Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Hubungan Antara Level Alexithymia dengan Keterampilan Interpersonal pada Remaja (Suatu Penelitian pada Siswa di SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar) Faradina Muhardi; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara level alexithymia dengan keterampilan interpersonal pada remaja. Alexithymia adalah trait kepribadian yang ditandai dengan kesulitan mengidentifikasi emosi, kesulitan mendeskripsikan emosi, dan pola pikir eksternal. Alexithymia juga berkaitan dengan disfungsi pada kesadaran emosi, kelekatan sosial dan hubungan interpersonal. Di sisi lain, keterampilan interpersonal merupakan  suatu bentuk  kemampuan maupun keahlian yang dimiliki oleh individu dalam membangun komunikasi secara efektif serta saling memahami antar individu dengan orang lain sehingga dapat terbentuk suatu hubungan yang baik dengan individu yang lainnya. Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara level alexithymia dengan keterampilan interpersonal pada remaja.  Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan metode korelasi ini menggunakan Toronto Alexithymia Scale-20 versi Indonesia untuk mengukur Alexithymia dan Skala Keterampilan Interpersonal untuk mengukur keterampilan interpersonal subjek. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif dan lemah antara kedua variabel (r = 0.272, p = 0.001), sehingga hipotesis penulis ditolak.Kata kunci : Alexithymia, Keterampilan Interpersonal.
Strategi Kepala Sekolah Dalam Membantu Guru BK Mengimplimentasikan Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Sma Kota Banda Aceh khalilurrahman khalilurrahman; Syaiful Bahri; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.751 KB)

Abstract

ABSTRAK Kata Kunci: Strategi Kepala Sekolah, Mengimplimentasikan Layanan BK Di Sekolah. Kepala sekolah memiliki peranan penting dalam upaya mengembangkan kegiatan bimbingan konseling di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi kepala sekolah dalam membantu guru BK  mengimplimentasikan layanan BK di SMA Kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah 12 orang kepala sekolah dalam Kota Banda Aceh. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara. Berdasarkn hasil temuan di lapangan dapat dikatakan bahwa Kepala sekolah sangat berperan dalam membantu guru BK untuk menjalankan program BK di sekolah, Hasil penelitian menenjuk kan bahwa kepala sekolah sangat berperan dalam menjalankan program bimbingan konseling di sekolah dan dimana guru bimbingan konseling lebih aktif lagi dalam menjalankan tugasnya supaya siswa di sekolah tersebut mendapatkan pelayanan bimbingan konseling, Kepala sekolah juga berperan dalam membantu guru BK dalam mengatasi hambatan yang dihadapi oleh guru BK dalam mengimplementasikan layanan BK di sekolah dengan cara mengkoordinir  segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan BK  yang efektif dan efisien. 
PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN KODE ETIK GURU DI BANDA ACEH Murni Amalia Chairunisya; Dahliana Abd; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chairunisya, Murni Amalia. 2019. Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Kode Etik Guru di SMAN Banda Aceh. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:(1)   Dra. Dahliana Abd, M.Pd, Kons., (2) Nurbaity, S.Pd., M. Ed.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana persepsi siswa terhadap pelaksanaan kode etik guru di SMAN Banda Aceh. Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 334 siswa yang mewakili 16 SMAN yang ada di Banda Aceh. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket. Berdasarkan hasil analisis data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) Hasil analisis data pada variabel penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap pelaksanaan kode etik guru di SMAN Banda Aceh dominan menyatakan kebanyakan guru melaksanakan kode etik. (2) Pada enam indikator yaitu caring (kepedulian), helping (membantu), protecting (perlindungan), justice (adil), benefience (berorientasi pada kepentingan anak), dan non malefence (tidak menyalahgunakan wewenang) menunjukkan bahwa siswa dominan menyatakan kebanyakan guru melaksanakan kode etik. (3) Pada masing-masing item pernyataan menunjukkan bahwa masih terdapat peserta didik yang memiliki persepsi negatif terhadap upaya guru terhadap pelaksanaan kode etik guru baik dari segi aspek caring (kepedulian), helping (membantu), protecting (perlindungan), justice (adil), benefience (berorientasi pada kepentingan anak), dan non malefence (tidak menyalahgunakan wewenang). Terbukti dari 50 item pernyataan tidak terdapat satu item pun yang lolos dari persepsi negatif siswa, sedangkan 50 item lainnya masih menunjukkan adanya persepsi negatif siswa dengan berbagai frekuensi dan persentase yang berbeda-beda. Diantaranya terdapat 22 item dengan persentase 9% dan 28 item lainnya dengan persentase ≤ 25%.Kata kunci: Persepsi siswa, kode etik guru
