Syamsul Bardi
FKIP UNSYIAH

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DARUSSALAM . Suherlin; Syamsul Bardi; Alamsyah Taher
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.247 KB)

Abstract

Model   mind   mapping   merupakan   suatu   model   pembelajaran   yang mempelajari  konsep  atau  teknik  mengingat  sesuatu  dengan  bantuan  mind  map (teknik   pembelajaran   menggunakan   peta   konsep,   pencatatan   materi   belajar dituangkan dalam bentuk diagram yang memuat simbol, kode, gambar dan warna yang saling berhubungan) sehingga kedua bagian otak manusia dapat digunakan secara maksimal. Media gambar merupakan suatu alat atau yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara visual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Tingkat hasil belajar siswa; (2) Kegiatan guru dan siswa; (3) Kecakapan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran mind mapping berbantuan media gambar. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar yang berjumlah 21 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan (1) Lembar pre-test dan post- test; (2) Lembar pengamatan kegiatan guru dan siswa; (3) Lembar pengamatan Kecakapan guru; dan (4) lembar tanggapan siswa. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Keberhasilan penelitian ini menunjukkan (1) Skor ketuntasan secara individual naik dari 12 siswa yang tuntas pada siklus I, 13 siswa tuntas pada siklus II, dan 20 tuntas pada siklus III, persentase ketuntasan klasikal pun meningkat dari 50% pada siklus I, 60% pada siklus II, dan 90% pada siklus III; (2) kegiatan guru dan siswa meningkat menjadi sesuai dengan persentase waktu ideal; (3) Kecakapan guru meningkat dari perolehan skor 2,55 pada siklus I dengan kategori sedang, skor 3,1 pada siklus II dengan kategori baik, dan 3,46 pada siklus III dengan kategori baik; (4) Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran mind mapping berbantuan media gambar dapat dikatakan baik, 86 persen dari 21 siswa berpendapat dengan belajar melalui model pembelajaran mind mapping berbantuan media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari
HUBUNGAN KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN PERILAKU BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IS SMA NEGERI 5 BANDA ACEH Veradillah Yuliya Ningsih; Syamsul Bardi; Muhammad Yusuf Harun
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.751 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul hubungan keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan perilaku belajar dengan hasil belajar geografi kelas XI IS SMA Negeri 5 Banda Aceh. Rumusan masalah dalam penelitian adalah apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler dan perilaku belajar dengan hasil belajar geografi. Hipotesis penelitian adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler dan perilaku belajar dengan hasil belajar geografi. Populasi dan sampel penelitian berjumlah 31 orang dengan kriteria pengambilan sampel secara purposive sampling. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi ganda, koefisien determinasi ganda, uji F dan regresi ganda. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisien korelasi ganda antara keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler dan perilaku belajar dengan hasil belajar geografi sebesar 0,72 yang berarti terdapat korelasi positif dengan tingkat hubungan sedang. Nilai koefisien determinasi ganda sebesar 51,84% sisanya 48,16% ditentukan faktor lain. Hasil pengujian signifikansi diperoleh Fhitung  Ftabel  yaitu 21 4,27 yaitu terima Ha. Artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan perilaku belajar dengan hasil belajar geografi kelas XI IS SMA Negeri 5 Banda Aceh. Artinya semakin baik keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan perilaku belajar maka semakin baik pula hasil belajar geografi.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DAN QUICK ON THE DRAW DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 INGIN JAYA Nur Fatahillah; Syamsul Bardi; Thamrin Kamaruddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.526 KB)

Abstract

Penelitian ini berkaitan dengan membandingkan hasil belajar siswa dari penerapan dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran cooperative integrated reading and composition (CIRC) dan model pembelajaran quick on the draw pada mata pelajaran Geografi di SMAN Ingin Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam bentuk penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah murid kelas XI-IS SMAN 1 Ingin Jaya yang berjumlah 63 siswa. Untuk mendapatkan sampel menggunakan dengan teknik purposive sampling, diambil hanya dua kelas yakni kelas XI-IS 2 yaitu 22 siswa dan kelas XI-IS 3 yaitu 18 siswa. Teknik pengumpulan data berupa pemberian test kepada siswa, yakni, pre-test dan post-test. Teknik pengolahan data dilakukan dengan uji-t. Hasil pengolahan data penelitian didapat thitung = 6,58 dan ttabel = 1,59 pada taraf signifikan 5% dan dk = 40, sesuai dengan kriteria uji jika thitung ttabel maka Ha diterima. Berdasarkan perolehan data tersebut jelas bahwa Ha diterima. Simpulan yang dapat diambil yaitu hasil belajar yang menerapkan model pembelajaran CIRC lebih baik daripada hasil belajar yang menerapkan model pembelajaran quick on the draw pada mata pelajaran Geografi Kelas XI-IS di SMAN 1 Ingin Jaya.
PENERAPAN PEMBELAJARAN PADA LABORATORIUM MULTIMEDIA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MAXILAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII MTsN MODEL BANDA ACEH Rizqi Amalia MJ; Thamrin Kamaruddin; Syamsul Bardi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.736 KB)

