Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

The Pembuatan Pupuk Organik Padat dari Limbah Pertanian dan Peternakan di Desa Batu Belah Kabuputen Kampar Sunarno Sunarno; Silvia Reni Yenti; Ahmad Fadli; Wisrayetti Wisrayetti; Amun Amri; Zultiniar Zultiniar; Cory Dian Alfarizi; Yelmida Azis
Journal of Community Engagement Research for Sustainability Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batu Belah Village is one of the villages located in the Air Tiris sub-district, Kampar Regency, with residents who mostly have a livelihood in agriculture. To increase the fertility of agricultural soil, fertilizer is needed. So far, the fertilizer commonly used is chemical fertilizer, but the price is relatively expensive, especially during the growing season, so it is necessary to find a solution to replace this chemical fertilizer. Organic solid fertilizer is a fertilizer that is friendly to the environment. This fertilizer can be made from agricultural and livestock waste, so it is very suitable to be developed in Batu Belah Village. The purpose of this activity is to provide knowledge and skills of the community in the technology of making organic solid fertilizer from agricultural and livestock waste. This service activity consists of two stages, namely a presentation on fertilizer manufacturing technology and the practice of making solid organic fertilizer with the farming community of Batu Belah village. The benefit of this activity is that the farming community can make their own organic solid fertilizer from agricultural and livestock waste, so that the cost of fertilizing on agricultural land can be reduced. Thus the income of the farming community can increase.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MANAJEMEN KEUANGAN DAN MOTIVASI BISNIS UNTUK IBU RUMAH TANGGA DI DESA KUALU KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR Nurfatihayati Nurfatihayati; Anisa Mutamima; Panca Setia Utama; Yelmida Azis; Cory Dian Alfarisi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i3.889-896

Abstract

Pandemi COVID-19 menyisakan ketidakstabilan ekonomi pada masyarakat. Harga bahan kebutuhan pokok yang masih tinggi, membuat para ibu rumah tangga harus berpikir keras untuk mengelola keuangan keluarga. Hal ini dialami oleh beberapa ibu rumah tangga di lingkungan Perumahan Mutiara Ayu 8 Desa Kualu Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan para ibu rumah tangga dalam manajemen keuangan keluarga dan memberikan motivasi bisnis untuk menambah pendapatan keluarga. Metode yang dilakukan adalah observasi lapangan, melaksanakan penyuluhan tentang manajemen keuangan dan motivasi bisnis, dan evaluasi hasil kegiatan terhadap 20 orang ibu rumah tangga. Manajemen keuangan keluarga yang efektif dapat dilakukan dengan cara membedakan kebutuhan dengan keinginan, menyusun daftar pengeluaran prioritas per bulan, alokasikan dana untuk tabungan dan dana darurat, dan minimalisir hutang. Untuk menambah pendapatan keluarga, ibu rumah tangga dapat melakukan bisnis sendiri. Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis adalah adanya dukungan keluarga, sesuaikan dengan kemampuan, dapat memisahkan antara keluarga dan bisnis, menyusun target, dan perluas jaringan. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang manajemen keuangan dan bisnis pada para peserta.
Pengolahan Limbah Padat Industri Tahu Menjadi Pupuk Kompos Cory Dian Alfarisi; Ida Zahrina; Elvi Yenie; Silvia Reni Yenti
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic) Vol 9 No 1 (2023): Agustus 2023
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/e-jbst.v9i1.540

Abstract

Solid organic fertilizer is the result of composting from agricultural waste and livestock waste, which contains macro and micro nutrients so that it can improve soil structure. This study aims to obtain a formula that meets the criteria to be achieved in the manufacture of compost from equalizing sludge in tofu waste with a variety of raw materials such as rice husks and sawdust and to determine the quality of the NPK compost produced with the help of EM4 bioactivator. Compare it with SNI 19-7030-2004. The best composting results were obtained from the raw material composition of 300 grams of tofu solid waste, 350 grams of rice husks, and 350 grams of sawdust with the help of EM4 bioactivator. Composting is carried out for 30 days and the concentration of EM4 in 1 kg of raw material is by mixing 10 ml of EM4 into 1 liter of water. The Nitrogen (N) content was obtained at 1.54%, and the Phosphorus (P) content was obtained at 1.02%, while the Potassium (K) content was obtained at 1.15% and according to SNI 19-7030-2004.
PERANCANGAN REAKTOR DAN PELATIHAN PEMBUATAN ASAP CAIR SEBAGAI PENGAWET ALAMI DALAM PEMBUATAN BAKSO Cory Dian Alfarisi; Sunarno Sunarno; Anisa Mutamima; Ahmad Fadli; Silvia Reni Yenti; Wisrayetti Wisrayetti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17414

