Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Nyanyian Adat Masyarakat Desa Longgar: Suatu Pendekatan Hermeneutika Nita Handayani Hasan
Kapata Arkeologi Vol. 13 No. 1, Juli 2017
Publisher : Balai Arkeologi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/kapata.v13i1.379

Abstract

The existence of folksong is an important thing for the Moluccas. It has functions as an entertainment and the way to deliver the events that existed in the past. This research discuss about jarjinjin and largula folksongs based on hermeneutics approach. The purposes of this research are to transcript and to understand the deepest meaning of the jarjinjin and largula folksongs, and to know the functions of those folksongs for the owner and the young generations. Jarjinjin and largula comes from Longgar village, Kepulauan Aru district, Maluku province. This research use qualitative description method. After transcripted and analyzed  the lyrics, the results show about the history of Longgar, Karey, and Gomu-Gomu village; the folksongs taught the people always remember the message of the ancestors in maintaining brotherhood and culture. For the owner, jarjinjin and largula made brotherhood relation closed beyond the villagers in Longgar, Karey, and Gomu-Gomu village; remaining the history of the ancestors; preservation of local languages; entertaining, because they have sang together and escorting by stampted drums and gongs; and maintaining and preserving the tradition. For young generations, they improved the knowledge about the history of Aru’s ancestors; practicing and demonstrating local language ability; reinforcing love of the history; and maintaining and preserving the tradition. Keberadaan nyanyian rakyat bagi masyarakat Maluku merupakan hal yang penting. Nyanyian rakyat berfungsi sebagai penghibur hati dan cara untuk  menyampaikan peristiwa-peristiwa yang ada di masa lampau. Penelitian ini mengkaji nyanyian adat yang berjudul jarjinjin dan largula dengan menggunakan pendekatan hermeneutika. Penelitian ini bertujuan untuk mentranskripsi nyanyian adat jarjinjin dan largula, mengetahui makna yang terkandung di dalamnya, dan mengetahui fungsi kedua nyanyian adat bagi pemilik lagu dan generasi muda. Lagu jarjinjin dan largula merupakan nyanyian adat yang berasal dari Desa Longgar, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Setelah melakukan transkripsi dan analisis terhadap kedua lirik-lirik lagu, diketahui kedua nyanyian adat tersebut menceritakan perjalanan sejarah nenek moyang desa Longgar, Karey, dan Gomu-Gomu. Selain itu, dalam nyanyian adat mengandung ajaran untuk selalu mengingat pesan leluhur dalam menjaga persaudaraan dan adat-istiadat. Fungsi bagi pemilik lagu yaitu mendekatkan hubungan persaudaraan antar masyarakat Desa Longgar, Karey, dan Gomu-Gomu; mengingatkan sejarah perjalanan leluhur; pelestarian bahasa daerah; penghibur hati, karena dinyanyikan secara bersama-sama dan diiringi alat musik tifa dan gong; dan menjaga serta melestarikan tradisi. Sedangkan fungsi lagu jarjinjin dan largula bagi generasi muda yaitu menambah pengetahuan terkait sejarah perjalanan leluhur masyarakat Aru; media melatih dan mempertunjukkan kemampuan berbahasa daerah; memperkuat rasa cinta terhadap sejarah masa lalu; serta menjaga dan melestarikan tradisi.
PENGAPLIKASIAN ANTCONC PADA KORPUS BAHASA MELAYU AMBON (The Application of AntConc on Ambon Malay Language Corpus) Nita Handayani Hasan
Kandai Vol 17, No 2 (2021): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v17i2.2605

