Hidayah Ansori
Lambung Mangkurat University

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL DI KELAS VII SMP NEGERI ALALAK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Hidayah Ansori; W. Banu Oka Sutresna
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v5i2.4630

Abstract

Siswa dalam pembelajaran matematika masih berpusat pada hasil, soal-soal yang disajikan mengenai ingatan atau hapalan, siswa tidak dituntut untuk mene-mukan jawaban atau cara berbeda yang lain dalam menyelesaikan masalah. Kuriku-lum 2013 revisi 2017 menuntut kemampuan tingkat tinggi dengan istilah HOTS sehingga kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan dalam proses pembelajaran matematika. Cara berpikir yang berbeda berdasarkan jenis kelamin kemungkinan kemampuan berpikir kreatifnya juga terdapat perbedaan. Oleh karena itu, dilaksa-nakan penelitian kemampauan berpikir kreatif berdasarkan jenis kelamin pada kon-sep aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri Kecamatan Alalak tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa laki-laki pada konsep aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri Alalak tahun pelajaran 2016/2017 (2) memperoleh deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa perempuan pada materi aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri Alalak tahun pelajaran 2016/2017 (3) mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara siswa laki-laki dan siswa perempuan pada konsep aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri Alalak tahun pelajaran 2016/2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Alalak. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan tek-nik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Teknik analisis data menggunakan rata-rata, persentase, dan uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan berpikir kreatif siswa laki-laki termasuk dalam kategori sangat kurang. Indikator kelancaran, keaslian dan keluwesan dikategorikan sangat kurang, indikator terperinci dikategorikan kurang, (2) kemampuan berpikir kreatif siswa perempuan termasuk dalam kategori sangat kurang. Indikator kelancaran, keaslian dan keluwesan dikategorikan sangat kurang, indikator terperinci dikategorikan ku-rang, (3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor kemampuan berpikir kreatif siswa laki-laki dengan skor kemampuan berpikir kreatif perempuan.Kata kunci: berpikir kreatif, jenis kelamin, aritmatika sosial
Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Hidayah Ansori; Rezqy Amalia
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v4i2.2580

Abstract

Berdasarkan hasil diskusi dengan guru matematika kelas VII SMP Anggrek Banjarmasin serta hasil pengamatan yang dilakukan pada saat Praktik Pengalaman Lapangan, diperoleh informasi bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran quantum teaching dalam pembelajaran matematika yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang diperoleh dari hasil diskusi dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP Anggrek Banjarmasin dan hasil pengamatan saat mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran Quantum Teaching dengan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Quasy Experimental Design”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive random sampling yang bertujuan untuk mengambil dua kelas dari empat kelas. Setelah dilakukan uji beda terhadap hasil UTS matematika kelas VII, dua kelas yang dipilih adalah kelas VII A dan VII B. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol dilakukan secara acak, terpilih kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran Quantum Teaching memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis, (2) pembelajarn konvensional memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis, (3) terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan pembelajaran Quantum Teaching dan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional.
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII Hidayah Ansori; Lusyiana Wiwandari
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v2i1.591

Abstract

: Pengembangan kemampuan berpikir kreatif perlu dilakukan untuk menghadapi kehidupan di era modern dengan segala tuntutannya. Berpikir kreatif adalah proses atau kegiatan mendapatkan ide baru atau menghubungkan pengetahuan yang sudah dimiliki untuk mendapatkan pemahaman baru. Salah satu cara untuk mendorong kemampuan berpikir kreatif siswa adalah dengan pengajuan dan pemecahan masalah matematika. Menurut Rusman (2012:232) model pembelajaran yang  menjadikan permasalahan sebagai starting point adalah model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A MTs Noor Aini Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan populasi seluruh siswa kelas VIII A MTs Noor Aini Banjarmasin. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari di kelas VIII A MTs Noor Aini Banjarmasin tahun pelajaran 2013-2014. Kata kunci : Model pembelajaran berbasis masalah, kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar.
Pengaruh Model Pembelajaran Missori Mathematics Project terhadap Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah Tatik Wulandari; Hidayah Ansori
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v1i1.572

