Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) TERHADAP JUMLAH NEUTROFIL PADA INFLAMASI PULPA Studi In Vivo pada Tikus Wistar Jantan Lutfiyah Lutfiyah; Muhammad Yanuar Ichrom Nahzi; Suka Dwi Raharja
Dentino : Jurnal Kedokteran Gigi Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : FKG Unlam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dentino.v1i2.575

Abstract

ABSTRACK  Background:Indonesia has various numbers of plants with medicinal contents; one of them is mangosteen (Garcinia mangostana L.). Mangosteen pericarp which is regarded as waste turns out to have benefits to health. Mangosteen pericarp extract contains chemical substances such as saponin, tannin, flavonoid, steroid, quinon, and xanthone. These substances have many benefits, one of them is antiinflammatory properties.Purpose: The aim of this study was to assess the effect of mangosteen pericarp extract on neutrophils count in wistar rats’ pulp inflammation. Methods:This study was true experimental with post-test only with control design. Samples used were 39 male wistar rats divided into 3 treatment groups: no treatment group (negative control), mangosteen pericarp extract treatment group, and calcium hydroxide treatment group (positive control). Samples were analyzed histopathologically on day 1, 3, 5, and 7.Result: The result presented mean scoring of neutrophils in mangosteen pericarp extract treatment group as 13,33 on day 1, 10,00 on day 3, 4,33 on day 5 and 2,33 on day 7. Two way ANOVA and Post Hoc LSD tests indicated that there was a significant difference between mangosteen pericarp extract treatment group and no treatment group and calcium hydroxide treatment group with p value of < 0,05. Conclusion:There was a significant effect of mangosteen pericarp extract on neutrophils count in wistar rats’ pulp inflammation compared to calcium hydroxide in decreasing neutrophils count.  Keywords: mangosteen pericarp extract, Garciniamangostana L., anti-inflammatory, neutrophils, pulp inflammation,pulp capping.  ABSTRAK  Latar Belakang: Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai jenis tanaman yang berguna sebagai tanaman obat, salah satunya adalah buah manggis (Garcinia mangostana L.). Kulit buah manggis yang selama ini dibuang ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kulit buah manggis mempunyai kandungan kimia berupa saponin, tanin, flavonoid, steroid, kuinon, dan xanthone. Kandungan tersebut memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai antiinflamasi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah neutrofil pada inflamasi pulpa gigi tikus wistar.Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan post-test only with control design. Sampel terdiri atas 39 tikus Wistar dengan jenis kelamin jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok tanpa obat (kontrol negatif), kelompok ekstrak kulit manggis (perlakuan) dan kelompok kalsium hidroksida (kontrol positif). Sampel dianalisis secara histologis pada hari ke-1, 3, 5 dan 7. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata jumlah neutrofil ekstrak kulit manggis adalah 13,33 pada hari ke- 1, 10,00  pada hari ke-3, 4,33 pada hari ke-5 dan 2,33 pada hari ke 7.Hasil: Hasil two way ANOVA dan Post Hoc LSD menunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok ekstrak kulit manggis dengan kelompok tanpa obat dan kelompok kalsium hidroksida dengan nilai p<0,05.Kesimpulan: Terdapat pengaruh ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah neutrofil pada inflamasi pulpa gigi tikus wistardibandingkan kalsium hidroksida yaitu terjadi penurunan jumlah neutrofil pada kelompok ekstrak kulit manggis dibanding kelompok kalsium hidroksida.Kata-kata kunci:  ekstrak kulit manggis, Garcinia mangostana L. antiinflamasi, neutrofil, inflamasi pulpa,pulp capping
Design Build Applications Determination Cost of Goods Sold Using Weighted Average Method At PT Gemah Ripah Loh Jinawi Industry Lutfiyah Lutfiyah; Sri Hariani Eko Wulandari; Endra Rahmawati
Jurnal Sistem Informasi dan Komputerisasi Akuntansi (JSIKA) Vol 5, No 11 (2016)
Publisher : Jurnal Sistem Informasi Universitas Dinamika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Gemah Ripah Loh Jinawi Industry (GRLJI) is a fertilizer industry companywhich produced two types of products; natural phosphate and dolomite. The company had quite large business process in ordering the fertilizer products from customers, manufacturing raw materials until delivering the accomplished products to the customer back. However, accountingsystem of PT GRLJI there were problems when calculated the cost of goods sold such as; the manager or finance administration should waiting for data purchase recap, data production process from the production manager, and recapitulation from marketing result per month. So, it is made slow process of recording and reporting the sold goods calculation. sometimes it wasinaccurate calculation which could hamper the profit of company.From those problems, it is required an application to determinate the cost of sales with appropriate method based on the policy of company. And it also able to calculate then produced the report of goods sold quickly and automatically. Weighted Average Method (WAM) was a pricing method which existed in stocks valuation based on average price of goods in the final period.Based on the application trial result using synopsis data which known by the company with monthly periods, the data showed the value of cost production, the sell price and the cost of goods sold automatically. Besides, it could help the data process and the determine process of goods sold cost faster.Keywords: Weighted Average Method, Application, The Goods Sold cost
Pencapaian Berbahasa Ekspresif melalui Kegiatan Bercakap-cakap dengan Gambar Tematik di TK Muslimat NU 03 Kota Malang Lutfiyah Lutfiyah
NOSI Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.373 KB)

