Liza Refiza
Universitas Syiah Kuala

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GEJALA AWAL PERILAKU ANTISOSIAL TERHADAP SISWA DI SMP NEGERI 2 KUTA BARO KOTA ACEH BESAR Liza Refiza; said nurdin; nurbaity bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku antisosial merupakan sebuah tingkah laku yang menimbulkan keresahan dikalangan masyarakat, karena sifatnya yang secara langsung maupun tidak langsung sangat mengganggu ketentraman hidup bermasyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu perilaku Antisosial remaja serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial pada remaja di SMP Negeri 2 Kuta Baro Aceh Besar. Subjek penelitian berjumlah lima orang remaja yang berperilaku antisosial. Sedangkan Objek penelitian adalah perilaku antisosial pada remaja di SMP Negeri 2 Kuta Baro Aceh Besar.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dan observasi.Hasil penelitian yang diperoleh adalah pada umumnya remaja tersebut secara keseluruhan memiliki perilaku antisosial, hal tersebut di lihat dari sikap yang mereka tunjukkan di sekolah yakni, membolos, membangkang, tidak mentaati disiplin serta merugikan masyarakat di sekitar lingkungan mereka. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial yaitu (1) Faktor keluarga kurangnya kasih sayang orang tua, penerapan pola asuh yang salah, dan lingkungan tumbuh kembang yang tidak kondusif akan menyebabkan anak lebih banyak melihat prilaku antisosial dalam kesehariannya (2) Faktor teman sebaya lingkungan teman sebaya merupakan suatu kelompok baru yang memiliki ciri, norma, kebiasaan yang jauh berbeda dengan apa yang ada di lingkungan rumah. Bahkan apabila kelompok tersebut melakukan penyimpangan, maka remaja juga akan menyesuaikan dirinya dengan norma kelompok. Saran yang diberikan kepada guru bimbingan dan konseling agar dapat memprogramkan dan melatih peserta didik dengan melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling  sesuai dengan kurikulum yaitu untuk mengatasi permasalahan-permasalahan  yang terjadi pada peserta didik, terutama pada peserta didik yang dikategorikan memiliki masalah perilaku antisosial.