Rusdiansyah Rusdiansyah
Program Studi Geografi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERKEMBANGAN PREVALENSI BALITA STUNTING DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Helda Wati; Norma Yuni Kartika; Muhammad Efendi; Rusdiansyah Rusdiansyah
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 1 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i1.5074

Abstract

Kendala utama dalam bidang kesehatan yang dialami oleh negara berkembang termasuk Indonesia adalah stunting. Stunting menggambarkan keadaan ketidakmampuan untuk berkembang pada anak-anak dibawah umur lima tahun karena gangguan kesehatan yang berkelanjutan, yaitu kurangnya gizi kritis khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting (kerdil) merupakan keadaan dimana seorang balita mempunyai panjang ataupun tinggi badan yang kurang apabila dilihat dari sisi umur. World Health Organization (WHO) menetapkan kategori prevalensi stunting menjadi empat, yaitu low, medium, high dan very high. Hasil menunjukkan bahwa wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang termasuk kategori medium adalah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (21,3%) dan Kabupaten Balangan (24,9%). Sedangkan wilayah yang termasuk kategori low adalah Kabupaten Tanah Laut (14,3%), Kabupaten Kotabaru (17,4%), Kabupaten Banjar (9,1%), Kabupaten Barito Kuala (13,9%), Kabupaten Tapin (16,4%), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (16,2%), Kabupaten Hulu Sungai Utara (14,9%), Kabupaten Tabalong (17,5%), Kabupaten Tanah Bumbu (6,3%), Kota Banjarmasin (9,4%) dan Kota Banjarbaru (9,3%).