Abstract

Abstrak: Masa Pendidikan Taman Kanak-Kanak adalah masa pendidikan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, karena masa tersebut yang disebut dengan masa atau usia golden age atau masakeemasan. Masa usia 4-6 tahun ini juga disebut dengan masa berkelompok. Mengembangkan cara anak berkomunikasi dalam bahasa yang dipergunakan baik di sekolah maupun di lingkungannya merupakan hal yang penting bagi semua anak. Penelitian ini akan menerapkan media gambar yang disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran bercakap-cakap, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam bercakap-cakap dan berbicara. Penelitian ini mengangkat rumusan masalah. (1) Bagaimanakah perencanaan kegiatan bercakap-cakap dengan media gambar tematik dalam pencapaian kemampuan berbahasa ekspresif anak usia 4-5 tahun di TK Muslimat NU 03 Kota Malang.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, adapun jenis yang digunakan adalah penelitian kelas, karena penelitian ini menggambarkan secara sistematika dan akurat atas fakta dan karakteristik mengenai kegiatan bercakap-cakap dengan gambar tematik, dan hasil data dari observasi dan wawancara penelitian yang diperlukan untuk mengungkap masalah dalam bentuk deskriksi. Adapun penelitian ini difokuskan kajian tentang pencapaian kemampuan berbahasa ekspresif anak usia 4-5 tahun melalui kegiatan bercakap-cakap dengan media gambar tematik pada anak yang masih kesulitan dalam mengungkapkan kata yang terjadi dari 21 anak di kelompok A1 TK Muslimat NU 03 Kota Malang. Dalam proses pengumpulan data melalui observasi yang dilakukan dengan cara peneliti sebagai pengamat tanpa melakukan tindakan apapun yang mempengaruhi kondisi lapangan, adapun wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan terikat oleh daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan.Hasil penelitian mengenai “Pencapaian Kemampuan Berbahasa Ekspresif Anak Usia 4-5 Tahun melalui Kegiatan Bercakap-cakap dengan Gambar Tematik” melalui observasi dan wawancara yang dilakukan di TK Muslimat NU 03 Kota Malang, ditemukan (1). Perencanaan meliputi: anak dapat mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana dalam berkomunikasi, dan mengungkapkan perasaan atau ide dengan pilihan kata yang sesuai. (2). Pelaksanaan pembelajaran bercakap-cakap dengan media gambar tematik melalui 4 langkah, yaitu: langkah pertama, guru mengkondisikan kesiapan posisi anak disertai dengan menyanyi dan bertepuk-tepuk variasi, langkah kedua, guru membuka kegiatan dengan memperlihatkan gambar polisi di depan anak, langkah ketiga, guru melakukan tanya jawab pada anak-anak bila belum merespon percakapan, dengan menggunakan pertanyaan apa, siapa, dimana, dan mengapa. Guna untuk mengetahui kemampuan anak menjawab pertanyaan sederhana, sesuai dengan indikator pencapaian perkembangan bahasa anak, langkah keempat, guru memberikan penguatan terhadap respon yang diberikan anak pada saatmemberikan informasi, menjawab pertanyaan tentang gambar yang ditunjukkan. (3). Penilaian otentik atau penilaian yang sebenarnya sesuai dengan hasil proses belajar mengajar. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan, agar guru dapat meningkatkan perhatiannya pada masing- masing anak dalam kemampuan berbahasa ekspresif, dapat dilakukan setiap hari dalam semua kegiatan dengan memotivasi anak untuk dapat mengungkapkan perasaan maupun berupa pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, kenapa. Kata kunci : Kemampuan Berbahasa Ekspresif, Usia 4-5 tahun, Media Gambar Tematik
Pencapaian Berbahasa Ekspresif melalui Kegiatan Bercakap-cakap dengan Gambar Tematik di TK Muslimat NU 03 Kota Malang Lutfiyah Lutfiyah
