Dharmono Dharmono
Magister Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Validitas Buku Etnobotani Tumbuhan Dracontomelon dao di Kawasan Hutan Bukit Tamiang Kabupaten Tanah Laut Riswanda Imawan; Dharmono Dharmono; Mahrudin Mahrudin
Wahana-Bio: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 12, No 1 (2020): Wahana-Bio Edisi Mei 2020
Publisher : Program of Biology Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/wb.v12i1.8494

Abstract

Validasi diartikan sebagai suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan. Buku yang divalidasi adalah buku ilmiah populer tumbuhan Dracontomelon dao di Kawasan Hutan Bukit Tamiang Kabupaten Tanah Laut. Validator terdiri dari 2 orang ahli dari Universitas Lambung Mangkurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan dari buku ilmiah populer Dracontomelon dao. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan model education design research (EDR) dengan evaluasi uji formatif Tessmer. Adapun hasil yang didapatkan dari uji validasi oleh 2 validator ahli terhadap buku ilmiah populer Dracontomelon dao adalah sangat valid dengan skor 90,97%.
Validitas Buku Ilmiah Populer Etnobotani Tumbuhan Gliricidia maculata di Kawasan Hutan Bukit Tamiang Kabupaten Tanah Laut Naufal Hafidh Mahdi Sujarwo Putra; Dharmono Dharmono; Mahrudin Mahrudin
Wahana-Bio: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 12, No 1 (2020): Wahana-Bio Edisi Mei 2020
Publisher : Program of Biology Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/wb.v12i1.8489

Abstract

Pembelajaran menggunakan potensi lokal merupakan salah satu solusi dalam menyajikan pembelajaran yang berbasis pada kehidupan nyata dengan harapan dapat mempermudah menyelesaikan isu-isu permasalahan lingkungan. Konsep etnobotani yang erat dengan pemanfaataan sumber daya lokal khususnya tumbuh-tumbuhan oleh masyarakat sekitar dikembangkan menjadi sebuah buku ilmiah populer sehingga wawasan tersebut dapat diketahui oleh masyarakat global. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan validitas buku ilmiah populer tentang Etnobotani tumbuhan Gliricidia maculata sebagai materi penunjang mata kuliah Etnobotani di pendidikan biologi FKIP ULM Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan adalah Education Design Research (EDR) dengan model evaluasi formatif Tessmer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas buku ilmiah populer melalui uji pakar oleh 2 validator memiliki hasil rerata sangat valid, yaitu 91,6 %. Buku Ilmiah Populer (BIP) yang dikembangkan memiliki kriteria sangat valid karena  sifatnya yang kontekstual, memiliki bahasa yang mudah dipahami, tampilan yang menarik, dan sesuai dengan kaidah penyusunan BIP.
IDENTIFIKASI EKOFAK KERANG (MOLUSKA: BIVALVIA) SITUS BENTENG TABANIO, KEBUPATEN TANAH LAUT Restu Budi Sulistiyo; Laila Abdul Jalil; Badruzsaufari Badruzsaufari; Dharmono Dharmono
Naditira Widya Vol 16 No 1 (2022): Naditira Widya Volume 16 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v16i1.504

Abstract

Pada ekskavasi arkeologi di situs Benteng Tabanio yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Banjarmasin ditemukan berbagai artefak dan ekofak. Ekofak yang banyak ditemukan adalah cangkang moluska. Namun demikian, cangkang moluska hasil penelitian tersebut belum diidentifikasi secara taksonomis. Pelabelan koleksi ditulis sebagai kerang, cangkang kerang, atau fragmen cangkang kerang, padahal dalam koleksi tersebut terdapat cangkang moluska bivalvia dan cangkang gastropoda. Kerancuan identitas ini berakibat pada kesalahan informasi. Pada penelitian ekskavasi situs Benteng Tabanio, tinggalan ekofaktual moluska bivalvia belum dibahas secara komperehensif. Penelitian ini ditujukan untuk memahami keberadaan cangkang moluska bivalvia di situs Benteng Tabanio. Identifikasi 101 sampel cangkang marin dilakukan sampai dengan tingkat genus atau spesies dilakukan menggunakan analisis komparasi morfologi dengan cangkang bivalvia marin yang didapatkan di luar zona situs. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat ordo dengan tujuh famili dan empat belas genera atau spesies yang dapat diidentifikasi. Keempat belas genera atau spesies tersebut dapat dikonsumsi, tetapi sisa-sisa cangkang yang ditemukan di situs Benteng Tabanio menunjukkan tidak adanya pemanfaatan moluska bivalvia sebagai bahan pangan ataupun bahan bangunan.A variety of artefacts and ecofacts was found during the excavation of Tabanio Fort by the Banjarmasin Institute for Archaeology. The most common ecofacts found were mollusc shells. However, the mollusc shells collected from the excavation have not been taxonomically identified. Even though the collection contains shells of bivalve molluscs and gastropods, the collection labelling was written as shells, clam shells, or clam shell fragments. Such ambiguous identity results in misinformation. The bivalve mollusc ecofacts recovered from the Tabanio Fort have not been comprehensively discussed. This research aims to understand the presence of bivalve mollusc shells at the site of Tabanio Fort. The identification of 101 marine shells was carried out up to the genus or species level by using comparative morphological analysis with marine bivalve shells obtained beyond the site zone. The research identified four orders, including seven families and fourteen genera or species of bivalve shells. The fourteen identified genera or species are of edible varieties, but shell remains recovered from the Tabanio Fort site indicate no use of bivalve molluscs as food or building materials.