Abstract

Development of local language corpus is one way to documenting a local language. Corpus application is one solution to develop a local language corpus. In this paper, researcher using AntConc application to develop Ambon Malay language. In order to develop corpus of Ambon Malay language, this study aims to find out how to use AntConc application in corpus of Ambon Malay language, and to find out the vocabularies that appears on the corpus that has been made. This is aqualitative research which using result of AntConc application. The method in this research is descriptive statistics. The data in this study were sourced from Fuli magazines which containing Ambon Malay language articles. The study found that AntConc application is easy to use. AntConc application starting from enterinf corpus data in txt form; checking words list; checking word position in the sentence; checking the spread eords; checking word use location; checking couples word; and checking the word use combination. The menus in the application can facilitate researcher to analyse corpus source and use it as a dictionary source. The result of the analysis found 1,399 word types and 7.005 word tokens.Pengembangan korpus bahasa daerah merupakan salah satu cara pendokumentasian bahasa daerah. Salah satu cara untuk mengembangkan korpus bahasa daerah yaitu dengan pemanfaatan aplikasi korpus. Aplikasi korpus yang akan digunakan dalam pengembangan korpus bahasa Melayu Ambon pada penelitian ini yaitu AntConc. Agar dapat mengembangkan korpus bahasa Melayu Ambon, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan penggunaan aplikasi AntConc dalam korpus bahasa Melayu Ambon, dan kosakata-kosakata apa saja yang muncul pada korpus yang telah dibuat. Penelitian ini merupkan penelitian kualitatif yang memanfaatkan hasil analisis aplikasi AntCont terhadap korpus bahasa Melayu Ambon. Metode yang digunakan untuk membaca hasil analisis aplikasi AntConc ialah statistik deskriptif. Data pada penelitian ini bersumber dari majalah-majalah Fuli yang berisi artikel berbahasa Melayu Ambon. Hasil yang diperoleh yaitu aplikasi AntConc merupakan aplikasi yang dapat membantu peneliti untuk menemukan kosakata-kosakata bahasa Melayu Ambon dalam majalah Fuli, serta cara penggunaanya. Cara menggunakan aplikasi AntConc dimulai dari memasukkan data korpus dalam bentuk txt.; mengecek jumlah tipe kata yang terdaftar dalam korpus; mengecek posisi kata dalam kalimat; mengecek penyebaran kata dalam teks; mengecek letak penggunaan kata; mengecek pasangan-pasangan kata; dan mengecek kombinasi penggunaan kata. Menu-menu yang terdapat dalam aplikasi AntConc mempermudah peneliti untuk menganalisis sumber korpus dan memanfaatkannya sebagai sumber penyusunan kamus. Hasil analisis lainnya yaitu ditemukan 1.399 tipe kata, dan 7.005 karakter kata.
CERITA RAKYAT JAKA TARUB DAN AIR TUKANG: SUATU KAJIAN SASTRA BANDINGAN [Folktale Jake Tarub and Air Tukang: A Study of Comparative Literature] Nita Handayani Hasan
TOTOBUANG Vol. 4 No. 2 (2016): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.239 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v4i2.28

Abstract

In the treasure of oral literature, folklore is an interesting form tobe studied. Sometimes there are similarities folklore motifs in one area with  in other areas. It is interesting to study both in terms of the intrinsic elements in the story and exploring the origin and its spread. One form of motifs which usually find in Indonesia folklore is deception against a figure. This motifs emerge in Jaka Tarub folklore from west java, and Air Tukang folklore from Maluku. This research discussed about compare the similarities and differences of intrinsic elements in both folklore which had difference background territory. This research used qualitative method and literature riview as data collection. The results of this research were Jaka Tarub and Air Tukang story had the similarity in theme, mandate, plot, and setting. The differences of the stories appeared  in character and setting.Dalam khazanah sastra lisan, cerita rakyat merupakan bentuk yang menarik untuk diteliti. Terkadang terdapat persamaan motif cerita rakyat di satu daerah dengan cerita rakyat di daerah lainnya. Hal tersebut merupakan hal yang menarik untuk diteliti baik dari segi unsur-unsur intrinsik yang ada dalam cerita, maupun ditelusuri asal-usul dan penyebarannya. Salah satu bentuk motif yang sering muncul dalam cerita rakyat di Indonesia yaitu motif tentang penipuan terhadap suatu tokoh. Motif ini muncul pada cerita rakyat Jaka Tarub yang berasal dari Jawa Barat, dan Air Tukang yang berasal dari Maluku. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam kedua cerita tersebut. Melalui perbandingan kedua cerita tersebut, maka dapat diketahui persamaan dan perbedaan antara kedua cerita rakyat yang berbeda latar belakang wilayahnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu bersifat kualitatif dengan pengumpulan data berupa studi pustaka. Hasil dari penelitian yaitu cerita Jaka Tarub dan Air Tukang memiliki persamaan pada segi tema, amanat, alur dan latar; dan perbedaan dari kedua cerita muncul pada segi penokohan dan latar.
MOTIF DAN TIPE DALAM CERITA RAKYAT KEPULAUAN ARU [Type and Motive in Aru Island Folklore] Nita Handayani Hasan
TOTOBUANG Vol. 5 No. 1 (2017): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2017
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.228 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v5i1.56

