Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Limbah Plastik Jenis Thermosetting Terhadap Parameter Marshall Laston AC-WC Kusdiyono Kusdiyono; Supriyadi Supriyadi; Tedjo Mulyono; Sukoyo Sukoyo
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2019): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v24i2.1733

Abstract

At present, plastic is a material that is needed by the community at large, where the impact is also very extraordinary after the plastic is used in everyday life which can cause serious problems if the management is not done properly. The problem of plastic waste does not only occur in the city of Semarang, but also in other cities, so that the Ministry of Environment and Forestry has implemented a paid plastic bag program in the short term. But this is only to deal with problems in the short term. In the long run, it will not solve the problem of "plastic waste", because the policy actually encourages people to buy plastic which, of course, will add a new burden for the community to buy it. Based on the above problems, it is necessary to utilize this plastic waste to be made into road pavement materials such as in the manufacture of Asphal Concrette Wearing Course, by making 5 mixed variations ranging from (2 to 10)% of the weight of the aggregate . This research was initiated through a survey process, material procurement, testing of stacking materials, making test specimens, testing specimens. The results of the research can show that the type of Thermosetting plastic waste has a significant influence on the Asphalt Concrete mixture AC-WC heat mixture, including: Density, Marshall Stability, Flow, VIM, VMA, MQ and the remaining Marshall Stability tend to show an increase, moderate VFA and VIMrefusal Density values tend to show a decrease. Thus the plastic waste from the Thermosetting type can be used as a partial replacement of the aggregate for the Asphalt Concrete mixture AC-WC heat mixture with a plastic waste content is limited to a maximum of 10% and at an optimum asphalt content of 5.55%. Thus this research is expected to be of benefit to the industry and the people of Semarang in relation to the use of plastic waste for road pavement.
Analisis Kekuatan Jepit Penambat E-Clip Terhadap Perilaku Panas Pada Saat Pemasangan Pada Rel Warsiti Warsiti; Kusdiyono Kusdiyono; Risman Risman; Hastya Tatas Herarki; Muchammad Izzuddin Alif
Bangun Rekaprima Vol 5, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.566 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v5i2.1574

Abstract

Salah satu jenis penambat elastis adalah penambat elastis tipe e-clip. Penggunaan penambat elastis e-clip sendiri mendapatkan pengesahan dan rekomendasi pemakaian dari Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementrian Perhubungan No. KA.405/SK.10/DJKA/II/10. Salah cara untuk menaikan batas elastik baja dengan cara perlakuan panas atau biasa disebut dengan Heat treatment pada saat pemasangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh variasi suhu pemanasan terhadap kuat jepit penambat dan untuk mengetahui pemanasan suhu optimum untuk mendapatkan kuat jepit yang maksimum. Variasi panas panas pada penelitian adalah suhu antara 150°C sampai dengan 300°C dengan media pendingin berupa oli SAE 90 lalu dilanjutkan dengan pengujian kuat jepit pada masing-masing penambat elastis yang telah diberi perlakuan panas maupun yang tanpa perlakuan panas. Dari hasil pengujian kuat jepit penambat tanpa perlakuan panas didapatkan kuat jepit akhir sebesar 1742,55 kgf lalu pada perlakuan panas 150°C sebesar 1971,832 kgf, pada 200°C sebesar 1988,454 kgf, pada 250°C sebesar 1631,552 kgf dan pada 300°C sebesar 1325,636 kgf. Suhu optimum yang didapatkan melalui analisis regresi adalah sebesar 155.0469 °C yang akan menghasilkan kuat jepit akhir sebesar 1992,49 kgf.
KAJIAN KARAKTERISTIK NILAI CBR CAMPURAN TANAH MERAH DENGAN KAPUR Warsiti Warsiti; Kusdiyono Kusdiyono; Risman Risman; Ardhi Ristiawan
Bangun Rekaprima Vol 6, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.818 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v6i1.1930