Abstract

Abstrak: Yayasan Al-Ikhwan yang berlokasi di Kelurahan Tangkerang Timur Pekanbaru merupakan sebuah yayasan yang secara aktif terlibat dalam proyek-proyek sosial, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, budaya, dan kesehatan masyarakat. Yayasan ini membawahi berbagai unit operasi, termasuk unit usaha bakso Al-Ikhwan, yang saat ini menghadapi keterbatasan kuantitas produksi dan area pemasaran karena masa simpan bakso yang singkat pada suhu ruang. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim dosen Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau bermitra dengan Yayasan Al-Anshar, khususnya unit usaha bakso Ikhwan yang dikolela oleh yayasan tersebut. Kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan unit usaha dan berupaya mengatasi hambatan yang sedang dihadapi mitra dengan mengajarkan mitra bagaimana membuat asap cair dari tempurung kelapa, yang dapat digunakan sebagai pengawet alami dalam produksi bakso. Kegiatan ini meliputi beberapa tahap diantaranya; koordinasi dengan pihak terkait, desain dan pembuatan reaktor pirolisis, uji coba alat, edukasi tentang konsep asap cair, serta pelatihan mengenai penggunaan peralatan dan produksi asap cair. Kegiatan pengabdian ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada tim produksi tentang pilihan alami untuk produksi dan pengawetan bakso. Hasil positif yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya peningkatan pengetahuan mengenai asap cair sebagai pengawet alami dalam pembuatan bakso (75%), peningkatan keterampilan dalam pembuatan asap cair secara mandiri (62%), dan peningkatan kualitas (masa simpan) produk.Abstract: The Al-Ikhwan Foundation which is located in Tangkerang Timur Ward, Pekanbaru is an organization that actively involved in social, educational, economic empowerment, cultural, and public health projects. Under its purview, various business units operate, including the Al-Ikhwan meatball business, facing production and market limitations due to the short shelf life of meatballs at room temperature. This activity focuses on empowering the business unit and addressing the challenges faced by the partner by teaching them how to produce liquid smoke from coconut shells, which can be used as a natural preservative in meatball production. The involvement includes several phases; coordination with related parties, design and construction of the pyrolysis reactor, testing runs, education on liquid smoke concept, and instruction on how to use the equipment and produce liquid smoke. The project gives the production team better understanding of all-natural options for meatball production and preservation. Positive outcomes gained, include enhanced meatball production, longer shelf life, elevated quality, and food safety. Additionally, this project may be used as a model for other similar microenterprises, easing pressing manufacturing and marketing issues. Positive results obtained from this activity include an increased knowledge of liquid smoke as a natural preservative in meatball production (75%), improved skills in independently producing liquid smoke (62%), and an enhancement in product quality (shelf life).
Pengaruh Gliserin dan Asam Asetat pada Pembuatan Bioplastik dari Tepung Tapioka dan Maizena Nurfatihayati Nurfatihayati; Cory Dian Alfarisi; Drastinawati Drastinawati; Aldo Seveno Mahendra
Journal of Bioprocess, Chemical and Environmental Engineering Science Vol 4 No 1 (2023): Journal of Bioprocess, Chemical, and Environmental Engineering
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UNRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bioplastics are destructive plastics that break down by the environment, humidity, and microorganism activity. Bioplastics can be used just like conventional plaques. Bioplastics include natural polymers made from plant and animal materials. Tapioca flour is pure starch obtained from the extraction of cassava milling and continues to amylose and amylopectin. Maize flour is flour obtained by grinding clean and good corn kernels through the process of obtaining skin, endosperms, institutions, and the tip of the hat. This research helps make bioplastics using tapioca flour as an adhesive and cornstarch as an efficient thickener. The use of tapioca flour and cornstarch in producing bioplastics was using the blending method. Variations in the amount of acetic acid were 2 ml, 4 ml, and 6 ml, the amount of glycerin was 2 ml, 4 ml, and 6 ml, and tapioca flour and cornstarch were 6 gr at 700oC. Bioplastics are made by mixing 6 gr tapioca flour and 6 gr cornstarch, 50 ml distilled water, and heated to a temperature of 700oC. Bioplastic test results announced by the fourth bioplastic (2.649 MPa), the best thickness possessed by the ninth bioplastic (0.12 mm), the best resistance needed by the eighth bioplastic (46.15%), and the fastest or best degradation time by bioplastics three and ninth (6 days). The effect of using glycerin is very dominant in the test results but not for the use of acetic acid.
Pengolahan Burung Puyuh Presto sebagai Alternatif Sumber Gizi Masyarakat Desa Batu Belah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau Yelmida Azis; Idral Amri; Nurfatihayati Nurfatihayati; Cory Dian Al’farisi; Panca Setia Utama; Rozanna Sri Irianty; Muhammad Ichwan Pradana; Adam Rafif Aldori
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 2 (2024): JAMSI - Maret 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1031

