Suka Dwi Raharja
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) TERHADAP JUMLAH NEUTROFIL PADA INFLAMASI PULPA Studi In Vivo pada Tikus Wistar Jantan Lutfiyah Lutfiyah; Muhammad Yanuar Ichrom Nahzi; Suka Dwi Raharja
Dentino : Jurnal Kedokteran Gigi Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : FKG Unlam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dentino.v1i2.575

Abstract

ABSTRACK  Background:Indonesia has various numbers of plants with medicinal contents; one of them is mangosteen (Garcinia mangostana L.). Mangosteen pericarp which is regarded as waste turns out to have benefits to health. Mangosteen pericarp extract contains chemical substances such as saponin, tannin, flavonoid, steroid, quinon, and xanthone. These substances have many benefits, one of them is antiinflammatory properties.Purpose: The aim of this study was to assess the effect of mangosteen pericarp extract on neutrophils count in wistar rats’ pulp inflammation. Methods:This study was true experimental with post-test only with control design. Samples used were 39 male wistar rats divided into 3 treatment groups: no treatment group (negative control), mangosteen pericarp extract treatment group, and calcium hydroxide treatment group (positive control). Samples were analyzed histopathologically on day 1, 3, 5, and 7.Result: The result presented mean scoring of neutrophils in mangosteen pericarp extract treatment group as 13,33 on day 1, 10,00 on day 3, 4,33 on day 5 and 2,33 on day 7. Two way ANOVA and Post Hoc LSD tests indicated that there was a significant difference between mangosteen pericarp extract treatment group and no treatment group and calcium hydroxide treatment group with p value of < 0,05. Conclusion:There was a significant effect of mangosteen pericarp extract on neutrophils count in wistar rats’ pulp inflammation compared to calcium hydroxide in decreasing neutrophils count.  Keywords: mangosteen pericarp extract, Garciniamangostana L., anti-inflammatory, neutrophils, pulp inflammation,pulp capping.  ABSTRAK  Latar Belakang: Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai jenis tanaman yang berguna sebagai tanaman obat, salah satunya adalah buah manggis (Garcinia mangostana L.). Kulit buah manggis yang selama ini dibuang ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kulit buah manggis mempunyai kandungan kimia berupa saponin, tanin, flavonoid, steroid, kuinon, dan xanthone. Kandungan tersebut memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai antiinflamasi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah neutrofil pada inflamasi pulpa gigi tikus wistar.Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan post-test only with control design. Sampel terdiri atas 39 tikus Wistar dengan jenis kelamin jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok tanpa obat (kontrol negatif), kelompok ekstrak kulit manggis (perlakuan) dan kelompok kalsium hidroksida (kontrol positif). Sampel dianalisis secara histologis pada hari ke-1, 3, 5 dan 7. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata jumlah neutrofil ekstrak kulit manggis adalah 13,33 pada hari ke- 1, 10,00  pada hari ke-3, 4,33 pada hari ke-5 dan 2,33 pada hari ke 7.Hasil: Hasil two way ANOVA dan Post Hoc LSD menunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok ekstrak kulit manggis dengan kelompok tanpa obat dan kelompok kalsium hidroksida dengan nilai p<0,05.Kesimpulan: Terdapat pengaruh ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah neutrofil pada inflamasi pulpa gigi tikus wistardibandingkan kalsium hidroksida yaitu terjadi penurunan jumlah neutrofil pada kelompok ekstrak kulit manggis dibanding kelompok kalsium hidroksida.Kata-kata kunci:  ekstrak kulit manggis, Garcinia mangostana L. antiinflamasi, neutrofil, inflamasi pulpa,pulp capping
ANALISIS SITOGENIK MIKRONUKLEUS MUKOSA BUKAL PADA PEROKOK AKTIF DAN PASIF Noryunita Rahmah; Nurdiana Dewi; Suka Dwi Raharja
Dentino : Jurnal Kedokteran Gigi Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : FKG Unlam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dentino.v1i1.410

