Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. PERTAMINA (PERSERO) UNIT PEMASARAN II TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK (TBBM) JAMBI NUR HARYANI
Publika Vol 3 No 5 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v3n5.p%p

Abstract

Tingginya angka kecelakaan kerja membuat pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengatur semua perusahaan yang ada di Indonesia dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). Dasar awal peraturan SMK3, berupa Undang-undang No. 1 Tahun 1970, dan diperbaharui dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2009, diperkuat dengan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang sistem keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). Penerapan SMK3 di Indonesia untuk mengurangi atau meminimalisir masalah angka kecelakaan kerja. Pertamina merupakan salah satu perusahaan yang melaksanakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). Penelitian ini menitik beratkan pada pelaksanaan SMK3 di Pertamina TBBM Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan SMK3 di Pertamina TBBM Jambi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data dilakukan melalui tiga cara, yaitu observasi, dokumentasi dan wawancara. Fokus penelitian ini menggunakan teori sistem David Easton yang terdiri dari input, proses, output, feedback. Input sendiri terdiri dari sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, dan komitmen atau sikap. Proses itu sendiri didukung oleh komunikasi yang ada, sementara output yang merupakan hasil, yang mana dari hasil yang ada akan di evaluasi oleh para pengambil keputusan. Feedback merupakan tahapan akhir dari teori sistem yang digunakan, didukung informasi dari hasil yang ada, maka feedback kembali menyampaikannya ke input sehingga dapat diproses kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertamina TBBM Jambi dapat dikategorikan baik dalam pelaksanaan SMK3. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil SMK3 menggunakan teori sistem David Easton yang menunjukan bahwa keseluruh indikator yang ada berjalan cukup baik. Input yang ada berupa sarana prasarana yang ada sangat mendukung terlaksananya SMK3, dilakukan pelatihan-pelatihan SMK3 kepada karyawan untuk meningkatkan nilai SDM yang ada. Proses yang didukung oleh komunikasi yang digunakan Pertamina yaitu, melalui internal email, rapat rutin dan melalui media sosial berupa blackberry massenger group. Output yang berupa hasil yang dapat dilihat dari angka kecelakaan yang zero accident dan pencapaian Pertamina TBBM Jambi dalam penilaian PROPER serta POSE yang baik, sehingga evaluasi yang dilakukan hanya untuk meningkatkan pencapaian yang sudah ada. Feedback merupakan proses akhir yaitu penyampaian informasi dari hasil yang ada. Berjalan baiknya program diharapkan dapat selalu dijaga dan ditingkatkan. Adapun saran yang diberikan peneliti adalah Media komunikasi yang terus berkembang saat ini diharapkan mampu dimanfaatkan oleh Pertamina TBBM Jambi untuk semakin meningkatkan dan mengembangkan komunikasi yang digunakan dalam program SMK3 ini. Keberagaman komunikasi ini diharapkan dapat lebih mempermudah dan mempercepat proses berlangsungnya program ini sendiri dan penyampaian program SMK3 pun lebih beragam, dan bervariasi, sehingga lebih efiensi bagi karyawan dan perusahaan sendiri. Kata Kunci : kecelakaan kerja, SMK3, Pertamina TBBM Jambi
Penerapan Isometric Handgrip Excercise Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Kelurahan Joyotakan : Application of Isometric Handgrip Exercise on Blood Pressure in Hypertension Patients in Joyotakan Village Gilang Ayu Dwi Nanda; Sri Hartutik; Nur Haryani
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 8: Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i8.5705

Abstract

Latar belakang: Hipertensi biasanya disebut sebagai silent killer atau diam-diam yang dapat menyebabkan seseorang menjadi mati secara mendadak akibat hipertensi. Faktor yang menyebabkan tingginya penderita hipertensi adalah usia yang lebih tua dan faktor genetik dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi, namun ada faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti konsumsi makanan tinggi garam, tidak aktif secara fisik, dan terlalu banyak minum alkohol juga salah satu pemicu meningkatkan risiko hipertensi. Tujuan: Mengetahui hasil implementasi pemberian Isometric Handgrip Exercise terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di Kelurahan Joyotakan. Metode: deskriptif, jumlah responden 2, dengan memiliki hipertensi stadium 1, implementasi menggunakan isometric handgrip exercise. Hasil penelitian: tekanan darah pada kedua lansia sebelum diberikan penerapan isometric handgrip exercise termasuk ke dalam kategori hipertensi stadium I. Tekanan darah pada lansia pertama dengan hipertensi tidak terkontrol setelah diberikan penerapan isometric handgrip exercise termasuk dalam kategori pre hipertensi, dan lansia kedua setelah diberikan penerapan isometric handgrip exercise termasuk kedalam kategori normal. Kesimpulan: Perbandingan tekanan darah pada lansia dengan hipetensi tidak terkontrol dan hipetensi terkontrol sebelum diberikan penerapan isometric handgrip exercise adalah dalam kategori hipertensi stadium 1, sedangkan setelah diberikan penerapan isometric handgrip exercise termasuk kedalam kategori pre hipertensi dan normal.
Penerapan Slow Deep Breathing Exercise Terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Kelurahann Joyotakan: Application of Slow Deep Breathing Exercise on Blood Pressure in Hypertension Patients in Joyotakan Village Celsia Ningrum, Ucik; Sri Hartutik; Nur Haryani
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 7: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i7.5814

Abstract

Latar belakang: hipertensi merupakan salah satu penyakit gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa darah terlambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Hipertensi juga disebut sebagai silent killer atau membunuh secara diam-diam. Faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi biasanya dipengaruhi oleh usia, genetik, pola makan, konsumsi garam yang berlebih, konsumi alcohol dan stress. Dampak dari hipertensi jika tidak terkontrol dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan penyakit ginjal, retinopati/kerusakan retina, penyakit pembuluh darah tepi,gangguan saraf, dan stroke. Tujuan: Mengetahui hasil implementasi pemberian Slow Deep Breathing Exercise terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di Kelurahan Joyotakan. Metode: deskriptif, jumlah responden 2, dengan memiliki hipertensi stage 1, implementasi menggunakan Slow Deep Breathing Exercise. Hasil: tekanan darah kedua lansia sebelum diberikan penerapan Slow Deep Breathing Exercise termasuk kedalam kategori hipertensi stage 1. Tekanan darah pada lansia pertama dengan hipertensi tidak terkontrol setelah diberikan penerapan Slow Deep Breathing Exercise teramasuk kedalam kategori normal tinggi, dan lansia kedua setelah diberikan penerapan Slow Deep Breathing Exercise termasuk kedalam kategori normal. Kesimpulan: Perbandingan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi tidak terkontrol dan hipertensi terkontril sebelum diberikan penerapan Slow Deep Breathing Exercise adalam dalam kategori stage 1, sedangkan setelah diberikan penerapan Slow Deep Breathing Exercise termasuk kedalam kategori normal tinggi dan normal.