Fitriana .
Universitas Syiah Kuala

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DAYA TARIK WISATAWAN PADA PRODUK KERAJINAN BORDIR ACEH Verra Zahara S; Mukhirah .; Fitriana .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daya tarik wisatawan pada suatu daerah tergantung pada keunikan suatu daerah tersebut seperti tempat wisata, makanan hingga produk kerajinan. Produk-produk kerajinan khas daerah-daerah di Indonesia sudah mendapat tempat di hati para wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Dalam memikat wisatawan terhadap produk kerajinan ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik segi kualitas maupun segi kemasan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pendapat wisatawan domestik dan mancanegara terhadap produk kerajinan bordir Aceh, faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan domestik dan mancanegara memilih untuk membeli produk kerajinan bordir Aceh dan mengetahui pendapat pemilik toko souvenir terhadap daya tarik wisatawan pada produk kerajinan Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat naturalistik, dengan subjek penelitian enam responden. Teknik pengambilan data secara purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa wisatawan yang mengunjungi daerah Aceh sangat tertarik pada produk kerajinan bordir Aceh. Ketertarikan wisatawan pada produk kerajinan bordir Aceh yaitu keunikan dan khas yang membuat produk kerajinan bordir Aceh ini beda dari produk kerajinan di daerah lain. Faktor yang mempengaruhi wisatawan memilih produk kerajinan bordir Aceh sebagai cendra mata yaitu karena tampilan dari produk kerajinan bordir Aceh terlihat rapi dan elegan, yang membuat produk kerajinan bordir Aceh itu terlihat rapi adalah dari teknik jahitan bordir tersebut. Perlu diperhatikan cara menilai dan memilih produk kerajinan bordir Aceh yang berkualitas yaitu dengan melihat kerapian jahitan dan model kerajinan itu sendiri. Produk yang berkualitas bagus, sangat mengutamakan kerapian jahitan dan pemilihan warna agar terlihat menarik. Adanya produk kerajinan bordir Aceh memberi manfaat besar bagi rakyat Aceh karena dapat menampung tenaga kerja. Selain itu dapat melestarikan budaya tradisi tanpa menghilangkan ciri khas produk kerajinan itu sendiri.Kata Kunci : Daya Tarik Wisatawan, Produk Kerajinan, Bordir Aceh.
PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME DARI BAHAN KAIN PERCA Nurfaradisa .; Rosmala Dewi; Fitriana .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 3 (2018): AGUSTUS
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tas mukena merupakan wadah yang digunakan untuk menyimpan serta membawa mukena agar tidak kotor ataupun tercecer. Penggunaan teknik makrame dalam pembuatan tas mukena dengan pemanfaatan kain perca diharapkan dapat menambah nilai estetika tas mukena dan menambah nilai guna kain perca yang semula hanya menjadi limbah hasil proses menjahit. Tujuan penelitian ini adalah menciptakan tas mukena dengan mengapilkasikan simpul makrame dari bahan kain perca. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Tata Busana Prodi PKK FKIP Unsyiah. Subjek dalam penelitian ini adalah tas mukena dengan teknik makrame. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah pemanfaatan kain perca yang digunakan sebagai bahan makrame dalam pembuatan tas mukena. Penelitian ini telah membuat 4 desain tas mukena, yang dieksperimenkan dua model tas mukena dengan teknik dan bahan yang berbeda. Tas mukena model pertama menggunakan bahan chiffon sebagai bahan dasar pembuatan makrame dengan mengaplikasikan simpul jangkar, mahkota cina, dan lilitan. Model tas mukena kedua menggunakan bahan balotelli sebagai bahan dasar tas dipadukan dengan makrame yang terbuat dari bahan chiffon yang menggunakan simpul jangkar dan pipih. Proses pembuatan kedua model ini tidak jauh berbeda, yaitu menjahit kain perca, membalik kain perca menjadi makrame, tahap membuat simpul makrame, menempelkan busa ati ke badan tas, menyatukan setiap bagian tas, menyatukan badan tas ke bahan lapisan, pemasangan resleting dan gagang, hingga tahap finishing yaitu penambahan mutiara hiasan pada tas mukena. Dalam pemilihan bahan kain perca pembuatan makrame harus diperhatikan tekstur dan kelenturan. Supaya memudahkan dalam pembuatan simpul makrame yang diinginkan. Hasil penelitian ini telah mendesain empat model tas mukena dan membuat dua buah tas mukena dari kain dan model yang berbeda.Kata kunci: Tas mukena, teknik makrame, kain perca