Tuti Anggraini
UIN Sumatera Utara Medan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS) DALAM MENYEDIAKAN RUMAH LAYAK HUNI DI KELURAHAN BEROHOL KECAMATAN BAJENIS KOTA TEBING TINGGI Dewi Herlina; Zuhrinal M. Nawawi; Tuti Anggraini
Studia Economica : Jurnal Ekonomi Islam STUDIA ECONOMICA: Jurnal Ekonomi Islam | Vol. VII | No. 1 | 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.22 KB) | DOI: 10.30821/se.v7i1.9999

Abstract

This study aims to determine the implementation of Self-Help Housing Stimulant Assistance (BSPS) in providing livable houses in Berohol Village, Bajenis District, Tebing Tinggi City. Self-Help Housing Stimulant Assistance (BSPS) is a government facility in the form of stimulant assistance for the construction / improvement of housing quality provided to low-income people. Low-Income Communities (MBR) are people who have limited purchasing power so they need government support to get a decent house to live in. Self-Help Housing are houses built on the initiative and efforts of the community, either individually or in groups. This type of research is a descriptive qualitative research. In collecting research data using interview techniques, observation, and documentation using informants as a source of information. The results of this study indicate that the implementation of the Self-Help Housing Stimulant Assistance Program in providing Liveable Homes in Berohol Village, Bajenis District, Tebing Tinggi City has not been optimal. Including the distribution of BSPS that has not been on target, lack of participation and public awareness and lack of knowledge about the BSPS program. In addition, in the development stage, it should be carried out cooperatively with fellow groups that have been determined but in reality it is still done individually. Researchers also see that the implementors in the implementation of the BSPS Program in Kelurahan Berohol still do not have firmness because they still allow the community to work individually. Even though they understand what the concept and purpose of the BSPS program actually is.
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa dalam Bisnis Islam Melalui Motivasi Sri Rezeki Widya Ritonga; Tuti Anggraini; Zuhrinal M. Nawawi
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol 8, No 2 (2022): JIEI
Publisher : ITB AAS INDONESIA Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jiei.v8i2.5874

Abstract

This study aims to determine the effect of entrepreneurial knowledge, self-efficacy, and family environment on students' entrepreneurial interest through motivation. This study uses quantitative methods by questionnaires distributed to students of the Potensi Utama University as many as 90 respondents with the sampling technique. The data obtained were then processed using SPSS Version-23, then analyzed using path analysis. The analysis used includes the validity and reliability test of the instrument, the classical assumption test which includes the normality test, the multicollinearity test, and the heteroscedasticity test, as well as the statistical test which provides for the determination test, partial test (t-test), and simultaneous test (f-test). The results of this study indicate that entrepreneurial knowledge partially affects motivation, self-efficacy partially affects motivation, family environment partially does not affect motivation, and motivation affects student entrepreneurial interest. Entrepreneurship knowledge partially affects Student Entrepreneurial Interest, Self Efficacy partially affects Student Entrepreneurial Interest, and Family Environment partially does not affect Student Entrepreneurial Interest. From the significance test results, it was found that the family environment had no significant effect on Student Entrepreneurial Interest through Motivation. Meanwhile, the variables of Entrepreneurship Knowledge and Self-Efficacy have a significant effect on Student Entrepreneurial Interest through Motivation.
Green Banking dalam Islam: Konsep Alquran tentang Investasi yang Bertanggung Jawab M. Fauzan; Asmuni; Tuti Anggraini
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i1.21402

