Asniar Asniar
Bagian Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

An Overview of School Health Program Implementation among Elementary Schools in Banda Aceh Asniar Asniar; Nailul Kharisma
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume VI No.2 Juli-Desember 2018
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.459 KB)

Abstract

The training and guidance for chaperones of school health program (Usaha Kesehatan Sekolah or UKS) are very essential to support the entire implementation of Trias UKS (three programs of UKS).  These programs are expected to prevent health problems on elementary school students such as stunting, underweight, obesity, anemia, worm disease, caries, diarrhea, hepatitis, asthma and cancer that will affect their growth and development. The purpose of this study was to explore the school health program implementation and its related factors among elementary schools in Banda Aceh. The design of study is descriptive explorative using cross sectional study approach. This study involved 30 UKS chaperones in elementary schools which were recruited by simple random sampling method. The data were collected by the questionnaire which was modified from School Health Index, and was completed by self-reported or guided-interview method. The results show that the School Health Service generally was at a good level of implementation (60%). In addition, the factors related to the implementation of UKS, namely perceived benefit (56,7%), perceived barriers (53,3%), perceived self-efficacy (53,3%), activity-related affect (50%), interpersonal influences (63,3%), and situational influences (50%), were identified at the good levels. This study recommends the District Health Office to conduct a continuous supervision on UKS, and empowered the chaperones of UKS and school communities to improve UKS implementation for the health of school-age children.Keywords: School Health Service, Chaperones, Elementary School
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Perawatan Kesehatan Tuberkulosis Paru Saifullah Saifullah; Mulyadi Mulyadi; Asniar Asniar
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) VI No.1 Januari-Juni 2018
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.715 KB)

Abstract

AbstrakPenyakit tuberkolosis (TB) paru merupakan salah satu penyakit dimana penanggulangannya menjadi komitmen MDGs secara global. Perilaku perawatan kesehatan klien dewasa dengan TB paru sangat menunjang penanggulang TB paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku perawatan kesehatan kliendewasa dengan TB paru Waktu penelitian dilakukan dari tanggal 30 Juli sampai dengan 4 Agustus 2018. Metode penelitian ini adalah deskriptif correlative dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah penderita TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam sebanyak 88 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku terdahulu; faktor sosiokultural; persepsi manfaat terhadap perilaku; persepsi hambatan terhadap perilaku; persepsi kemampan diri; dan dukungan keluarga dengan perilaku perawatan kesehatan pada klien dewasa TB paru. Namun demikian, tidak ditemukan adanya hubungan antara faktor personal dengan perilaku perawatan kesehatan klien dewasa dengan TB paru. Disarankan kepada pihak puskesmas dan tenaga kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam untuk dapat merancang program kesehatan yang tepat sasaran dalam meningkatkan perilaku perawatan kesehatan klien dewasa TB paru yang tepat sasaran dengan memodifikasi faktor-faktor tersebut.Kata Kunci : TB paru, perilaku perawatan kesehatanAbstractDisease tuberculosis (TB) lung is one of diseases that countermeasures to be MDGs commitment globally. Behavior health care of adult client with pulmonary TB very support counters of pulmonary TB. This study aims to understandthe related-factors with behavior health care of adult clients with pulmonary TB as the research was conducted from the 30th July until 4 August 2018. The method used was descriptive correlative with cross sectional design. While the sample was pulmonary TB patients in the working area of community health center in Kuta Alam. To collect the needed data, a series of questionnaires were conducted 88 participants. The results showed that there was a significant relationship between behavior health care formerly; factor sociocultural; perception benefit to behavior; perception obstacles to behavior; self perception; and family support with behavior health care to adult clients pulmonary TB. However, there was no found any relationship between personal factors with behavior health care of adult clients with pulmonary TB. This study suggested that the community health center management and health care officers in the working area of Kuta Alam sub-district could design appropriate health program objective to increase the behavior of health care of adult clients of pulmonary tuberculosis to the right target by modifying above factors.Keywords : Pulmonary TB , behavior of health cares
PENGEMBANGAN SIKAP ”CARING” PADA ANAK USIA SEKOLAH SEBAGAI UPAYA PROMOSI KESEHATAN Asniar, Asniar
Idea Nursing Journal Vol 1, No 1 (2010): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.986 KB) | DOI: 10.52199/inj.v1i1.6350

Abstract

Abstrak
Determinan yang Berhubungan dengan Risiko Depresi pada Lansia Azhar Mualim; Syarifah Rauzatul Jannah; Hilman Syarif; Asniar Asniar; Zurnila Marli Kesuma
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v3i2.2562