Efektifitas Layanan Bimbingan Klasikal Terhadap Persepsi Remaja Mengenai Pergaulan Bebas (Penelitian pada Siswa SMAN 2 Lhokseumawe) Shafira Munawarah; Said Nurdin; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergaulan bebas adalah pergaulan yang tidak berlandaskan pada aturan dan norma yang berlaku. Maraknya terjadi pergaulan bebas ditakutkan akan berdampak buruk pada perkembangan diri remaja dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan suatu layanan bimbingan dan konseling yaitu layanan bimbingan klasikal. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengubah persepsi remaja mengenai pergaulan bebas melalui layanan bimbingan klasikal. Layanan bimbingan klasikal adalah suatu layanan bimbingan berupa informasi yang diberikan secara tatap muka langsung dengan siswa di dalam kelas, yang mana dengan layanan bimbingan klasikal ini diharapkan mampu merubah persepsi remaja mengenai pergaulan bebas. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif pre-eksperimental design dengan bentuk one group pre-test and post-test design. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 30 orang siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala persepsi yang telah diuji dengan perolehan nilai reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,806. Teknik pengumpulan data menggunakan skala persepsi remaja, yaitu skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pre-test 45,8 lebih tinggi daripada post-test (36,7) mengalami penurunan skor sebanyak 9,1. Hasil uji T diperoleh nilai thitung ttabel yaitu 15.642.05. Nilai signifikansi untuk uji beda pada sampel yang berpasangan (uji T) adalah 0.00. Nilai signifikansi uji beda menunjukkan probabilitas dibawah 0,05 yang artinya hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Dengan demikian layanan bimbingan klasikal efektif dilakukan dalam merubah persepsi remaja mengenai pergaulan bebas di SMAN 2 Lhokseumawe.
KEMATANGAN KARIR SISWA SMA NEGERI 1 BANDAR DUA PIDIE JAYA Cut Laila Wahyuni; Said Nurdin; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 4 (2018): Desember 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kematangan karir dalam prosesnya merupakan aspek dari totalitas perkembangan yang berdasarkan pada belajar tentang persiapan untuk masuk ke lembaga pendidikan yang diinginkan dan kemajuan dalam dunia pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kematangan karir siswa SMA Negeri 1 Bandar Dua Pidie Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Dua Pidie Jaya yang berjumlah 148 siswa. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 108 siswa. Pengumpulan data pada penelitian kuantitatif menggunakan metode angket. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa gambaran kematangan karir siswa berada pada kategori sedang. Artinya, siswa dinyatakan relatif baik dan positif dalam memutuskan yang terbaik untuk kelangsungan karir atau pendidikannya di masa akan datang. Aspek menentukan tujuan tentang keberhasilan masa depan karir melalui pengumpulan informasi termasuk pada tingkat sedang. Dengan demikian siswa memiliki kemampuan yang baik dalam hal mengumpulkan informasi untuk keberhasilan karirnya di masa mendatang. Aspek menghubungkan pemilihan jurusan dengan tujuan-tujuan karir berada pada kategori sedang. Artinya siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menentukan keputusan memilih jurusan yang dipandang sesuai dengan tujuan karirnya ke depan. Aspek mengidentifikasi persyaratan-persyaratan pendidikan yang spesifik berada pada tingkat yang sedang. Dengan demikian, siswa mampu dengan baik mengetahui dan menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk kelangsungan masa depan karirnya. Aspek mengklarifikasikan nilai-nilai tentang diri dalam menghubungkan dengan karir atau waktu luang termasuk kategori sedang. Artinya, siswa memiliki kemampuan yang baik untuk memahami dan menjelaskan tentang prinsip dirinya yang berhubungan dengan karir serta pemanfaatan waktu luang untuk hal positif yang terkait dengan masa depan karirnya. Kata Kunci: Kematangan Karir, Siswa