Abstract

Tanah merah mengandung mineral lempung yaitu Halloysite dan mempunyai sifat mudah menyerap air, mempunyaiCBR > 6 %  sehingga bisa digunakan untuk subgrade jalan raya dan hasil pengujian sebelumnya tanah merah ini termasuk tanah lempung berlanau dengan plastisitas yangnsedang dan tergolong tanah kohesif. Untuk mengurangi partikel berukuran lempung atau menaikkan pH tanah serta memperbanyak terjadinya pertukaran kation maka jika tanah merah akan digunakan untuk sub grade perlu dicampur. Supaya tanah tersebut kepadatan tanah.meningkat, material yang tidak aktif meningkat , sehingga mempertinggi kohesi dan tahan geser yang timbul. Untuk aplikasi jalanraya, stabilisasi tanah-kapur banyak digunakan untuk pembangunan lapispondasi bawah (subbase) atau perbaikan tanah dasar (subgrade). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  pengaruh penambahan kapur terhadap daya dukung tanah seperti nilai CBR, kadar air (W) dan berat isi kering (ϒd), serta membahas hubungan antarKenaikan nilai CBR maksimum pada tanah merah yang dicampur kapur pada variasi campuran kapur 2% dengan kadar air 30.006%, berat isi kering 1.420. Pada penelitiam ini menggunakan campuran kadar  kapur bervariasi 0%, 0.5%, 1% dan 2%. Hasil penelitian menujukan bahwa penambahan kapur pada tanahmerah dapat mengubah parameter tanah lain seperti kadar air, berat isi kering dan nilai CBR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kenaikan nilai CBR maksimum pada tanah merah yang dicampur kapur pada variasi campuran kapur 2% dengan kadar air 30.006%, berat isi kering 1.420. Dengan nilai CBR masksimum Sebesar 35.693% pada penetrasi 0.1” dan 33.968% pada penetrasi 0.2”.
Pengaruh Penambahan Fly Ash Dan Bottom Ash Terhadap Mutu Paving Kusdiyono Kusdiyono; Tedjo Mulyono; Supriyadi Supriyadi
Bangun Rekaprima Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.847 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v3i2.861

Abstract

Fly ash dan bottom ash merupakan limbah padat dihasilkan sisa pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap atau proses industri lainnya. Limbah padat ini terdapat dalam jumlah yang relatif besar, sehingga memerlukan pengelolaan yang serius agar tidak menimbulkan masalah pencemaran lingkungan, seperti pencemaran udara, perairan dan penurunan kualitas ekosistem lainnya. Fenomena yang terjadi, penanganan limbah ini tidak maksimal, terbukti masih adanya perusahaan membuang abu batu bara di Jalan lingkar selatan kota Salatiga (Suara Merdeka, 2012), limbah batu bara makan korban di Kayen, Pati (Sura Merdeka, 2012), kejadian seperti ini menunjukkan bahwa pengelolaan limbah padat dari industri tidak dikelola dengan baik. Sementara penelitian dibidang Rekayasa Bahan sudah banyak dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk memecahkan permasalahan dan memanfaatkan limbah industri ini untuk dapat diproduksi menjadi industri lain seperti bahan bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu paving (Bata beton) dengan bentuk empat persegi panjang dengan ukuran 60 mm x 100 mm x 200 mm dan model/jenis B2,5, B5, B7,5, B10, B12,5, B15, B17,5 dan B20 terdapat peningkatan kuat tekan rata-rata dibanding dengan model/jenis BN (tanpa penambahan fly ash dan bottom ash). Tertinggi pada penambahan fly ash dan bottom ash 5% dengan kekuatan tekan rata-rata mencapai 225,37 kg/cm² umur 14 hari, sedang penurunan terjadi pada penambahan fly ash dan bottom ash mulai dari 7,5% sampai 20% dengan penurunan kuat tekan rata-rata terendah 144,36 kg/cm² pada umur uji 14 hari. Persamaan regresi yang didapat Y= - 4,130 X² - 38,91 X + 117,2 dengan nilai korelasi R² = 0,766, artinya dengan penambahan fly ash dan bottom ash mempunyai pengaruh kuat terhadap kuat tekan paving (Bata beton). Sehingga diperoleh suatu gambaran bahwa dengan menambahkan fly ash dan bottom ash pada pembuatan paving (Bata beton) mutunya dapat menjadi lebih baik.Kata Kunci: Fly Ash, Bottom Ash, Pencemaran, Mutu Paving