Tingginya angka kejadian Computer Vision Syndrome (CVS) dikalangan mahasiswa masih menjadi masalah global, termasuk di Indonesia. Hal ini membutuhkan upaya pencegahan mengingat CVS dapat menyebabkan gangguan mata yang serius berupa glaukoma yang berujung dengan kebutaan. Agar upaya pencegahan tersebut tepat sasaran, perlu diindentifikasi faktor risiko yang berkontribusi terhadap terjadinya CVS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan denganĀ CVS pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan melibatkan216 mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala (FKep Unsyiah) yang dipilih secara proportional stratified random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CVS terjadi pada 74,5 % mahasiswa FKep Unsyiah. Selain itu, diantara faktor-faktor risiko CVS yang diukur, hanya penggunaan kacamata yang secara signifikan berhubungan dengan kejadian CVS (p=0,023),sedangkan jenis kelamin (p=0,408), lama bekerja didepan komputer/laptop (p=0,315), lama istirahat setelah menggunakan komputer/laptop (p=0,273) dan praktik ergonomi saat menggunakan komputer/laptop (p=0,244) tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian CVS pada mahasiswa FKep Unsyiah. Penelitian ini merekomendasikan agar para mahasiswa dapat memeriksakan mata secara rutin apabila sudah mengalami keluhan CVS, terutama mahasiswa yang telah menggunakan kacamata. Upaya pencegahan lain juga perlu digiatkan, seperti manajemen waktu.