Abstract

Daging burung puyuh merupakan sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh manusia. Harganya yang relatif murah dapat menjadi alternatif sumber gizi bagi masyarakat. Daging burung puyuh yang tipis dan alot menyebabkan sumber protein ini kurang diminati di masyarakat. Penyuluhan dan pelatihan tentang pengolahan burung puyuh presto bagi msyarakat Desa Batu Belah dilakukan agar masyarakat dapat mengkonsumsi daging puyuh dengan nikmat tanpa rasa alot. Proses pengolahan dilakukan dengan memasak daging burung puyuh yang telah dilengkapi dengan bumbu ungkep dalam panci presto selama 20 menit. Selanjutnya setelah uap panas daging burung puyuh presto tidak ada lagi, daging puyuh digoreng dan dapat dimakan. Tujuan kegiatan pengabdian ini dapat dicapai dengan baik berdasarkan ketertarikan masyarakat terhadap topik pengolahan burung puyuh presto sebesar 92% peserta dan dapat meningkatkan pengetahuan 75% peserta yang belum mengetahui.
Optimizing Coconut Shell Liquid Smoke as A Natural Preservative in Advancing Meatball Production: Optimalisasi Asap Cair Tempurung Kelapa sebagai Pengawet Alami dalam Pengembangan Produksi Bakso Anisa Mutamima; Sunarno Sunarno; Indra Purnama; Cory Dian Alfarisi; Ahmad Fadli; Silvia Reni Yenti; Surya Danta Alberto Barus
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i2.18223

Abstract

The Al-Anshar Foundation is an institution currently undertaking various projects and initiatives in the fields of education, social welfare, health, economics, culture, and public health. One of the business units managed by the foundation is the Ikhwan Meatball business, which is currently facing challenges such as limited production and market reach due to the short shelf life of the meatballs produced at room temperature. In this community engagement activity, a team consist of lecturers in the fields of chemical engineering and agriculture, was making efforts to assist the partner in addressing these challenges by equipping them with knowledge and skills to use liquid smoke from coconut shell as a natural preservative in meatball production. The activities included coordination with relevant parties, assistance in liquid smoke production, training on liquid smoke usage, product’s packaging improvement, and monitoring and evaluation. This initiative has yielded positive impacts, including an increase in the partner's skills in producing liquid smoke, a better understanding of the partner regarding the utilization of liquid smoke in meatball production, and an extension of the product's shelf life.
Pemanfaatan Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) sebagai Antibakteri untuk Produksi Sabun Cair Nurfatihayati, Nurfatihayati; Heltina, Desi; Putra, Eden; Delef, Fahrul Fajar; Alfarisi, Cory Dian; Drastinawati, Drastinawati
Eksergi Vol 21, No 1 (2024)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v21i1.10148