Abstract

This study aims to determine the determinants associated with the risk of depression in the elderly in Muara Tiga District, Pidie Regency. The method used is quantitative research with an analytical survey approach. A total of 79 elderly by accidental sampling were involved as respondents in this study. The results showed that the p-value between family role factors, family function and family support with the risk of depression in the elderly was 0.000. The multivariate test results using ordinal logistic regression analysis showed that the role of family factors was most dominantly related to the risk of depression in the elderly because the p-value closest to the alpha value was 0.163. In conclusion, there is a relationship between family roles, family functions and family support with the risk of depression in the elderly. Keywords: Family Support, Family Function, Elderly, Family Role, Depression Risk
FAKTOR-FAKTOR PENGGUNAAN FOLK CARE Desliza Musrita; Asniar Asniar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Folk care merupakan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dan ditransmisikan melalui budaya secara asli atau tradisional, rakyat (berbasis rumah), yang digunakan untuk memperbaiki cara hidup manusia, kondisi kesehatan (atau kesejahteraan) dan juga untuk mengatasi cacat dan situasi kematian. Folk care atau pengobatan tradisional tersebut masih menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat Aceh khususnya masyarakat pedesaan karena masyarakat menganggap pengobatan tradisional dapat menyembuhkan segala penyakit dan tempatnya mudah dijangkau oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor penggunaan folk care di Kabupaten Aceh Selatan. Desain penelitian ini menggunakan deskritif eksploratif dengan pendekatan cross sectional, penelitian ini melibatkan 216 masyarakat yang dipilih dengan menggunakan stratified random sampling. Hasil analisa data menunjukkan bahwa faktor teknologi berada pada kategori tinggi (68,6%), faktor agama dan filsafah hidup berada pada kategori tinggi (50%), faktor sosial dan keterikatan keluarga berada pada kategori tinggi (79,2%), nilai-nilai budaya dan gaya hidup berada pada kategori tinggi (60,2%), faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku berada pada kategori tinggi (72,2%), dan faktor ekonomi berada pada kategori tinggi (56,6%). Berdasarkan penelitian tersebut perawat komunitas diharapkan dapat mengkaji kebiasaan masyarakat dalam menggunakan folk care, sebagai bagian dari health seeking behavior, terutama jenis folk care yang sesuai dengan agama dan kondisi perekonomian masyarakat.
PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA Mutia Fitri; Asniar Asniar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 4
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kesehatan reproduksi remaja di Indonesia masih membutuhkan perhatian besar, khususnya terkait pencegahan perilaku berisiko dan peningkatan praktik hygiene organ reproduksi remaja. Khususnya di Provinsi Aceh, perilaku berisiko yang dilakukan remaja seperti pacaran, menonton video porno, dan berhubungan seks diluar nikah dapat dikenakan hukuman berat dalam syariat islam. Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk mencegah remaja melakukan perilaku berisiko dan meningkatkan praktik personal hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemeliharan kesehatan reproduksi pada remaja di Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini berdesain deskriptif eksploratif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 128 remaja yang dipilih dengan teknik cluster sampling. Data dikumpulkan dengan  menggunakan kuesioner self-report dan dianalisa dengan uji statistik deskriptif. Hasil penelitian ini mengidentifikasi perilaku pemeliharaan kesehatan remaja dalam merawat alat genetalia (56,3%) dan penanganan masalah haid (58,6%) yang  umumnya telah berada dalam kategori baik, namun masih kurang dalam hal mendeteksi masalah penyakit kelamin (43,0%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pihak sekolah untuk menentukan kebijakan dalam menjalankan program kesehatan peduli remaja secara berkesinambungan agar dapat meningkat kan  perilaku yang baik pada remaja dalam pemeliharaan kesehatan reproduksi. Selain itu kepada petugas pelayanan kesehatan di komunitas diharapkan dapat bekerja sama dengan sekolah untuk mendeteksi dini perilaku berisiko dan meningkatkan perilaku pemeliharaan kesehatan reproduksi remaja.
POLA MAKAN PADA REMAJA DAYAH YANG MENGALAMI GEJALA GASTRITIS DI ACEH BESAR razika marissa; Asniar Asniar; sarini vivi yanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 1
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang mayoritas terjadi pada remaja terutama remaja dayah. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gastritis adalah pola makan termasuk jenis makanan tertentu yang dikonsumsi, frekuensi makan, dan ketidakteraturan makan. Remaja dayah selalu berada di bawah tekanan akademik serta tunduk pada aturan dan hukuman untuk mewujudkan perilaku disiplin yang diinginkan, oleh karena itu remaja dayah harus mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya sehingga dapat mengoptimalisasi kemampuan dalam penyesuaian dirinya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dengan gejala gastritis yang dipersepsikan remaja dayah. Penelitian ini menggunakan desain deskripsi korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah 632 remaja. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dihitung menggunakan tabel Cohen, pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling yang berjumlah 69 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner Diet History Questionnaire (DHQ) yang telah diterjemahkan dan dimodifikasi oleh peneliti sebelumnya, dan tentang gejala gastritis menggunakan kuesioner yang telah dikembangkan oleh Shalahuddin et., al (2018). Metode analisa data menggunakan analisis bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan gejala Gastritis yang dipersepsikan remaja (p-value 0,05). Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat meteliti faktor lain yang menyebabkan gejala gastritis, dan bagi Dayah dapat memberikan pelayanan kesehatan promotif untuk mencegah penyakit gastritis dan pentingnya menjaga pola makan pada remaja Dayah
