubungan dengan Allah SWT, sifat-sifat murah hati, dan lokus internal. Penulis berharap implikasi dari hasil penelitian di kaji kembali dan dikembangkan pada penelitian selanjutnya dengan meneliti lebih lanjut fator-faktor apa saja yang menjadi penyebab keempat variabel ini serta memperdalam informasi hal-hal yang akan meningkatkan kebahagiaan terutama pada kelompok tertentu, seperti wanita bercadar.