Abstract

Perkembangan investasi perbankan Indonesia telah menunjukkan tren yang meningkat, namun sebagian besar dari investasi ini belum mempertimbangkan dampaknya terhadap aspek sosial dan lingkungan. Penelitian ini menyoroti keselarasan Responsible Investment (RI) dalam green banking dengan prinsip ajaran Islam tentang investasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Green banking menekankan investasi dengan pertimbangan dampak lingkungan dan social (ESG), serta mengedepankan nilai-nilai, pengembalian finansial, dan lingkungan operasional. Tujuan penelitian ini adalah utuk mengetahui konsep Al-Qur’an tentang Responsible Investment dalam green banking. Data yang terkumpul dari studi pustaka dan dokumentasi disusun secara sistematis dengan penggunaan metode analisis interpretatif, yang melibatkan pengklasifikasian dan penafsiran makna teks-teks Alquran yang relevan dan diperoleh dari berbagai referensi. Hasil penelitian menunjukkan konsep Triple Bottom Line dalam keberlanjutan mempengaruhi keputusan investasi dengan menekankan nilai-nilai dan pengembalian finansial jangka panjang. Al-Qur'an (QS Al-A’raf: 31) menegaskan untuk menghindari pemborosan dan membagi harta dengan adil kepada yang membutuhkan (People). Tindakan berlebihan pada sumber daya alam (QS Hud: 85) dapat menciptakan bencana seperti banjir atau kekeringan. Pandangan Islam ini sejalan dengan upaya ESG dalam mengukur dampak lingkungan (Planet) seperti yang disebutkan dalam Surah Ar-Rum (30):41 dan Surah Al-Baqarah (2):267. Profit dalam aktivitas bisnis diizinkan selama sesuai aturan Islam, termasuk larangan terhadap riba dan ketidakjujuran (Surah An-Nisa [4]: 29). Perbankan syariah mengenal bagi hasil (syirkah), mengutamakan kerja sama antara pengusaha dan pemberi modal serta membagi hasil sesuai kesepakatan. Implikasi penelitian ini menunjukkan kesenjangan antara kesadaran terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan dan implementasinya. Rekomendasi kebijakan termasuk pengawasan ketat untuk memastikan kesesuaian dan konsistensi implementasi prinsip-prinsip green banking dan ESG Investment, serta perhatian pada integrasi nilai-nilai Islam dalam kebijakan perbankan berkelanjutan menjadi penting untuk mengurangi kesenjangan antara kesadaran dan praktik implementasi keberlanjutan di sektor perbankan.
Evaluasi Praktik Istihsan dan Istishab dalam Muamalah Kontemporer T. Rizkan Polem; Asmuni Asmuni; Tuti Anggraini
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i3.21457

Abstract

Dalam kehidupan modern, prinsip-prinsip hukum Islam sering kali tidak secara eksplisit mengatur berbagai situasi, seperti penggunaan teknologi dalam transaksi atau perubahan dalam pola ekonomi. Evaluasi praktik istihsan dan istishab menjadi penting karena mereka merupakan landasan untuk menginterpretasikan dan menyesuaikan hukum Islam terhadap dinamika zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi praktik penggunaan istihsan dan istishab dalam muamalah kontemporer. Penelitian ini mengadopsi metode studi kepustakaan yang fokus pada pengumpulan, analisis, dan sintesis informasi dari berbagai sumber literatur. Hasil penelitian menggarisbawahi signifikansi Istihsan dan Istishab dalam konteks menyelaraskan hukum Islam dengan realitas muamalah kontemporer. Evaluasi praktik Istihsan menyoroti kemampuannya dalam memberikan ruang interpretasi yang fleksibel dalam transaksi modern seperti e-commerce, sementara praktik Istishab menegaskan kelanjutan status hukum dalam berbagai konteks bisnis dan keuangan. Implikasi penelitian ini menawarkan rekomendasi kebijakan, termasuk peningkatan pemahaman melalui pendidikan, pengembangan pedoman khusus, dan dorongan untuk penelitian lanjutan guna menjaga relevansi hukum Islam di tengah dinamika kehidupan modern yang terus berkembang.
Madzhab Shahabi: Eksplorasi Fatwa Sahabat dalam Persoalan Muamalah Harry Irawan; Asmuni Asmuni; Tuti Anggraini
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i4.21458

Abstract

Madzhab Shahabi menggambarkan pandangan sahabat Nabi dalam hukum Islam yang tidak secara tegas dijelaskan dalam Al-Quran dan Sunnah. Fenomena ini cukum mengganggu praktik ekonomi dan kehidupan umat Muslim saat ini. Keberhasilan Madzhab Shahabi dalam memberikan landasan hukum sangat penting dalam dinamika kehidupan modern. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki konsistensi pandangan sahabat, argumentasi yang mereka gunakan, dan implikasi kontemporer dari perdebatan Madzhab Shahabi dalam menangani persoalan hukum Islam yang tidak tegas dijelaskan dalam sumber-sumber utama Islam. Metode penelitian ini mengusung pendekatan studi literatur dan perbandingan untuk melakukan analisis deskriptif yang mendalam. Hasil penelitian menegaskan pentingnya pandangan para sahabat dalam menetapkan hukum Islam di luar ijtihad, dengan ulama dari keempat madzhab cenderung mengikuti Mazhab Shahabi jika sumber lain tidak memberikan jawaban. Implementasi Mazhab Shahabi dalam muamalah kontemporer, seperti transaksi jual beli kredit, zakat atas perhiasan, dan ganti rugi atas cedera hewan ternak, mempengaruhi banyak aspek dalam hukum ekonomi syariah, tetapi perbedaan pandangan antar-ulama menciptakan keragaman interpretasi dan penerapan hukum dalam kehidupan sehari-hari. Implikasi kontemporer dari perdebatan Mazhab Shahabi mendorong penafsiran yang adaptif dan responsif, menekankan pentingnya ijtihad, dan mengakui keragaman pandangan hukum dalam Islam untuk menyusun hukum yang relevan dengan konteks modern sambil mempertahankan keterkaitan dengan warisan sahabat Nabi.