FAKTOR RISIKO COMPUTER VISION SYNDROME PADA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Siti Alma; Asniar Asniar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya angka kejadian Computer Vision Syndrome (CVS) dikalangan mahasiswa masih menjadi masalah global, termasuk di Indonesia. Hal ini membutuhkan upaya pencegahan mengingat CVS dapat menyebabkan gangguan mata yang serius berupa glaukoma yang berujung dengan kebutaan. Agar upaya pencegahan tersebut tepat sasaran, perlu diindentifikasi faktor risiko yang berkontribusi terhadap terjadinya CVS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan  CVS pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan melibatkan216 mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala (FKep Unsyiah) yang dipilih secara proportional stratified random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CVS terjadi pada 74,5 % mahasiswa FKep Unsyiah. Selain itu, diantara faktor-faktor risiko CVS yang diukur, hanya penggunaan kacamata yang secara signifikan berhubungan dengan kejadian CVS (p=0,023),sedangkan jenis kelamin (p=0,408), lama bekerja didepan komputer/laptop (p=0,315), lama istirahat setelah menggunakan komputer/laptop (p=0,273) dan praktik ergonomi saat menggunakan komputer/laptop (p=0,244) tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian CVS pada mahasiswa FKep Unsyiah. Penelitian ini merekomendasikan agar para mahasiswa dapat memeriksakan mata secara rutin apabila sudah mengalami keluhan CVS, terutama mahasiswa yang telah menggunakan kacamata. Upaya pencegahan lain juga perlu digiatkan, seperti manajemen waktu.
KEMAMPUAN IBU MERAWAT BALITA DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT gusni khai; asniar asniar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 2, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKData global, nasional dan provinsi menunjukkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sebagai salah satu masalah yang masih mengancam kesehatan balita. Untuk dapat menurunkan angka kejadian ISPA pada balita, peran orang tua khususnya ibu sangat penting untuk memberikan perawatan kepada balita dengan ISPA. Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui mengetahui hubungan faktor personal dengan kemampuan ibu dalam merawat balita dengan ISPA di Aceh Besar. Penelitian ini berdesain deskriptif korelatif dengan  melibatkan 87 ibu dari balita dengan ISPA sebagai responden, yang dipilih dengan cara simple random sampling. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner self-report dan dianalisa dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu sudah memiliki kemampuan yang tinggi (66,7%) dalam merawat balita dengan ISPA, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor personal dengan kemampuan ibu dalam merawat balita dengan ISPA di Aceh Besar. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bahwa intervensi keperawatan komunitas yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan ibu dalam merawat balita ISPA harus melibatkan aggregate ibu balita dengan beragam faktor personal, tanpa perlu memfokuskan intervensi pada ibu dengan karakteristik personal tertentu. Kata Kunci : Ibu balita, ISPA, kemampuan memberikan perawatan 
FAKTOR-FAKTOR PENCEGAHAN FOOD-BORNE DISEASE PADA PEDAGANG MAKANAN Dea Fitria; Asniar Asniar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 2
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya angka food-borne disease (penyakit yang diakibatkan makanan) membutuhkan perhatian khusus oleh pedagang makanan dalam upaya pencegahannya dengan melakukan praktik pengolahan makanan yang aman. Berdasarkan Health Belief Model (HBM) pengetahuan dan persepsi yang baik dalam melakukan praktik food hygiene dapat berkontribusi pada perilaku yang diharapkan untuk mencegah food-borne disease. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pencegahan food-borne disease pada pedagang makanan di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Penelitian deskriptif korelatif ini menggunakan pendekatan cross sectional dan melibatkan 87 pedagang makanan yang dipilih dengan metode probability sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner self-report untuk mengukur pengetahuan food hygiene, pengetahuan food-borne disease, persepsi food hygiene dan praktik food hygine. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa persepsi food hygiene pedagang makanan sudah baik (55.2%), namun pengetahuan food hygiene dalam kategori kurang (59,8%), pengetahuan food-borne disease dalam kategori kurang (51,7%) dan praktik food-hygiene dalam kategori kurang (52.9%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan food hygiene dan food-borne disease serta praktik food hygiene yang kurang dapat meningkatkan resiko penularan food-borne disease. Untuk itu, diharapkan upaya dari Puskesmas atau Dinas Kesehatan agar dapat meningkatkan pengetahuan pedagang tentang food hygiene dan food-borne disease serta melakukan monitoring praktik pengolahan makanan sebagai upaya preventif pencegahan food-borne disease.