Norma Yuni Kartika
PROGRAM STUDI GEOGRAFI

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Eksploratif Tentang Permintaan Wisatawan Mendukung Pengembangan Kawasan Eco-Geotourism Geopark Pegunungan Meratus Ellyn Normelani; Selamat Riadi; Muhammad Efendi; Rosalina Kumalawati; Nasruddin nasruddin; Norma Yuni Kartika; Arif Rahman Nugroho
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpg.v9i1.12577

Abstract

Geopark Pegunungan Meratus memiliki 36 geosite, yang lokasinya tersebar di 9 Kabupaten dan 1 kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi permintaan wisatawan yang mendukung pengembangan kawasan eko-geowisata geopark Pegunungan Meratus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tipe eksploratif, data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, analisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian yang terdiri dari wisatawan, serta dokumentasi dan observasi.Hasil penelitian mengambarkan keinginan wisatawan antaralain: melengkapi daya tarik alam yang ada dengan daya tarik wisata budaya dan wisata buatan, memperbaharui alat transportasi menuju kawasan geopark Pegunungan Meratus, menambah armada angkutan dan mengatur jadwal angkutan/manajemen waktu, membangun dan melengkapi restoran,
PERKEMBANGAN PREVALENSI BALITA STUNTING DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Helda Wati; Norma Yuni Kartika; Muhammad Efendi; Rusdiansyah Rusdiansyah
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 1 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i1.5074

Abstract

Kendala utama dalam bidang kesehatan yang dialami oleh negara berkembang termasuk Indonesia adalah stunting. Stunting menggambarkan keadaan ketidakmampuan untuk berkembang pada anak-anak dibawah umur lima tahun karena gangguan kesehatan yang berkelanjutan, yaitu kurangnya gizi kritis khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting (kerdil) merupakan keadaan dimana seorang balita mempunyai panjang ataupun tinggi badan yang kurang apabila dilihat dari sisi umur. World Health Organization (WHO) menetapkan kategori prevalensi stunting menjadi empat, yaitu low, medium, high dan very high. Hasil menunjukkan bahwa wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang termasuk kategori medium adalah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (21,3%) dan Kabupaten Balangan (24,9%). Sedangkan wilayah yang termasuk kategori low adalah Kabupaten Tanah Laut (14,3%), Kabupaten Kotabaru (17,4%), Kabupaten Banjar (9,1%), Kabupaten Barito Kuala (13,9%), Kabupaten Tapin (16,4%), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (16,2%), Kabupaten Hulu Sungai Utara (14,9%), Kabupaten Tabalong (17,5%), Kabupaten Tanah Bumbu (6,3%), Kota Banjarmasin (9,4%) dan Kota Banjarbaru (9,3%).