Abstract

The collection of folklore  in Indonesia is an interesting thing to do. It can shows the cultural wealth, and grows up the pride of nation’s folklore varieties. The folklor inventorization has bene rarely done in Kepulauan Aru district, Mollucas province. It’sbecause the villages in Aru’s island has been separated by the sea and difficult to be reached. This research discussed about type and motif of a few folklore in Kepulauan Aru district.. The purpose of this research were finding out the folklore which had invented before, and clasifyed them in type and motive. The metode wasqualitative analyzing. The result found that there were nine folklores which has  invented, four types, and four motives.  Pengumpulan ragam sastra lisan yang ada di nusantara merupakan hal yang menarik untuk dilakukan. Hal tersebut dapat menunjukkan kekayaan budaya bangsa, dan menumbuhkan rasa bangga terhadap keanekaragaman kekayaan sastra lisan nasional. Inventarisasi sastra lisan di Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku hingga saat ini masih jarang dilakukan. Hal tersebut dikarenakan desa-desa di Kabupaten Kepulauan Aru masih sulit dijangkau karena dipisahkan oleh lautan.  Walaupun demikian, penelitian ini mencoba mengangkat beberapa cerita rakyat dari Kabupaten Kepulauan Aru yang telah terinventarisasi untuk kemudian dikelompokkan dalam tipe dan motif. Tujuan dari adanya penelitian ini, yaitu untuk mengetahui cerita-cerita rakyat apa saja yang telah terinventarisasi, dan termasuk dalam tipe dan motif apa sajakah cerita-cerita rakyat tersebut. Metode yang digunakan yaitu analisis kualitatif. Setelah melakukan pengamatan, hasil yang diperoleh, yaitu terdapat sembilan cerita rakyat yang terinventarisasi, empat tipe dan empat motif cerita.
KETERKENDALIAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA “MEDIA LUAR RUANG” DI KOTA AMBON [The Controlling of Using Bahasa in Outdoor Media at Ambon City] Nita Handayani Hasan
TOTOBUANG Vol. 7 No. 2 (2019): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v7i2.156

Abstract

Maraknya penggunaan bahasa asing di media luar ruang menjadikan bahasa Indonesia kian terdesak. Ambon sebagai kota yang berkembang juga tidak luput dengan fenomena tersebut. Dengan menggunakan foto-foto di media luar ruang di Kota Ambon, penelitian ini membahas penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang di Kota Ambon. Tujuan dari penelitian ini mengetahui penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang, baik dari segi perhitungan keterkendalian, maupun pendeskripsian hasil perhitungan yang ditunjang dengan hasil wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 50 foto media luar ruang di Kota Ambon. Foto-foto tersebut dianalisis instrumen yang dibuat oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Hasil perhitungan tersebut kemudian didukung dengan wawancara mendalam. Hasil perhitungan menunjukkan Kota Ambon berada pada peringkat terkendali III, yang berarti termasuk wilayah/daerah yang penggunaan bahasa asingnya agak terkendali dengan agak mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia, dan pelestarian bahasa daerah sebagai penguatan bahasa nasional agak baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahasa Indonesia masih dipilih sebagai bahasa di media luar ruang di Kota Ambon. Meskipun demikian, hal tersebut mulai mengalami kemunduran. Munculnya pusat-pusat perbelanjaan yang menggunakan istilah asing menjadikan wajah media luar ruang di Kota Ambon mulai mengalami perubahan. Hal tersebut diperparah dengan kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah, dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang.The increasing use of foreign languages in outdoor media has pressing Indonesian language. Ambon as a developing city also did not escape the phenomenon. By using photographs in outdoor media in Ambon City, this study discusses the use of Indonesian in outdoor media in Ambon City. The purpose of this study is to know the use of Indonesian in outdoor media, both in terms of calculation of control, and the description of the results of calculations supported by the results of interviews. This research is a qualitative descriptive study. The data used in this study were 50 photos of outdoor media in Ambon City. The photos are then analyzed using an instrument made by the Language Development and Development Agency. The results of these calculations are then supported by deep interviews. The calculation results show that Ambon City is in the controlled rank III, which means that including regions / regions that use foreign languages are rather restrained, by rather prioritizing the use of Indonesian, and preservation of regional languages as strengthening of national languages rather well. This shows that Indonesian is still chosen as a language in outdoor media in Ambon City. Even so, it began to decline. The emergence of shopping centers that use foreign terms make the face of outdoor media in Ambon City begin to change. This was compounded by the lack of supervision from the government, and the lack of public knowledge about the importance of using Indonesian in outdoor media.  
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA PAPAN NAMA TOKO, PERUMAHAN, DAN HOTEL DI KOTA AMBON [Indonesia Language Application in Stores Signboard, Clusters Area Signboard, and Hotels Signboard in Ambon City] Nita Handayani Hasan
TOTOBUANG Vol. 8 No. 2 (2020): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v8i2.248

