Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KURS RUPIAH PER DOLLAR AMERIKA TERHADAP JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA (INBOUND) DAN JUMLAH DEVISA PARIWISATA DI INDONESIA TAHUN 2006: M1 – 2015: M12 NUR FAIDZIN
Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE) Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jupe.v5n3.p%p

Abstract

Pergerakan nilai mata uang yang menurun bagi suatu negara tidak hanya akan berdampak kepada kenaikan harga barang-barang impor, tetapi nilai hutang dalam mata uang asing yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta juga akan ikut terpengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Umumnya apabila nilai kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika mengalami penurunan beberapa sektor ekonomi dalam negeri akan mengalami kerugian, namun sektor ekonomi pariwisata justru di untungkan dari melemahnya nilai tukar Rupiah tersebut. Jika nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi, maka akan terjadi selisih nilai nominal dari nilai sebelumnya. Dengan adanya penurunan nilai nilai tukar rupiah, para wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia dengan membawa mata uang Dollar Amerika akan di untungkan karena harga Dollar lebih mahal dari sebelumnya. Semakin banyak jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke negara tersebut maka semakin banyak pula devisa akan mengalir ke negara tersebut. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kausalitas kurs rupiah per dollar amerika terhadap jumlah wisatawan mancanegara (inbound) dan jumlah devisa pariwisata di indonesia kurun waktu Januari (M1) 2006 sampai Desember (M12) 2015. Penelitian ini menggunakan metode explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan model analisis data menggunakan Vector Auto Regression (VAR) yang berfungsi meneliti hubungan antar variabel satu dengan variabel lainnya. Hasil penelitian dari uji Vector Auto Regression (VAR) menemukan bahwa: a). Hubungan kurs Rupiah per Dollar Amerika tidak signifikan terhadap jumlah wisatawan mancanegara (inbound), sebaliknya hubungan jumlah wisatawan mancanegara (inbound) signifikan terhadap kurs Rupiah per Dollar Amerika. ; b). Hubungan kurs Rupiah per Dollar Amerika signifikan terhadap jumlah devisa pariwisata, demikian juga sebaliknya hubungan jumlah devisa pariwisata secara signifikan mempengaruhi kurs rupiah per dollar Amerika. ; c). Hubungan wisatawan mancanegara secara tidak signifikan mempengaruhi jumlah devisa pariwisata demikian sebaliknya hubungan jumlah devisa pariwisata secara tidak signifikan mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara. Kata kunci : kurs, wisatawan mancanegara, devisa pariwisata, VAR
Cultivating Change: A Community-driven Approach to Organic Waste in Padukuhan Nglebeng Andika; Yusa Putra Widyatama; Boby Prayoga; Kiki Sarnita; Lula Annisa; Maiken Des Riu; Nur Faidzin; Raka Juniar Renaldy; Sindy; Talabu Karyaman Tuyamaku Buulolo; Tiaranty Esperansa Situmorang
IJCS: International Journal of Community Service Vol. 2 No. 1 (2023): IJCS: International Journal of Community Service
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijcs.v2i1.429

Abstract

Household waste is the main contributor to organic waste. Improper management of organic waste can have negative environmental consequences. In Padukuhan Nglebeng, the lack of knowledge among the community, especially housewives, about the dangers and benefits of household waste has led to the accumulation of unprocessed waste in disposal sites. To address this issue, an outreach program was conducted, focusing on enhancing the community's understanding and awareness of the environmental impact of organic waste. The program included four stages: observation, socialization, practical application, and evaluation. Initially, the participants had limited knowledge about organic waste, scoring an average of 63% in the "insufficient" category. However, after the socialization session, their knowledge significantly improved, particularly regarding the dangers and benefits of organic waste, composting, and the composting process. Among the participants, 56% showed interest in implementing the acquired knowledge, while 44% still had concerns related to complexity and aversion. The socialization activities were successful overall. It is recommended to replicate this composting method in different locations to achieve the "Bantul Zero Waste 2025" initiative.