NOSI Vol. 7 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Masa Pendidikan Taman Kanak-Kanak adalah masa pendidikan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, karena masa tersebut yang disebut dengan masa atau usia golden age atau masakeemasan. Masa usia 4-6 tahun ini juga disebut dengan masa berkelompok. Mengembangkan cara anak berkomunikasi dalam bahasa yang dipergunakan baik di sekolah maupun di lingkungannya merupakan hal yang penting bagi semua anak. Penelitian ini akan menerapkan media gambar yang disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran bercakap-cakap, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam bercakap-cakap dan berbicara. Penelitian ini mengangkat rumusan masalah. (1) Bagaimanakah perencanaan kegiatan bercakap-cakap dengan media gambar tematik dalam pencapaian kemampuan berbahasa ekspresif anak usia 4-5 tahun di TK Muslimat NU 03 Kota Malang.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, adapun jenis yang digunakan adalah penelitian kelas, karena penelitian ini menggambarkan secara sistematika dan akurat atas fakta dan karakteristik mengenai kegiatan bercakap-cakap dengan gambar tematik, dan hasil data dari observasi dan wawancara penelitian yang diperlukan untuk mengungkap masalah dalam bentuk deskriksi. Adapun penelitian ini difokuskan kajian tentang pencapaian kemampuan berbahasa ekspresif anak usia 4-5 tahun melalui kegiatan bercakap-cakap dengan media gambar tematik pada anak yang masih kesulitan dalam mengungkapkan kata yang terjadi dari 21 anak di kelompok A1 TK Muslimat NU 03 Kota Malang. Dalam proses pengumpulan data melalui observasi yang dilakukan dengan cara peneliti sebagai pengamat tanpa melakukan tindakan apapun yang mempengaruhi kondisi lapangan, adapun wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan terikat oleh daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan.Hasil penelitian mengenai “Pencapaian Kemampuan Berbahasa Ekspresif Anak Usia 4-5 Tahun melalui Kegiatan Bercakap-cakap dengan Gambar Tematik” melalui observasi dan wawancara yang dilakukan di TK Muslimat NU 03 Kota Malang, ditemukan (1). Perencanaan meliputi: anak dapat mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana dalam berkomunikasi, dan mengungkapkan perasaan atau ide dengan pilihan kata yang sesuai. (2). Pelaksanaan pembelajaran bercakap-cakap dengan media gambar tematik melalui 4 langkah, yaitu: langkah pertama, guru mengkondisikan kesiapan posisi anak disertai dengan menyanyi dan bertepuk-tepuk variasi, langkah kedua, guru membuka kegiatan dengan memperlihatkan gambar polisi di depan anak, langkah ketiga, guru melakukan tanya jawab pada anak-anak bila belum merespon percakapan, dengan menggunakan pertanyaan apa, siapa, dimana, dan mengapa. Guna untuk mengetahui kemampuan anak menjawab pertanyaan sederhana, sesuai dengan indikator pencapaian perkembangan bahasa anak, langkah keempat, guru memberikan penguatan terhadap respon yang diberikan anak pada saatmemberikan informasi, menjawab pertanyaan tentang gambar yang ditunjukkan. (3). Penilaian otentik atau penilaian yang sebenarnya sesuai dengan hasil proses belajar mengajar. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan, agar guru dapat meningkatkan perhatiannya pada masing- masing anak dalam kemampuan berbahasa ekspresif, dapat dilakukan setiap hari dalam semua kegiatan dengan memotivasi anak untuk dapat mengungkapkan perasaan maupun berupa pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, kenapa. Kata kunci : Kemampuan Berbahasa Ekspresif, Usia 4-5 tahun, Media Gambar Tematik
Pencapaian Berbahasa Ekspresif melalui Kegiatan Bercakap-cakap dengan Gambar Tematik di TK Muslimat NU 03 Kota Malang Lutfiyah Lutfiyah
