Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK MATERI PPH 21, PPH 23, & PPH 25 UNTUK SISWA SMK KELAS XII DI SURABAYA BAMBANG WICAKSONO
Jurnal Pendidikan Akuntansi (JPAK) Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk.mengetahui proses pengembangan, kelayakan, dan respon siswa terhadap media pembelajaran animasi yang akan digunakan sebagai bahan pengamatan pada mata pelajaran administrasi pajak untuk siswa SMK kelas XII di Surabaya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan yang dikemukakan oleh Arief S. Sadiman. Dalam penelitian pengembangan ini menggunakan jenis data kualitatif dan”kuantitatif dengan instrumen pengumpulan data menggunakan angket terbuka dan angket tertutup. Data diinterpretasikan berdasarkan perhitungan skor menurut skala Likert dan Guttman. Produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran audiovisual berupa video animasi. Media telah melalui tahap telaah dan validasi terlebih dahulu oleh 2 ahli materi dan 1 ahli media. Uji coba produk dilakukan secara terbatas kepada 30 siswa kelas XII Akuntansi SMK Negeri di Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari validasi ahli materi mendapatkan skor sebesar 86,7%, validasi ahli media 95,3%, dan respon siswa diperoleh sebesar 95%. Maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran animasi ini sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Kata Kunci : Media Pembelajaran, Bahan Pengamatan, Administrasi Pajak.
Strategi Adaptasi Model Rumah Panggung Permukiman Tepi Sungai Musi Palembang Bambang Wicaksono; Widya Fransiska Febriati Anwar; Susilo Kusdiwanggo
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 9 No. 3 (2020): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v9i3.109

Abstract

Bentuk eksistensi rumah di tepi sungai Musi berupa rumah-rumah panggung. Perkembangan rumah panggung tepi Sungai Musi di pengaruhi peranan eksistensi sungai Musi. Pilihan membangun rumah panggung merupakan bentuk adaptasi masyarakat yang tinggal dan menetap pada permukimannya. Berbagai strategi adaptasi oleh masyarakat tidak terlepas dari kondisi tanah dan kondisi geografi sungai Musi yang selalu tergenang air. Ketinggian tiang rumah tersebut merupakan salah satu strategi adaptasi terhadap pasang-surut air sungai Musi pada musim hujan. Kondisi sungai Musi mengalami perubahan oleh geografi sungai cenderung membuat masyarakat berupaya mengatur kondisi tersebut (Adjustment) agar dapat memenuhi kebutuhan penghidupannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya dari kecenderungan masyararakat permukiman tepi sungai Musi dalam beradaptasi dengan lingkungan yang di atur oleh alam dan upaya merubah lingkungan sebagai cara mempertahankan lingkungan permukiman. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan studi literatur. Analisis dilakukan secara kualitatif pada variabel bangunan, masyarakat, dan produk dari identifikasi permukiman tepi sungai. Hasilnya menunjukkan bahwa rumah di tepi sungai mengalami perubahan fisik pada bangunan, baik dari segi fungsi maupun bahan bangunan.
Perubahan Orientasi Permukiman Tepi Sungai sebagai Pengaruh Eksistensi Sungai Musi Palembang Bambang Wicaksono; Ari Siswanto; Susilo Kusdiwanggo; Widya Fransiska Febriati Anwar
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 8 No. 3 (2019): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v9i3.126

Abstract

Eksistensi Sungai Musi pada awalnya menjadi orientasi bangunan rumah yang menghadap ke sungai. Ruang air mulai di persempit dengan kehadiran bangunan baru yang menempati area diatas lahan yang tertutup air. Perubahan budaya sungai ke darat berpengaruh kepada kehadiran bangunan baik yang lama maupun yang baru. Hal ini menyebabkan hilangnya potensi lokal dan identitas arsitektur lokal dan berakibat hilangnya eksistensi sungai tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh eksistensi sungai Musi dalam perubahan orientasi permukiam tepi sungai dari ruang air ke ruang darat. Untuk mencapai tujuan tersebut, studi mengidentifikasi jejak arsitektur permukiman, mengekplorasi aktivitas dan gagasan masyarakat tepian sungai. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Analisis dilakukan secara kualitattif terhadap variabel, orientasi, posisi, bentuk, dan tata letak hunian tepi sungai. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar rumah tepian sungai yang dibangun pada area aliran anak sungai masih memiliki orientasi ke sungai. Sedangkan rumah yang dibangun pada area yang dekat dengan jalan bergeser lebih orientasi ke darat. Studi menyimpulkan bahwa Perubahan orientasi permukiman tepian sungai disebabkan oleh perubahan eksistensi Sungai Musi Palembang.
Analysis of Well Kick Countermeasures with Concurrent Method in MFA Well of NKL Field Muh Fatwa Asmawat; Aprilino Alfa Kurmasela; Abdul Gafar Karim; Fatma; Bambang Wicaksono; Sepryanto Fernandus D; Darmiyati, Iin
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol. 2 No. 1 (2021): Studi Keislaman dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v2i1.7150