Abstract

 Penerapan Maxilab dalam pembelajaran merupakan sistem kontrol audio laboraturium bahasa yang bekerja di jaringan LAN komputer. Menggunakan audio streaming menghasilkan komunikasi suara yang jernih yang disertai sistem kontrol PC sehingga dapat juga digunakan sebagai alat pengajaran dalam sebuah laboraturium komputer biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan hasil belajar siswa; (2) Aktivitas guru dan siswa; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Respon siswa terhadap pembelajaran pada laboratorium multimedia dengan menggunakan software maxilab.Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-1 MTsN Model Banda Aceh yang berjumlah 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan (1) Lembar pre-test dan post-test; (2) Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa; (3) Lembar pengamatan keterampilan guru; dan (4) Angket respon siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 63% pada siklus I menjadi 77% pada siklus II dan 93% pada siklus III. Persentase ketuntasan klasikal meningkat dari 50% pada siklus I menjadi 70% pada siklus II dan 90% pada siklus III. (2) Jumlah aktivitas guru dan siswa meningkat dari 5 aktivitas sesuai pada siklus I menjadi 8 aktivitas sesuai pada siklus II dan 10 aktivitas sesuai pada siklus III. (3) Keterampilan guru mengelola pembelajaran meningkat dari skor 2,5 dengan kategori sedang pada siklus I menjadi 3,1 dengan kategori baik pada siklus II dan 3,5 dengan kategori baik pada siklus III. (4) Pada umumnya atau sebanyak 90,33% siswa menyatakan setuju bahwa pembelajaran pada laboratorium multimedia dengan menggunakan software maxilab sangat menarik dan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN BERBANTUAN MEDIA QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TANAH JAMBO AYE Rivatul Savera; Abdul Wahab Abdi; Syamsul Bardi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.597 KB)

Abstract

Model pembelajaran STAD merupakan salah satu model yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran. Quick on the draw merupakan aktivitas riset untuk kerja tim agar menyelesaikan satu set soal dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar siswa; (2) Aktivitas guru dan siswa; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Respon siswa terhadap model pembelajaran STAD berbantuan media quik on the draw. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanah Jambo Aye yang berjumlah 25 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan (1) Lembar pre-test dan post-test; (2) Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa; (3) Lembar pengamatan keterampilan guru; dan (4) lembar respon siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 17 siswa yang tuntas pada siklus I, dan 23 siswa tuntas pada siklus II, persentase ketuntasan klasikal pun meningkat dari 60% pada siklus I, dan 90% pada siklus II; (2) Aktivitas guru dan siswa meningkat menjadi sesuai dengan persentase waktu ideal; (3) Keterampilan guru meningkat dari perolehan skor 3,00 pada siklus I dengan kategori baik, dan 3,33 pada siklus II dengan kategori baik; (4) Respon siswa, terhadap model pembelajaran STAD berbantuan media quick on the draw dapat dikatakan baik. 95 persen dari 25 siswa berpendapat bahwa dengan belajar melalui model pembelajaran STAD berbantuan media quick on the draw dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE CONCEPT MAPPING BERBANTU MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH Hendri Husnizar; . Hasmunir; Syamsul Bardi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.301 KB)

Abstract

Model pembelajaran cooperative concept mapping merupakan salah satu strategi yang dipakai pada pelaksanaan proses pembelajaran melalui pendekatan kelompok dengan menuntut siswa berfikir dalam membuat pemetaan konsep  berkaitan  dengan materi yang telah dipelajari secara berkelompok. Media gambar yang dipakai dalam pembelajaran bukan hanya dapat menyampaikan saja tetapi dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir serta dapat mengembangkan kemampuan imajinasi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan hasil belajar siswa; (2) Aktivitas guru dan siswa; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Respon siswa terhadap model pembelajaran cooperative concept mapping berbantu media gambar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IS-2 SMA Negeri 11 Banda Aceh yang berjumlah 21 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar soal, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan keterampilan guru; dan lembar respon siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 16 siswa menjadi 20 siswa yang tuntas belajar, persentase ketuntasan klasikal pun meningkat dari 50% menjadi 90%; (2) Aktivitas guru dan siswa dari siklus satu sampai dengan siklus tiga telah mencerminkan penerapan model pembelajaran Cooperative Concept Mapping berbantu media gambar. (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Concept Mapping berbantu media gambar meningkat dari perolehan skor rata-rata 2,50 berkatagori sedang menjadi 3,55 berkatagori sangat baik; dan (4) Respon siswa, terhadap model pembelajaran Cooperative Concept Mapping berbantu media gambar dapat dikatakan baik. 92 persen dari 21 siswa berpendapat bahwa dengan belajar melalui pembelajaran Cooperative Concept Mapping berbantu media gambar  siswa dapat memahami materi pelajaran yang telah mereka ikuti.
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA ANIMASI DAN LKS UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS X IS SMA NEGERI 12 KOTA BANDA ACEH Cut Lidya Natasya Keumala; Thamrin Kamaruddin; Syamsul Bardi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.861 KB)

Abstract

Model pembelajaran penemuan terbimbing merupakan salah satu model yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran. Maksud dari Penelitian ini adalah mengetahui: (1) menaikan hasil belajar anak didik; (2) kegiatan guru dan anak didik; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Respon anak terhadap model pembelajaran penemuan terbimbing berbantuan media animasi dan LKS. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 12 Banda Aceh yang berjumlah 27 orang. Data terkumpul dengan menggunakan (1) pre-test dan post-test; (2) pengamatan aktivitas guru dan anak; (3) pengamatan keterampilan guru; dan (4) respon siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 17 siswa yang tuntas pada siklus I, 21 siswa tuntas pada siklus II, dan 25 tuntas pada siklus III, persentase ketuntasan klasikal pun meningkat dari 40% pada siklus I, 80% pada siklus II, dan 90% pada siklus III; (2) Aktivitas guru dan siswa meningkat menjadi sesuai dengan persentase waktu ideal; (3) Keterampilan guru meningkat dari perolehan skor 2,49  kemudian siklus I dengan kategori sedang, skor 2,86 ditemukan pada siklus II dengan baik, dan 3,41 pada siklus III dengan kategori baik; (4) ketertarikan anak didik terhadap model penemuan terbimbing berbantuan media animasi dan LKS dikatakan baik