Abstract

Ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa L.) mengandung senyawa kimia antibakteri yang dapat dimanfaatkan dalam memproduksi sabun cair. Tujuan penelitian ini memperoleh sabun cair dan menentukan variasi terbaik ekstrak ketapang untuk sabun cair yang memenuhi mutu sabun cair SNI 4085-2017. Penelitian ini bersifat eksperimental yang terdiri dari ekstrak daun ketapang dengan konsentrasi 0%, 2%, 4%, dan 6% serta KOH 25%, 30% dan 35%. Pembuatan ekstrak daun ketapang dilakukan dengan cara maserasi. Proses pembuatan sabun menggunakan metode hot process. Pengujian sabun cair meliputi uji pH, asam lemak bebas, angka lempeng total, stabilitas busa, menghitung perolehan sabun cair, dan menentukan variasi terbaik ekstrak ketapang pada sabun cair. Hasil penelitian ini menunjukkan perolehan sabun cair terbesar terdapat pada konsentrasi KOH 30% dengan konsentrasi ekstrak 4%, yaitu 157,35 gram dan rendemen 52,45%. Variasi ekstrak daun ketapang terbaik diperoleh pada konsentrasi 4% pada konsentrasi KOH 25% dengan karakteristik sabun cair, yaitu pH 9,19, asam lemak bebas 1,74%, angka lempeng total 0 x 101 koloni/ml, stabilitas busa 96,26%, dan zona hambat 11 mm. Sabun cair dengan variasi ekstrak daun ketapang yang dihasilkan telah memenuhi standar SNI 4085:2017.
Edukasi Bahan Kimia Berbahaya sebagai Pengawet Makanan di Kecamatan Tangkerang Timur, Pekanbaru, Riau Al’farisi, Cory Dian; Sunarno, Sunarno; Fadli, Ahmad; Mutamima, Anisa; Azis, Yelmida; Nurfatihayati, Nurfatihayati; Utama, Panca Setia; Suhendri, Suhendri; Habib, Alltop Amri Ya
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 5 (2024): JAMSI - September 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1331

Abstract

Bahan pengawet adalah sejenis bahan tambahan yang sudah digunakan secara umum oleh masyarakat. Penambahan bahan pengawet pada berbagai jenis makanan memiliki tujuan untuk mencegah tumbuhnya bakteri pembusuk, baik pada bahan mentah maupun produk akhir. Penggunaan bahan pengawet sejauh ini tidak memperhatikan dosis dan jumlah asupan yang ditambahkan sehingga sering menjadi pemicu gangguan kesehatan. Namun banyak produsen makanan yang sering melakukan penyalahgunaan penambahan bahan pengawet bersifat toksik dan karsinogenik ke dalam bahan pangan, sehingga perlu adanya edukasi dan sosialisasi cara mendeteksi secara sederhana zat pengawet yang ada dalam pangan pada masyarakat terutama di Yayasan Al-Anshar. Hal ini karena yayasan Al-Anshar memiliki badan usaha sendiri yang mampu memproduksi berbagai jenis makanan seperti: berbagai jenis roti, bakso, tahu dan makanan ringan lainnya. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan edukasi dan sosialisasi mengenai jenis-jenis bahan pengawet pada makanan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa edukasi bahan pengawet pada produk makanan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan sehingga mampu melakukan analisis dengan metode sederhana dalam mendeteksi bahan pengawet yang berbahaya seperti formalin dan boraks.
Sintesis Natrium Silikat Menggunakan Silika dari Pasir Pantai Bengkalis Yelmida Azis; Ida Zahrina; Anisa Mutamima; Cory Dian Alfarisi; Nurfatihayati
Jurnal Riset Kimia Vol. 15 No. 1 (2024): March
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v15i1.640

Abstract

Sodium silicate (Na2SiO3) is a chemical industrial material that is widely used as a metal cleaner, adhesive, and as a filler in the detergent, soap and toothpaste industries. Sodium silicate can be synthesized from silica dioxide (SiO2), which can be obtained through an extraction process from materials containing silica such as sand, glass bottle waste or rice husks. In this research, the synthesis of Na2SiO3 was carried out using silica extracted from Bengkalis beach sand using the acid leaching method, with a 3M HCl solution. The results of X-ray fluorescence (XRF) analysis of Bengkalis Beach sand showed that the silica content reached 89.1%. This research aims to determine the effect of the molar ratio of the NaOH reactant to the extracted SiO2 (2:1, 3:1 and 4:1) on the Na2SiO3 produced. The synthesis of Na2SiO3 was carried out using the hydrothermal method at atmospheric pressure, by reacting a 4M NaOH solution with 10 g of silica from Bengkalis sand, by heating at 110oC for an hour and stirring at 600 rpm. A molar ratio of 2:1 is the best ratio which produces 9.427g of Na2SiO3. From analysis using Fourier Transform Infrared (FTIR) spectroscopy, the spectrum patterns obtained are suitable for compounds containing silanol (≡Si-OH) and siloxane (≡Si-O-Si≡) groups. The X-ray diffraction (XRD) pattern of the synthesized compound is in accordance with standard sodium silicate. The Na2SiO3 obtained has a crystal diameter of 44.8 nm with an agglomerate-shaped morpology.