Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Slow Deep Breathing Exercise Terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Kelurahann Joyotakan: Application of Slow Deep Breathing Exercise on Blood Pressure in Hypertension Patients in Joyotakan Village Celsia Ningrum, Ucik; Sri Hartutik; Nur Haryani
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 7: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i7.5814

Abstract

Latar belakang: hipertensi merupakan salah satu penyakit gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa darah terlambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Hipertensi juga disebut sebagai silent killer atau membunuh secara diam-diam. Faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi biasanya dipengaruhi oleh usia, genetik, pola makan, konsumsi garam yang berlebih, konsumi alcohol dan stress. Dampak dari hipertensi jika tidak terkontrol dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan penyakit ginjal, retinopati/kerusakan retina, penyakit pembuluh darah tepi,gangguan saraf, dan stroke. Tujuan: Mengetahui hasil implementasi pemberian Slow Deep Breathing Exercise terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di Kelurahan Joyotakan. Metode: deskriptif, jumlah responden 2, dengan memiliki hipertensi stage 1, implementasi menggunakan Slow Deep Breathing Exercise. Hasil: tekanan darah kedua lansia sebelum diberikan penerapan Slow Deep Breathing Exercise termasuk kedalam kategori hipertensi stage 1. Tekanan darah pada lansia pertama dengan hipertensi tidak terkontrol setelah diberikan penerapan Slow Deep Breathing Exercise teramasuk kedalam kategori normal tinggi, dan lansia kedua setelah diberikan penerapan Slow Deep Breathing Exercise termasuk kedalam kategori normal. Kesimpulan: Perbandingan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi tidak terkontrol dan hipertensi terkontril sebelum diberikan penerapan Slow Deep Breathing Exercise adalam dalam kategori stage 1, sedangkan setelah diberikan penerapan Slow Deep Breathing Exercise termasuk kedalam kategori normal tinggi dan normal.