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Masa Pendidikan Taman Kanak-Kanak adalah masa pendidikan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, karena masa tersebut yang disebut dengan masa atau usia golden age atau masakeemasan. Masa usia 4-6 tahun ini juga disebut dengan masa berkelompok. Mengembangkan cara anak berkomunikasi dalam bahasa yang dipergunakan baik di sekolah maupun di lingkungannya merupakan hal yang penting bagi semua anak. Penelitian ini akan menerapkan media gambar yang disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran bercakap-cakap, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam bercakap-cakap dan berbicara. Penelitian ini mengangkat rumusan masalah. (1) Bagaimanakah perencanaan kegiatan bercakap-cakap dengan media gambar tematik dalam pencapaian kemampuan berbahasa ekspresif anak usia 4-5 tahun di TK Muslimat NU 03 Kota Malang.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, adapun jenis yang digunakan adalah penelitian kelas, karena penelitian ini menggambarkan secara sistematika dan akurat atas fakta dan karakteristik mengenai kegiatan bercakap-cakap dengan gambar tematik, dan hasil data dari observasi dan wawancara penelitian yang diperlukan untuk mengungkap masalah dalam bentuk deskriksi. Adapun penelitian ini difokuskan kajian tentang pencapaian kemampuan berbahasa ekspresif anak usia 4-5 tahun melalui kegiatan bercakap-cakap dengan media gambar tematik pada anak yang masih kesulitan dalam mengungkapkan kata yang terjadi dari 21 anak di kelompok A1 TK Muslimat NU 03 Kota Malang. Dalam proses pengumpulan data melalui observasi yang dilakukan dengan cara peneliti sebagai pengamat tanpa melakukan tindakan apapun yang mempengaruhi kondisi lapangan, adapun wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan terikat oleh daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan.Hasil penelitian mengenai “Pencapaian Kemampuan Berbahasa Ekspresif Anak Usia 4-5 Tahun melalui Kegiatan Bercakap-cakap dengan Gambar Tematik” melalui observasi dan wawancara yang dilakukan di TK Muslimat NU 03 Kota Malang, ditemukan (1). Perencanaan meliputi: anak dapat mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana dalam berkomunikasi, dan mengungkapkan perasaan atau ide dengan pilihan kata yang sesuai. (2). Pelaksanaan pembelajaran bercakap-cakap dengan media gambar tematik melalui 4 langkah, yaitu: langkah pertama, guru mengkondisikan kesiapan posisi anak disertai dengan menyanyi dan bertepuk-tepuk variasi, langkah kedua, guru membuka kegiatan dengan memperlihatkan gambar polisi di depan anak, langkah ketiga, guru melakukan tanya jawab pada anak-anak bila belum merespon percakapan, dengan menggunakan pertanyaan apa, siapa, dimana, dan mengapa. Guna untuk mengetahui kemampuan anak menjawab pertanyaan sederhana, sesuai dengan indikator pencapaian perkembangan bahasa anak, langkah keempat, guru memberikan penguatan terhadap respon yang diberikan anak pada saatmemberikan informasi, menjawab pertanyaan tentang gambar yang ditunjukkan. (3). Penilaian otentik atau penilaian yang sebenarnya sesuai dengan hasil proses belajar mengajar. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan, agar guru dapat meningkatkan perhatiannya pada masing- masing anak dalam kemampuan berbahasa ekspresif, dapat dilakukan setiap hari dalam semua kegiatan dengan memotivasi anak untuk dapat mengungkapkan perasaan maupun berupa pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, kenapa. Kata kunci : Kemampuan Berbahasa Ekspresif, Usia 4-5 tahun, Media Gambar Tematik
Improving the Education of Children's Learning Process in Kedungasri Village, Ringinarum Sub-District Ismi Alvia Damayanti; Purnama Cahya Pertiwi; Nabila Adinda Larasati; Flony Syera Lestari; Retno Mukti; Lutfiyah Lutfiyah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN AGAMA Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN AGAMA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPKat) Santo Fransiskus Assisi Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/semnaspa.v5i1.2048