Abstract

The phenomenon of foreign languages application in public space is more endanger. There is an assumption that application of foreign language in stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard has more valuable than application of Indonesian language. That assumption causing Indonesian language become not popular. In fact, this assumption is not entirely correct. There are some stores, clusters area, and hotels which using Indonesian language still have high selling. This research will discuss about language situation in Ambon City, especially in stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard; and the applications of Indonesian language grammar in stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard. This study aims to find out level of compliance business owner in applications of Indonesian language grammar, especially in Ambon City. It is a qualitative description research. Researcher using data sample of stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard to analyze the structure of phrase. The conclusions of this research are most of stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard choosing foreign vocabulary than Indonesian vocabulary. The phrase pattern which using in stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard is M – D. The M – D is English phrases pattern. Fenomena penggunaan bahasa asing pada ruang publik semakin memprihatinkan. Penggunaan bahasa asing dalam penamaan toko, perumahan, dan hotel seolah-olah memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan kosakata bahasa Indonesia. Adanya anggapan tersebut semakin membuat bahasa Indonesia semakin tersisihkan. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Masih banyak nama toko, perumahan, dan hotel yang memiliki nilai jual yang tinggi walaupun menggunakan kosakata bahasa Indonesia. permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah kondisi penggunaan bahasa pada papan nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon; dan bagaimana penerapan kaidah kebahasaan pada papan nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon. Tujuan diadakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat ketaatan penerapan kaidah bahasa Indonesia oleh pemilik usaha di Kota Ambon. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analisis. Peneliti menggunakan sampel nama-nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon untuk dianalisis struktur frasanya. Simpulan yang diperoleh yaitu mayoritas penamaan toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon lebih memilih menggunakan kosakata bahasa asing dibandingkan kosakata bahasa Indonesia. Pola frasa yang digunakan pada penamaan toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon yaitu M – D. Pola M – D merupakan pola frasa bahasa Inggris.
KETERKENDALIAN PEMILIHAN BAHASA RUANG PUBLIK PELABUHAN DAN BANDARA DI KOTA AMBON [Controlability of Language Application on Public Space Port and Airport in Ambon City] Nita Handayani Hasan
TOTOBUANG Vol. 9 No. 2 (2021): TOTOBUANG: EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v9i2.328

Abstract

This study aims to review the phenomenon foreign terms using on sign boards at airports and ports in Ambon City. In order to describe this phenomenon, this study will use two ways. Frist, measuring  the level of control language use with the results of language assessment; and second, describing  the reason as the background of chosing the language in public spaces at ports and airports in Ambon City. It is a qualitative descriptive research. This research using photographs signboards and interviews result as the data. Photos analysis using a research instrument made by the Agency for Language Development. The results of photos analysis then supported by the results of interviews. This study found that ports and airports in Ambon City gets category B in control rating. This category shows that the use of Indonesian language in the port and airport areas in Ambon City is quite controlled. Based on the results of interviews, it is known that the effect of less socialization the existence of Law Number 24 of 2009 to ports and airports in Ambon City is signboards which wrote by foregn languages. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas fenomena penggunaan istilah asing pada papan-papan petunjuk yang berada di bandara dan pelabuhan di Kota Ambon. Agar dapat mendeskripsikan fenomena tersebut,  penelitian ini mengukur tingkat keterkendalian penggunaan bahasa menggunakan hasil penilaian bahasa; serta mendeskripsikan latar belakang penyusunan dan penggunaan bahasa ruang publik di pelabuhan dan bandara di Kota Ambon. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Data yang digunakan yaitu berupa foto-foto papan petunjuk dan hasil wawancara. Foto-foto yang diperoleh dianalisis menggunakan instrumen  penelitian yang dibuat oleh Badan dan Pengembangan Bahasa. Hasil dari analisis foto-foto tersebut kemudian ditunjang dengan hasil wawancara. Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan bahasa pada pelabuhan dan bandara di Kota Ambon masuk pada kategori peringkat  terkendali B. Kategori ini menunjukkan penggunaan bahasa Indoenesia di wilayah pelabuhan dan bandara di Kota Ambon cukup terkendali. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa minimnya sosialisasi mengenai keberadaan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 pada pihak bandara dan pelabuhan menjadi pemicu penggunaan istilah asing di ruang publik pelabuhan dan bandara di Kota Ambon. Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk memberikan masukan kepada pihak bandara dan pelabuhan di Kota Ambon untuk lebih mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik.