Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Terhadap Biomassa Dan Populasi Cacing Sutera (Tubifex Sp.) Fadhlullah Fadhlullah; Muhammadar Muhammadar; Sayyid Afdhal El Rahimi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.035 KB)

Abstract

ABSTRACTThe research aims to know the influence of different liquid organic fertilizer concentrations on the population and biomass of silk worms (Tubifex sp.). Research was conducted in the field laboratory of BDP – Panteriek, Lueng Bata District, Banda Aceh in February 2016. This research used the experimental method with Completely Randomized Design. The different concentrations were : 0, 5, 10, 15 ml, for 30 days. The results showed that the biomass ranged from 2,70 ± 0,16 to 16,27 ± 0,83 g, the silk worms population ranged from 6.784 ± 83 to 14.029 ± 445 ind. The highest values for all parameters were obtained at treatment D which was 15 ml. The ANOVA showed that the adding of organic liquid fertilizers has significant effect againt the biomass and population of silk worms (Tubifex sp.). Duncan’s test showed that the value of the biomass and population of silk worms (Tubifex sp.) on treatment D (15 ml) showed significant different to other treatments. Based on the results of the study it can be concluded that the addition of liquid organic fertilizers increase the production of biomass and population of the silk worms (Tubifex sp.).Keywords : Silk worms, liquid organic fertilizer, biomass, population.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi pupuk organik cair terhadap populasi dan biomassa cacing sutera (Tubifex sp.). Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapangan BDP - Panteriek Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh pada bulan Februari 2016. Studi ini menggunakan metode eksperimen dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang diuji yaitu perbedaan dosis pupuk organik cair 0, 5, 10, 15 ml, selama 30 (tiga puluh) hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa cacing sutera berkisar antara 2,70 ± 0,16 sampai 16,27 ± 0,83 g, populasi cacing sutera berkisar antara 6.784 ± 83 sampai 14.029 ± 445 ind. Nilai tertinggi untuk semua parameter dijumpai pada perlakuan D yaitu sebesar 15 ml pupuk organik cair. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap biomassa dan populasi cacing sutera (Tubifex sp.). Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan nilai biomassa dan populasi cacing sutera (Tubifex sp.) pada perlakuan D berbeda nyata dengan perlakuan yang lain. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan pupuk organik cair dapat meningkatkan produksi biomassa dan populasi cacing sutera.Kata kunci : Cacing sutera, pupuk organik cair, biomassa, populasi.
Tanggungjawab Para Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli Kendaraan Bermotor Bekas Pakai Dihubungkan Dengan Peran Pemerintah Daerah Untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Yang Berkepastian Hukum Fadhlullah Fadhlullah
Aktualita : Jurnal Hukum Volume 1 No. 1 (Juni) 2018
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.222 KB) | DOI: 10.29313/aktualita.v1i1.3715

Abstract

Perjanjian jual beli kendaraan bermotor bekas pakai termasuk dalam perjanjian formal, artinya undang-undang telah menentukan bagi para pihak yang terlibat dalam perjanjian jual beli harus mengikuti semua ketentuan yang telah ditentukan. Ketentuan tersebut harus dilaksanakan secara menyeluruh, sehingga tidak merugikan para pihak atau pihak ketiga. Pasal 1320 ayat (4) jo. Pasal 1337 KUHPerdata menerangkan bahwa para pihak tidak bebas untuk membuat perjanjian yang menyangkut causa yang dilarang oleh undang-undang. Akibat hukum perjanjian yang beris isebab yang tidak halal, perjanjian tersebut batal demi hukum. Dalam pelaksanaan jual beli kendaraan bermotor, para pihak (penjual dan pembeli) tidak mengindahkan ketentuan tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tanggungjawab para pihak dalam perjanjianjual beli kendaraan bermotor bekas pakai yang tidak balik nama dihubungkan dengan kepastian hukum. Disamping itu, untuk mengetahui peranan pemda dalam meningkatkan Pendapatan Asli Aceh yang bersumber dari bea balik nama kendaraan bermotor. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembeli dalam perjanjian jual beli tidak betanggungjawab secara personal dan telah melakukan perbuatan melawan hukum. Dengan cara tidak tidak melakukan balik nama kendaraan bermotor, sehingga merugikan diri sendiri dan pihak lain karena tidak melakukan balik nama kendaraan bermotor. Akibat perbuatan tersebut tidak terselenggaranya peningkatan Pendapatan Asli Aceh serta target pencapaiannya. Penyebabnya adalah kesadaran hukum wajib pajak masih relatif rendah dan tingginya BBNKB. Pemda sesuai undang-undang berperan aktif dalam meningkatkan Pendapatan Asli Aceh yang bersumber dari BBNKB melalui fungsi anggaran dan fungsi mengatur.
EVALUASI PENDUGAAN ANGKA PARTISIPASI KASAR PERGURUAN TINGGI TAHUN 2018 DENGAN SMALL AREA ESTIOMATION BENCHMARKING Robert Kurniawan; Dini Arifatin; Amalia Noviani; Fadhlullah Fadhlullah
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.358 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.86

Abstract

Selama ini, Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (APKPT) yang merupakan salah satu target dari Sustainable Development Goal’s (SDG’s) disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) masih angka setiap Provinsi, dan untuk mendapatkan angka per kabupaten/kota sangat sulit. Hal ini terkendala jumlah sampel yang kurang memadai untuk dilakukan estimasi per kabupaten/kota. Sehingga untuk megestimasi sampai level area kecil dibutuhkan metode Small Area Estimation (SAE). Tetapi SAE pada area kecil dengan menggunakan metode Empirical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP) belum mampu mengatasi masalah agregasi area yang lebih besar, sehingga menyebabkan estimasi pada area kecil yang dihasilkan tidak konsisten dengan hasil estimasi langsungnya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka digunakan metode EBLUP Benchmark untuk mendapatkan agregasi estimasi area kecil yang konsisten dengan estimasi langsung yang sudah ada. Misalnya hasil dari estimasi angka kabupaten/kota, jika di agregasikan, maka hasilnya sama dengan angka provinsi yang sudah di publikasikan terlebih dahulu. Sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi metode SAE Benchmark yang diaplikasikan untuk penghitungan estimasi APKPT di 6 provinsi Pulau Jawa. Hasilnya terlihat bahwa untuk provinsi yang jumlah kabupaten/kotanya banyak, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur cenderung lebih bagus hasil estimasinya jika di hitung dengan SAE EBLUP Benchmark dibandingkan dengan SAE EBLUP. Cara menghitung ternyata juga berpengaruh dalam mendapatkan hasil estimasi. Berdasarkan caranya, dengan menghitung secara mandiri per Provinsi lebih bagus hasilnya dibandingkan dengan penghitungan berkelompok dan Nasional.