Abstract

One of the responsibilities that a student has is to contribute to society. This responsibility can be realized through the Community Service Program (KKN). KKN is an activity program carried out in applying the knowledge and theories that have been obtained during lectures and then practiced directly to the community. Education is an effort that can accelerate the development of human potential to be able to carry out the tasks assigned. One of the contributions that KKN students can make to the community in the field of education can be realized by striving to improve the teaching and learning process of children in Kedungasri Village, Ringinarum District, Kendal Regency. This research aims to improve the teaching and learning process of children in Kedungasri Village, Ringinarum District. This research method uses a qualitative approach with data collection techniques through observation, interviews, and FGDs to identify the main problems and methods used by teachers in the education process. The results of the study explained that the work program focused on developing education in Kedungasri Village by KKN students in formal, non-formal, and informal education was successfully implemented as intended. This is indicated by the achievement of the work program for the development of formal education at the kindergarten, elementary, and MI levels, the development of non-formal education at TPQ and MDA, and the development of informal learning activities by holding tutoring (bimbel)
Muharram Fest Berbasis Madrasah Diniyah Takmiliyah Desa Ngerjo Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal Lutfiyah Lutfiyah; Ikrima Putri Amharina; Muhammad Fawaid
Faedah : Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 3 (2024): Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/faedah.v2i3.958

Abstract

Muharram the beginning of the Hijriyah month is celebrated with various activities. One of which is holding competitions in the field of education. Competitions with religious nuances which are usually held, apart from being a form of commemoration and celebration, are also a means of learning and self-development for children. Muharram competition activities are carried out through four stages, namely planning, implementation, competition and awards. In preparation, the KKN team formed a committee structure to clearly distribute tasks. The madrasah also helped the committee with several competition preparation needs. In general, the Muharram Fest competition held by the KKN team went well and smoothly. It is hoped that holding this competition will be useful as a means of learning and self-development for the students of Madrasah Diniyah Takmiliyatul Ula, Ngerjo Village. Can encourage them to have a passion for learning and self-confidence. Then, it is hoped that the next KKN Team will be able to learn lessons from the various shortcomings that existed during the process of organizing the Muharram Fest competition by this KKN group.
Pelaksanaan Sunat Perempuan dalam Perspektif Hukum Islam dan Kesehatan Umi Salamah; Yaqut Elok Romlah Faiqoh; Salwaa ‘Aziizah; Lutfiyah Lutfiyah; Muhyar Fanani
IHSANIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 3 No. 1 (2025): IHSANIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/ihsanika.v3i1.2057

Abstract

Female circumcision, or female circumcision, is a practice that involves cutting off part or all of a woman's external genital organs. This practice is often a topic of debate in the context of Islamic law and health. This article aims to examine the implementation of female circumcision from two main perspectives: Islamic law and health by using a qualitative descriptive approach with library research methods to examine various related literature. In the results of research on the implementation of female circumcision from the perspective of Islamic law and health, it is explained that the implementation of female circumcision is interpreted with various interpretations in fiqh literature, where there are different views among scholars regarding whether the law is mandatory, sunnah, or not recommended at all. On the health side, female circumcision is often associated with medical risks and long-term impacts on women's physical and psychological health, including potential complications of infection, pain, and psychological impacts such as trauma.
Exploring Adaptation Strategies Of Pre-Service English Teachers During PPL at Junior High School Implementing the Kurikulum Merdeka Lutfiyah Lutfiyah
Proceeding of the International Conference on Global Education and Learning Vol. 1 No. 2 (2024): December : Proceeding of the International Conference on Global Education and L
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/icgel.v1i2.122

Abstract

This study explored the adaptation strategies of pre-service English teachers during their teaching practicum (PPL) in junior high schools implementing the Kurikulum Merdeka framework. The aim of the study is to explore how pre-service English teachers integrate the flexible and student-centered curriculum while adjusting to a variety of problems in a real-world classroom environment. Semi-structured interviews and non-participant observations were used in this qualitative study to collect data from six pre-service teachers. The results showed that pre-service teachers used a variety of strategies to deal with procedural, managerial, psychological, instructional, and cultural obstacles, such as reflective practices, collaborative mentoring, and differentiated instruction. In addition to highlighting the necessity of successfully promoting Kurikulum Merdeka, the study emphasizes the value of mentorship and reflective practices in promoting professional development. These findings help to enhance programs for preparing future teachers and offer insightful advice to pre-service English teachers as they enter into professional teaching roles.