Abstract

ABSTRACT Background: Smoking is well known as a habit that negatively impact both smokers and non-smokers but inhaling cigarette smoke or passive smokers. Nicotin compounds of cigarette and cigarette smoke are one of genotoxic compounds that will be nitrosated and form nitrosamines compound that may cause the damage of DNA. DNA damage which is caused by genotoxic compound will be manifested as micronucleus, a second nucleus smaller than the original nucleus. Purpose: This study aims to identify whether the number of micronucleus in active smokers was higher than passive smokers. Method: This study was observational research with cross-sectional approach with primary data, which was oral buccal mucosa swab of active and passive smokers. The total sample is 30 for each group. Results: The results of this study showed average 1,61. Mann Whitney± 1,81 and 14,47±number of active and passive smokers’ buccal micronucleus were 19,60  test results showed there was significant difference of number micronucleus between active and passive smokers (p=0,000).Conclusion: Based on this study it can be concluded the number of buccal micronucleus on active smokers was higher than passive smokers ABSTRAK Latar belakang: Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang dapat memberikan dampak negatif baik bagi penghisapnya maupun orang yang tidak merokok, tetapi menghirup asap rokok, atau biasa dikenal dengan perokok pasif. Kandungan nikotin pada rokok dan asap rokok merupakan salah satu senyawa genotoksik yang akan mengalami nitrosasi menjadi senyawa nitrosamin yang dapat menyebabkan kerusakan DNA. Kerusakan DNA akibat paparan genotoksik dapat bermanifestasi sebagai mikronukleus, yaitu inti sel kedua yang berukuran lebih kecil dari inti sel sejati. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata jumlah mikronukleus pada perokok aktif lebih tinggi dibanding perokok pasif. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional yang menggunakan data primer yaitu preparat swab mukosa bukal dari kelompok perokok aktif dan pasif. Jumlah sampel masing-masing kelompok adalah 30 orang. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata jumlah mikronukleus mukosa bukal pada perokok aktif 1,61. Uji statistik Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang± 1,81 dan 14,47 ±dan pasif adalah 19,60 signifikan antara perokok aktif dan pasif (p=0,000) .Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata jumlah mikronukleus mukosa bukal pada perokok aktif lebih tinggi dibanding perokok pasif
EFEKTIVITAS EKSTRAK IKAN HARUAN (Channa striata) DAN IBUPROFEN TERHADAP JUMLAH SEL NEUTROFIL PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA Studi in Vivo pada Mukosa Bukal Tikus (Rattus norvegicus) Wistar Riski Agustin; Nurdiana Dewi; Suka Dwi Raharja
Dentino : Jurnal Kedokteran Gigi Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : FKG Unlam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dentino.v1i1.424

Abstract

ABSTRACT Background: Wound healing associated with growth and regeneration phenomenon of tissue that consists of four phases, which are inflammatory phase, migration phase, proliferative phase, and remodeling phase. Inflammatory phase takes place in the first 24 hours until day 3 with marked cellular activity. One of the cellular activity is the movement of neutrophils into the blood vessels to the increasing pain in 24-48 hours and decreased after 3rd of day One of the cellular effects of seepage of fluid in the blood vessels and then cause edema.Haruan contains albumin, zinc (Zn), iron (Fe), and fatty acids that have potential to accelerate wound healing process. Purpose:The purpose of this study is to determine the effect of extract Haruan (Channa striata) 25%, 50%, and 100% in wound healing process of buccal mucosa Wistar (Rattus norvegicus) Rats on day 3 by counting the number of neutrophils every treatment groups. Methods: This study was true experimental with posttest-only design with control design. Researcher conducted 5 treatments, there were Aquadest, Haruan extract 25%, 50%, and 100%, and Ibuprofen. Results: The results presented the number of neutrophils in concentration 100% of haruan extract had been most effective reduce neutrophil cells in the wound healing process. Conclusion: Haruan extract (Channa striata) was effective on increasing wound healing process of buccal mucosa Wistar (Rattus norvegicus) Rats characterized by the number of neutrophils which were decrease in acute inflammatory cells histopathologically on day 3. ABSTRAK Latar Belakang: Penyembuhan luka berhubungan dengan fenomena regenerasi jaringan yang terdiri dari empat fase, yaitu fase inflamasi, fase migrasi, fase proliferasi, dan fase remodelling. Fase inflamasi berlangsung pada 24 jam pertama sampai hari ke-3 dengan ditandai adanya aktivitas selular. Salah satu aktivitas selular tersebut adalah pergerakan neutrofil ke pembuluh darah menuju luka yang meningkat pada 24 – 48 jam dan menurun setelah hari ke-3. Salah satu efek selular dari rembesan cairan di pembuluh darah kemudian menyebabkan edema. Ikan Haruan memiliki kandungan yang berperan penting untuk mempercepat proses penyembuhan luka antara lain albumin, mineral seng (Zn), besi (Fe), dan asam lemak. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak Ikan Haruan (Channa striata) 25%, 50%, dan 100% pada proses penyembuhan luka mukosa bukal Tikus (Rattus norvegicus) Wistar pada hari ke-3 dengan menghitung jumlah neutrofil setiap kelompok perlakuan. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan rancangan posttest-only with control design. Peneliti melakukan 5 perlakuan, antara lain Aquadest, ekstrak Ikan Haruan 25%, ekstrak Ikan Haruan 50%, ekstrak Ikan Haruan 100%, dan Ibuprofen. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ekstrak Ikan Haruan 100% paling baik membantu menurunkan sel neutrofil pada proses penyembuhan luka. Kesimpulan: Ekstrak ekstrak Ikan Haruan (Channa striata) efektif membantu proses penyembuhan luka mukosa bukal Tikus (Rattus norvegicus) Wistar dengan ditandai penurunan jumlah sel radang akut neutrofil secara histopatologi dilihat pada hari ke-3.
GAMBARAN DAN PERMINTAAN PASIEN TERHADAP FASYANKES GIGI DI PUSKESMAS KOTA BANJARMASIN Nita Herlina; Nurdiana Dewi; Suka Dwi Raharja
Dentino : Jurnal Kedokteran Gigi Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : FKG Unlam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dentino.v1i1.425

Abstract

ABSTRACT Background: Utilization of dental care facilities by communities are still lacking in Public Health Center of Banjarmasin, but the level of tooth decays are still high. But, patients’ description and demands of dental health facilities in Public Health Center remain unexplored. Purpose: This research aims to identify the description and patients’ demands on dental care facilities in Public Health Center of Banjarmasin. Methode: This was a descriptive study, with sample of patients treated in dental care facilities in 10 Public Health Center of Banjarmasin. Result: The result showed that almost every respondents said that dental care facilities in Public Health of Banjarmasin for this moment were good in the case of health services and fares, and also for the infrastructure which the respondents said mediocre. Whereas, the patients’ demands that said poor or bad was asked the staff to act more polite, friendly, and hospitable, to act faster and more efficiently, also to understand the standard of dental care service. They also demanded more comfortable dental care facilities room, strategic and approachable location, also facilities that is updated and equipped. Conclusion: Based on this conducted research, it can be concluded that there was a few incompatibilities between patients’ demands and health service staff performance alongside the available tools and infrastructures of dental health facilities in Public Health Center of Banjarmasin. ABSTRAK Latar Belakang: Pemanfaatan fasyankes gigi oleh masyarakat di Puskesmas Kota Banjarmasin masih rendah, tetapi tingkat kerusakan gigi masyarakatnya masih cukup tinggi. Namun, gambaran serta permintaan pasien terhadap fasyankes gigi di Puskesmas Kota Banjarmasin masih belum diketahui sampai saat ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan permintaan pasien terhadap fasyankes gigi di Puskesmas kota Banjarmasin. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan sampel berupa pasien yang berobat ke fasyankes gigi di 10 Puskesmas Kota Banjarmasin. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan hampir sebagian besar responden berpendapat bahwa gambaran fasyankes gigi di Puskesmas Kota Banjarmasin untuk saat ini sudah baik dalam hal pelayanan petugas kesehatan serta tarif, dan untuk sarana dan prasarana responden berpendapat cukup baik. Sedangkan, untuk permintaan pasien yang berpendapat kurang baik dan tidak baik meminta agar petugas kesehatan gigi bersikap lebih peduli, ramah dan akrab, cepat dan sigap, serta mampu menguasai standar pelayanan kedokteran gigi. Mereka juga meminta ruangan fasyankes gigi yang lebih nyaman, lokasi yang strategis dan mudah dijangkau, serta fasilitas yang diperbarui dan dilengkapi. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat sebagian kecil ketidaksesuaian antara permintaan pasien terhadap pelayanan petugas kesehatan serta sarana dan prasarana dengan kondisi yang ada pada saat ini di fasyankes gigi di Puskesmas Kota Banjarmasin.
PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) TERHADAP JUMLAH MAKROFAG PADA INFLAMASI PULPA Studi In Vivo Pada Gigi Molar Rahang Atas Tikus (Rattus norvegicus) Wistar Jantan Cindy Dwintanandi; Muhammad Yanuar Ichrom Nahzi; Suka Dwi Raharja
Dentino : Jurnal Kedokteran Gigi Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : FKG Unlam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dentino.v1i2.562

