Nanik Marfuati
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efek Ekstrak Kulit Manggis terhadap Ekspresi Protein Bcl-2 dan Jumlah Sel Mati Tubulus Ginjal Tikus yang Diinduksi Formalin Marfuati, Nanik; Sarjadi, Sarjadi; Winarto, Winarto; Djamitun, Kis
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.461 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.02.4

Abstract

Kulit manggis mengandung antioksidan yang melindungi terhadap kerusakan sel. Formalin masih disalahgunakan sebagai pengawet makanan yang merupakan sumber oksidan. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh ekstrak kulit manggis (EKM) terhadap ekspresi protein Bcl-2 dan jumlah kematian sel tubulus ginjal tikus akibat formalin. Sebanyak 18 tikus Wistar jantan diberi formalin 200mg/kgBB/hari melalui sonde 2 minggu; dibagi 3 kelompok; K tanpa EKM; P1 dan P2 diberi EKM 200 dan 400mg/kgBB/hari seminggu. Dilakukan penilaian ekspresi protein Bcl-2 dan jumlah kematian sel tubulus ginjal tikus. Data dianalisis dengan One Way ANOVA. Analisis ANOVA menunjukkan perbedaan signifikan ekspresi protein Bcl-2 (p=0,006) dan kematian sel tubulus ginjal (p=0,005) antara ketiga kelompok. Ekspresi protein Bcl-2 dan kematian sel tubulus ginjal P2 secara signifikan lebih rendah dibanding K. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan EKM 400mg/kgBB/hari selama 1 minggu menurunkan ekspresi protein Bcl-2 dan memperbaiki kerusakan sel tubulus ginjal yang diinduksi formalin.Kata Kunci: Bcl-2, formalin, manggis, kematian sel tubulus ginjal 
HUBUNGAN KADAR NATRIUM DAN KALIUM SERUM DENGAN TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI PADA PASIEN GAGAL JANTUNG Asworo, Fadhillah Noor Izza; Hediningsih, Yekti; Marfuati, Nanik
Mandala Of Health Vol 17 No 1 (2024): Mandala of Health
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mandala.2024.17.1.11470

Abstract

Heart failure is the inability of the heart to carry out its function, namely pumping blood at a normal frequency for tissue needs, which causes compensatory mechanisms, namely activation of the renin-angiotensin system, narrowing of the arteries and release of adrenergic. The renin-angiotensin system will increase renin which will then increase aldosterone, causing changes in serum sodium levels and serum potassium levels. Meanwhile, narrowing of the arteries due to decreased contractility will affect blood pressure, while adrenergic release will increase the pulse rate. This study aims to prove the relationship between serum sodium and potassium levels with blood pressure and pulse rate in heart failure patients. This research is a cross sectional study, with 23 patients as respondents. Samples were collected using the sequential sampling method. The data used are medical records that check serum sodium and potassium levels at one time with blood pressure and pulse. The results obtained showed that the average serum sodium level was 135.7 ± 6.643 mEq/L, the average serum potassium level was 4,087 ± 0.7485 mEq/L, the average systolic blood pressure was 123.35 ± 29.518 mmHg, the average mean diastolic blood pressure 70.43 ± 31,334 mmHg, mean pulse 99 ± 31,010 times per minute. The significance value of the Spearman Rank test on serum sodium levels with blood pressure was 0.910 (p>0.05), on sodium levels with pulse rate was 0.713 (p>0.05), on serum potassium levels with blood pressure was 0.076 (p> 0.05), and serum potassium level with pulse was 0.344 (p>0.05). It can be concluded that there is no significant relationship between serum sodium and potassium levels and blood pressure and pulse rate.
Edukasi Pengetahuan Pada Ibu Hamil Melalui Video Mengenai Stunting Di Puskesmas Bandarharjo Sumbaga, Gharini; Saptanto, Agus; Marfuati, Nanik; Khayana, Felisa Nur
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.197

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan kondisi yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, sehingga stunting pada anak balita dapat menjadi indikator kunci kesehatan ibu dan bayi. Berdasarkan data dari Puskesmas Bandarharjo Semarang periode bulan januari sampai september 2022 kejadian balita stunting mencapai angka 5,6%. Angka tersebut masih di atas target yaitu <4,8%. Puskesmas Bandarharjo tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama perlu menindaklanjuti terkait permasalah angka stunting yang belum memenuhi target. engetahuan ibu tentang gizi pada balita akan mempengaruhi perilaku ibu dalam pemenuhan gizi balita. Jika seorang ibu memiliki pengetahuan yang baik tentunya akan mempengaruhi sikap yang baik juga dalam pemenuhan gizi balita. Metode: Edukasi berbentuk kegiatan pemutaran video edukasi tentang stunting. Peserta pengabdian masyarakat ini adalah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo. Evaluasi dilakukan menggunakan analisis kuantitatif hasil pre-test dan post-test. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan antara nilai pre-test dan post-test. Kesimpulan: Pemberian penyuluhan dengan media audiovisual dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai stunting.