UPAYA SISWA SPN MENGATASI STRES DALAM MENJALANI PENDIDIKAN DI SEKOLAH BINTARA POLRI FIQIE AULIA; Nurhasanah Nurhasanah; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aulia, F. 2018. Upaya Menghadapi Stres Dalam Menjalani Pendidikan Sekolah Bintara Polri Di SPN Polda Aceh. Skripsi. Jurusan Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Dra. Nurhasanah, M.Pd., (2) Nurbaity, S.Pd., M.Ed.                         Stres merupakan masalah umum yang terjadi dalam kehidupan umat manusia. Dalam lingkungan pendidikan, stres merupakan pengalaman yang paling sering dialami oleh para siswa yang menjalani pendidikan militer sekalipun. Hal tersebut dikarenakan banyaknya tuntutan pendidikan yang berbeda dari pendidikan warga sipil yang harus dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya apa saja yang dilakukan siswa dalam menangani stres dalam pendidikan yang berbasi militer ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode wawancara. Subjek yang diteliti berjumlah tujuh orang yang dimana berdasarkan observasi lapangan peneliti, ketujuh sabjek mengalami stres sesuai dengan ciri-ciri stres yang dimunculkan seperti menyendiri, melamun, tidak fokus ketika menjalani pelajaran akademik di dalam kelas dan bahkan frustasi dan menangis selama pendidikan berlangsung sehingga peneliti berasumsi ada upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi stres tersebut agar proses pendidikan dapat dilakukan dengan baik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada beberapa cara mengurangi stres seperti menceritakan masalah-masalahnya pada rekan baraknya, orang tua, dan orang-orang terdekatnya, berolahraga, mengingat ijin bermalam di luar, tidur, berzikir, mengaji, bersendagurau dengan teman, melakukan hal-hal konyol yang lucu agar tertawa bersama, shalat untuk menenangkan pikiran serta jiwa dan raga serta mencari ketenagan dengan lingkungan sekitar yang hijau dan sangat asri. Kata Kunci: Upaya Menghadapi Stres, Siswa, Sekolah Bintara SPN Polda Aceh.
DINAMIKA KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS DAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA PUTRI Febri Yanti; Nur Janah; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 1, No 1 (2016): Wisuda Periode Agustus 2016
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.394 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul “Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis dan Seks Bebas pada Remaja Putri Kota Banda Aceh” ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk prilaku dari gaya hidup hedonis dan seks bebas remaja putri Kota Banda Aceh beserta penyebabnya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang remaja putri di Kota Banda Aceh. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kecenderungan gaya hidup hedonis dan perilaku seks bebas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode obervasi, wawancara dan studi dokumentasi. Bentuk perilaku hedonis pada responden dapat dilihat pada perilaku gaya hidup instan; kebiasaan dalam mengejar modernitas fisik seperti mengkoleksi barang-barang mewah, mahal dan bermerek terkenal; keinginan untuk tampil lebih dari orang lain; dan berperilaku boros. Sedangkan perilaku seks bebas pada responden dapat dilihat pada terjerumusnya empat dari lima responden dalam kegiatan prostitusi. Oleh karenanya, tujuan responden dalam melakukan hubungan seksual terbagi menjadi dua yakni, atas dasar suka sama suka (cinta) dan uang. Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui bahwa penyebab perilaku hedonis para responden adalah karena pengaruh iklan dari berbagai media massa maupun media elektronik, tayangan-tayangan televisi yang lebih menekankan hedonisme, pengaruh teman kelompok, keyakinan beragama yang rendah dan pengaruh asuhan orangtua. Sedangkan perilaku seks bebas remaja disebabkan oleh pengawasan orangtua yang rendah, perubahan nilai norma tentang seks yang cenderung mulai melonggar, tekanan teman sebaya, pendidikan seks yang minim, pelaksanaan nilai agama yang rendah baik oleh remaja itu sendiri maupun lingkungan sekitar, menonton video porno, pergaulan remaja yang semakin bebas dan status ekonomi keluarga.Kata Kunci : Gaya Hidup Hedonis dan Seks Bebas
Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah Oleh Siswa Di SMP Negeri Kota Banda Aceh Muntazir Muntazir; M Husen; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 2, No 2 (2017): Periode Agustus 2017
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.523 KB)

Abstract