Abstract

The goal is to drill an MFA well down to 4593 feet (MD) in the NKL field. At a depth of 4593 feet, the MFA well had a well kick problem as a result of drilling into the high pressure formation zone while gas was present in the formation. Gas bubbles in the soil are a sign that the MFA well has kicked. Correct handling of this well kick issue is necessary to avoid blowout. Well kick countermeasures on the MFA well in the NKL field are evaluated using the concurrent method, which includes collecting data from drilling implementation reports, analyzing new mud (kill mud) weight, maximum allowable mud weight (maximum allowable mud weight), pump, and formation pressure calculations when a well kick occurs. Make an evaluation by comparing the results of the calculation with the implementation data from the field, and then make inferences. The evaluation of the well kick countermeasures' implementation using the concurrent approach revealed that the kill mud weight was 12.21 ppg. The muck had to be moved using 2208 pump strokes and 36.79 minutes of pumping time. When the mud pump is stopped and the SIDP price is zero, there is no flow in the annulus, indicating that the well kick has been managed well. The most effective method for developing well-thought-out countermeasures is the concurrent strategy.
Analisa Parameter Pengeboran Untuk Menangani Pipa Terjepit Dengan Metode Spotting Fluid Dan Pengurangan Berat Lumpur Pada Sumur “AB” Wawan Andi’ Padang; M. Nur Mukmin; Rohima Sera; Bambang Wicaksono; Dharma Arung Laby; Iin Darmiyati
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol. 2 No. 1 (2021): Studi Keislaman dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v2i1.7204

Abstract

Pipe sticking is an event where the drilling pipe is stuck or a fracture occurs. Usually what causes the pipe to be stuck or pinched is the viscosity in the mud is greater, causing the drill string movement to be hampered, it can also be caused by differential pressure or the fall of a foreign object into the drill hole. In this final project, a study will be carried out on the "AB" well because the drilling of this well experienced a pipe sticking problem. In writing this final project, 2 scenarios will be carried out, namely the calculation of Spotting Fluid using diesel and reducing the weight of the mud with the aim of reducing hydrostatic pressure. The pinch point has been found at a depth of 8083.99 ft. then for the handling, the weight of the mud is reduced in order to reduce the value of the hydrostatic pressure. In the bouyancy factor parameter, a value of 0.832 is obtained, then the density value of the drilling fluid is obtained in the table which is 82.29 lbs/ft3 Or 1318.159 kg/m3. And the total volume of the well obtained results of 284,557 bbl or 45,241 m3. In the spotting fluid method when the pipe sticking point has not been found, the diesel volume value is 41.25 bbl. In the mud weight reduction method when the pipe sticking point has been found, the mud weight reduction value is9.212 ppg. And obtained a differential pressure value of 63.255 psia. So that thebalance well and the pipe can be released.
Evaluation and Planning Of Acidizing Method to Resolve Scale Issues in Well "YDK-01," "Sandy" Field Wawan Andi’ Padang; M. Nur Mukmin; Rohima Sera; Bambang Wicaksono; Dharma Arung Laby; Darmiyati, Iin
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol. 2 No. 2 (2022): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v2i2.7209

Abstract

The “YDK-01” well has alkaline Formation Water with a pH value of 8,3. Therefore, Scale can form in the productive zone so that over time, Scale will continue to settle and be difficult to solved. From several Acidizing methods, Matrix Acidizing is the most recommended because in the wells examined there are indications of a positive Skin value (Formation Damage). Matrix Acidizing is a Reservoir stimulation method used to overcome Formation Damage in the wells caused by Scale. In this research, it is done using manual calculations using (Stiff & Davis), (Skillman, McDonald & Stiff) and Inflow Performance Relationship Wiggins equations, which aims to evaluate the problem of Scale. Changes in well production rates can be seen from a comparison of several parameters before and after Acidizing such as: Inflow Performance Relationship curve, Permeability value, Productivity Index value, and Skin. In the “YDK-01” well, there was an increase in the Qomax value of 47.16 bopd. The Productivity Index value of oil which was previously 0.129 bopd/psia, has changed to 0.198 bopd/psia. Permeability value has increased by 12 md and Skin value has decreased by 28.54. Parameters above prove that the Matrix Acidizing method works well in overcome scale on the well.
Squeeze Cementing Design Based on Technical Calculations of Wells “S”and “I” in the “XY” Field Sulaiman Ibrahim; Deny Fatryanto; Amiruddin; Bambang Wicaksono; Mohammad Lutfi
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol. 3 No. 2 (2023): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v3i2.7345

Abstract

This study aims to analyze the technical calculations involved in the cementing process of two production wells, namely Well “S” and Well “I”. The main focus includes the evaluation of slurry volume, spacer, displacing fluid, and reverse circulation required in the squeeze cementing operation. Calculations were performed by considering parameters such as annular capacity, casing and tubing volumes, perforation interval length, and the number of shots per foot. In Well “S”, the slurry volume used for the squeeze was 2.1132 bbl, while in Well “I”, it reached 28.8389 bbl. Additionally, slurry height and level, spacer volume, and the required displacing and reverse circulation fluids were determined. Class G cement was used in this study, combined with various additives including an accelerator (SSA-1), fluid loss control agents (Halad-344, Halad-433, Halad-314), a retarder (SCR-500), and antifoaming agents (D-Air 02 and D-Air), tailored to meet the specific needs of each well to optimize the rheological properties and thickening time of the slurry. The results indicate that accurate calculation of all cementing parameters is essential to ensure the success of the operation and long-term well integrity.