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keinginan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika. Model pembelajaran Missori Mathematics Project (MMP)merupakan suatu program yang didesain untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa. Karakteristik model MMP adalah lembar tugas proyek yangsalah satunya dimaksudkan untuk keterampilan dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, diterapkan model MMP yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah segi empat dengan menggunakan modelMMP dan model langsung, serta mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaranMMP terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah segi empat kelas VII. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VII. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling  yang dilanjutkan dengan random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggnakan statistik deskriptif dan inferensial yang analisisnya dilakukan dengan software statistik. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan  pemecahan masalah matematika siswa dengan menggunakan model MMP dan model langsung berada pada kategori baik. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan model MMP tidak berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah segi empat. Kata kunci : model pembelajaran MMP, model pembelajaran langsung, pemecahan masalah
Pelatihan Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita berdasarkan Newman untuk Guru Matematika SMP/MTs Hidayah Ansori; Yuni Suryaningsih; Rizki Amalia; Juhairiah Juhairiah; Umaira Afifah; Muhammad Roid Albari; Ahmad Faisal Rahman
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i2.4793

Abstract

Matematika masih dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Kesulitan siswa dapat dilihat dari masih terdapatnya siswa yang melakukan kesalahan saat mengerjakan matematika, khususnya pada soal cerita. Soal cerita merupakan bentuk soal matematika yang dirancang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa, kemudian dicari penyelesaiannya menggunakan kalimat matematika yang bisa memuat bilangan, operasi hitung, dan relasi. Kesalahan dalam penyelesaian soal matematika tidak dapat dibiarkan karena pada dasarnya kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal sehingga perlu dianalisis lebih lanjut, yaitu menggunakan prosedur Newman. Oleh karena itu, perlu diadakan pelatihan kepada guru untuk melatih bagaimana menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita menggunakan prosedur Newman. Tujuan akhir pelatihan ini adalah diharapkan hasil analisis kesalahan siswa dapat dijadikan dasar oleh guru untuk memberikan bantuan yang tepat kepada siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita. Pelatihan ini dilaksanakan pada 15 – 29 Juli 2021, dilakukan dengan metode sinkronus dan asinkronus. Kegiatan dilaksanakan secara sinkronus pada 15 Juli 2021 secara daring menggunakan Zoom meeting. Adapun secara asinkronus berupa bimbingan secara asinkronus melalui Whatsapp grup dari 16 – 29 Juli 2021. Sebanyak 31 orang guru anggota MGMP Matematika SMP Kabupaten Barito Kuala mengikuti kegiatan pelatihan ini. Hasil akhir pelatihan adalah guru mampu melakukan analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika, yang dilihat dari hasil pengumpulan tugas. Beberapa kesalahan siswa berdasarkan prosedur Newmann yang ditemukan guru berdasarkan jawaban soal cerita siswa adalah kesalahan siswa dalam memahami soal (comprehension error) dan kesalahan transformasi (proses skill error). Mathematics is still considered one of the subjects considered difficult by students. Students' difficulties can be seen in the number of students who make mistakes when doing mathematics, especially in story problems. Story questions are a form of a mathematical problem designed to relate to students' daily lives and then find solutions using mathematical sentences that can contain numbers, arithmetic operations, and relations. Errors in solving math problems cannot be ignored because errors in solving math problems indicate that the learning objectives have not been achieved optimally, so further analysis is needed, namely using the Newman procedure. Therefore, it is necessary to hold training for teachers to train how to analyze the mistakes made by students in solving story problems using the Newman procedure. The ultimate goal of this training is that it is hoped that the results of the analysis of student errors can be used as a basis by the teacher to provide appropriate assistance to students who make mistakes in solving story problems. This training will be held on 15 – 29 July 2021, using synchronous and asynchronous methods. The activity was carried out synchronously on July 15, 2021, using a Zoom meeting. Meanwhile, asynchronously in the form of asynchronous guidance via Whatsapp group from 16 – 29 July 2021. A total of 31 teachers who are members of the Mathematics MGMP of the Barito Kuala Regency Junior High School participated in this training activity. The final result of the training is that the teacher can analyze student errors in solving math story problems, which can be seen from the results of the collection of assignments. Some of the student errors based on the Newmann procedure found by the teacher based on the answers to the students' story questions were comprehension errors and process skill errors.