Abstract

ABSTRACK  Background: Treatment of dental pulp is a basic treatment in dentistry. Nowadays dental pulp treatment used adhesive resin substance, but adhesive resin substance is irritative and expensive thus alternative substance is needed to use. Pericarp of mangosteen containing to be rich in various pharmacys and antioxidant activity so that called queen of fruits. Xanthone, flavonoid, tanin, and saponin compound can working as antiinflammatory that very important in open dental pulp healing. Purpose: This research to investigate the effect pericarp of mangosteen extract to amount of macrophag on pulp response inflammatory and compare with calcium hydroxide. Methods: This study used true experimental method with post-test only group design and simple random sampling, consist of 39 male wistar rats were divided into 3 groups.  Perforated each dental pulp rats were treated with pericarp of mangosteen extract as treatment group, with calcium hydroxide as positive control group, and no treatment indeed (no medicine) as negative control group. On the day 1 to day 7, sampels for hystological analysis should be done after treatment, inflammatory reactions occured in all of groups. Result: Inflammatory reactions reckoned from scoring of macrophage. Two way Anova and Post Hoc LSD test indicated that pericarp of mangosteen extract more effective than calcium hydroxide in decrease scoring of macrophage. Based on research could be concluded that significantly the treatment process pericarp of mangosteen extract could be usefull to decrease scoring of macrophage in pulp inflammatory.  Keywords: open dental pulp, pulp inflammatory, macrophage, pericarp of mangosteen, calcium hydroxide  ABSTRAK   Latar Belakang: Perawatan pulpa terbuka merupakan perawatan dasar dalam kedokteran gigi. Perawatan pulpa terbuka pada saat ini dengan menggunakan bahan resin adesif, namun  resin adesif bersifat iritatif dan  mahal sehingga diperlukan bahan alternatif yang lebih aman digunakan. Kulit manggis mengandung senyawa yang memiliki berbagai aktivitas farmakologi dan antioksidan sehingga disebut queen of fruits. Senyawa golongan xanton, flavonoid, tanin, dan saponin dalam kulit buah manggis dapat berfungsi sebagai antiinflamasi yang penting dalam penyembuhan pulpa terbuka. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit manggis terhadap jumlah makrofag pada inflamasi pulpa dan membandingkannya dengan kalsium hidroksida. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post-test only group design, menggunakan Rancangan Acak Sederhana, terdiri dari 39 tikus Wistar jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok. Pulpa gigi tikus diperforasi yang kemudian diberi perlakuan ekstrak kulit manggis sebagai kelompok perlakuan, dengan diberikan kalsium hidroksida sebagai kelompok kontrol positif, dan tidak diberikan aplikasi apapun (tanpa obat) sebagai kelompok kontrol negatif. Sampel dianalisis secara histologis pada hari ke -1 hingga hari ke -7 setelah aplikasi, reaksi inflamasi terjadi pada seluruh kelompok. Hasil: Reaksi inflamasi dihitung dari jumlah makrofag. Uji two way Anova dan uji Post Hoc LSD menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis lebih efektif menurunkan jumlah makrofag dibandingkan kalsium hidroksida. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian ekstrak kulit manggis secara bermakna dapat menurunkan jumlah makrofag pada inflamasi pulpa. Kata-kata kunci: pulpa terbuka, inflamasi pulpa, makrofag, kulit manggis, kalsium hidroksida