ABSTRACT This study aims to describe the implementation of school rules and obstacles faced by students in running the school order in public junior secondary school in Banda Aceh. The method of this research is descriptive with the mixed approach. The location of this research is located in three public junior secondary schools namely SMP Negeri 1 Banda Aceh, SMP Negeri 4 Banda Aceh, and SMP Negeri 18 Banda Aceh with a population of second and third-grade students as many as 1046 students. Sampling is calculated using Slovin formula with α = 5% that is 289. The data collection is done by using questionnaire of Likert scale model and interview. Data analysis used quantitative and qualitative descriptive analysis. The result of the research indicates that almost all students admitted that they have implemented good school rules, namely the percentage of excellent category as much as 73.9% and the percentage of good category as much as 25.7%. The tendency of good disciplinary execution is also seen in each item. However, in some cases, there are still violations that are recognized by the students. While the obstacles faced by students in implementing this school order comes from internal factors such as self-regulation and external factors in the form of family and teacher stimulants in schools.Keywords: Implementation, Constraints, Code of Conduct, students, Junior High School  
Sikap Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Unsyiah dalam Memenuhi Tuntutan Kompetensi Profesional Kurnia Rezeki; M. Husen; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 5, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT A good attitude in lectures is important to support students in increasing motivation, has a willingness to deepen knowledge, and to develop professional competence to support them to become competent teachers of guidance and counseling and be responsible for the development of students and their profession as teachers or counselors. This study aims to determine the attitude of students in meeting the demands of professional competence described in percentage. The population in this study were FKIP students of the Guidance and Counseling Department totaling 172 students from Leting 2016, 2017, 2018. The sample in this study amounted to 149 students. Sampling in this study using random sampling with the Slovin formula. The method used in this research is a quantitative approach and the type of research is descriptive. Data collection uses a Likert attitude scale. The results showed that the attitudes of students in meeting the demands of professional competence almost half were in the category of "very good" and most of them were in the category of "good", so it can be understood that most students have a positive attitude in meeting the demands of professional competence. The results of the analysis show empirical leaning data curve which shows that the attitude of students in meeting the demands of professional competence in the Guidance and Counseling Department of FKIP is "good", this means that most students have a positive attitude towards the fulfillment of professional competencies both cognitive, affective and propensity to act.Keywords : Attitude in fulfilling professional competence
KETERBUKAAN DIRI SISWA SMA TERHADAP ORANG TUA, GURU DAN TEMAN DI KOTA BANDA ACEH Siti Rahmah; Martunis Yahya; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 6, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterbukaan diri merupakan reaksi atau tanggapan seseorang yang dengan senang hati menerima informasi dalam menghadapi hubungan pribadi, serta bersedia membagi perasaan dan informasi tentang diri secara akrab. Sampai tahapan tertentu keterbukaan diri sangat penting terutama bagi siswa SMA karena dalam hal-hal khusus mereka masih sangat membutuhkan bantuan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran keterbukaan diri siswa SMA terhadap orang tua, guru dan teman di Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jenis penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 4 Banda Aceh, SMAN 12 Banda Aceh dan SMAN 16 Banda Aceh yang berjumlah 613 siswa dengan menggunakan metode multistage random sampling, sedangkan sampel penelitian berjumlah 242 siswa yang perhitungannya dilakukan menggunakan rumus slovin dengan tingkat error 5%. Pengumpulan data menggunakan instrumen keterbukaan diri yang di adaptasi dari teori Jourard dengan meminta siswa menandai tingkat kesediaan mereka untuk terbuka terhadap masing-masing butir informasi kepada orang tua, guru dan teman. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keterbukaan diri siswa terhadap orang tua berada pada kategori sedang (50,4%) dan tinggi (48,3%), terhadap guru pada umumnya berada pada kategori sedang (91%) dan terhadap teman dominan berada pada kategori tinggi (52,9%). Siswa paling terbuka pada orang tua menyangkut dengan aspek materi personal serta aspek pemikiran dan ide, pada guru mengenai aspek pekerjaan dan tugas dan pada teman sebaya mengenai aspek hubungan interpersonal, pernyataan emosi diri,  rasa dan permasalahan.