Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pembagian di Kelas IV MIN Gebang Udik Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon Latifah Latifah; Nurlaeli Nurlaeli
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 4, No 1 (2017): Published Online: Juni 2017
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v4i1.1474

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi siswa yang belum mencapai kepada kata memuaskan, juga adanya kesulitan belajar yang dihadapai siswa dan kesulitan guru dalam mengajarkan matematika masih sangat rendah. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut, tentu saja banyak faktor yang menyebabkkan, misalnya masalah klasik tentang penerapan metode pembelajaran matematika yang masih berpusat pada guru (techer center), sementara siswa cenderung pasif mendengarkan penjelasan guru.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) Terhadap Hasil Belajar Matematika antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) di MIN Gebang Udik Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen yaitu suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti. Analisis data yang digunakan berupa analisis komparatif dengan menggunakan uji “t”.Hal ini Berdasarkan dari nilai R Square sebesar 0,604 (kuadrat dari koefisien korelasi 0,777). Dari data tersebut dapat diartikan bahwa 60,4% pengaruh penggunaan penggunaan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) terhadap variable y (hasil belajar) sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Pada tabel  hasil t hitung sebesar 6 5,919  serta signifikan 0,000. Untuk t tabel dicari pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 25-2-1 = 22. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi =0,05) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar  1,717. Karena t hitung (5,919  ) lebih besar dari t tabel (1,717) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh Penggunaan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) terhadap Hasil Belajar.Kata Kunci: Model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR)ABSTRACTThe research was motivated students who have not reached to a satisfactory word, also their learning difficulties faced by students and teachers in teaching mathematics difficulties are still very low. Low student learning outcomes are, of course many factors that menyebabkkan, for example, the classic problem of the application of mathematics learning method is still centered on the teacher (techer center), while students tend to passively listening to the teacher's explanation.This study aims to determine whether there is influence learning model application Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) on the Result of Math between the experimental group using model Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) with a control group who did not use learning models Auditory, Intellectually, repetition (AIR) in MIN Udik Gebang Gebang District of Cirebon.This study is a research experiment is a way to find a causal relationship between the two factors is intentionally inflicted by the researcher. Analysis of the data used in the form of comparative analysis using the test "t".It is Based on the value of R Square of 0.604 (the square of the correlation coefficient 0.777). From these data it can be interpreted that the 60.4% effect of the use of Auditory learning model, Intellectually, Repetition (AIR) to variable y (the learning outcomes) while the rest influenced by other factors. T count in the results table for six as well as significant 5.919 0.000. For t table sought the significant level of 5% with degrees of freedom (df) n-k-1 or 25-2-1 = 22. By testing the two sides (significance = 0.05) results obtained for t table of 1.717. Because t arithmetic (5.919) is greater than t table (1.717), then Ho is rejected, it means that there is the influence of Use Auditory learning model, Intellectually, Repetition (AIR) against the Learning Outcomes. Keywords: Auditory learning model, Intellectually, Repetition (AIR)
PERAN BAHASA CIREBON DAN ADAT ISTIADAT DALAM PROSESI ADAT NUJUH BULAN (MEMITU/MITONI) Basiran Basiran; Nurlaeli Nurlaeli; Fasikha Fasikha; Ayu Rahma Fitri Nabila; Nurdiani Suryana; Riska Nur Hasanah
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.21089

Abstract

Nujuh bulan adalah salah satu tradisi yang diyakini oleh masyarakat jawa khususnya daerah cirebon dan masih dilestarikan sampai saat ini, tradisi nujuh bulan dilakukan oleh seorang ibu yang sedang hamil dan memasuki bulan ketujuh, tradisi mitoni dianggap sakral sehingga dilakukan saat bayi masih berada dalam kandungan dan pada usia tujuh bulan sampai saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran bahasa Cirebon dan adat istiadat dalam prosesi adat nujuh bulan, penelitian ini merupakan kajian teks atau kajian pustaka (library research) pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode auto-etnografi yaitu metode riset melalui pengalaman pribadi untuk memahami secara nyata tentang prosesi adat nujuh bulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang peran bahasa Cirebon dan adat istiadat dalam prosesi adat Nujuh Bulan adalah kata “memitu” sendiri berasal dari bahasa Cirebon yakni pitu (tujuh). Dalam pelaksanaannya upacara ini dilakukan pada ibu hamil yang berusia 7 bulan dan dilakukan per tanggal 7, 17, dan 27 dalam hitungan kalender Jawa, tujuan utama dari memitu adalah sebagai bentuk syukur kepada Tuhan dan upacara ini juga dilakukan sebagai harapan dan doa agar saat proses melahirkan berjalan dengan lancar, baik ibu dan anak sama-sama selamat.