Sejalan dengan derasnya arus globalisasi yang melanda berbagai sektor dan sendi kehidupan, berkembang pula masalah kesehatan reproduksi remaja. Hasil Riskesdas Tahun 2010 menunjukkan bahwa gejala perilaku seksual pranikah pada remaja laki-laki dan perempuan usia 10-24 tahun sudah terjadi. Kemungkinan salah satu penyebabnya karena faktor ketidaktahuan, sebagai akibat remaja tidak mendapat informasi (akses) yang jelas, benar dan tepat mengenai kesehatan reproduksi remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh akses informasi kesehatan reproduksi terhadap praktik kesehatan reproduksi remaja di SMA Negeri 1 Pangkah Kabupaten Tegal. Manfaat penelitian ini adalah dengan mengetahui pengaruh akses informasi terhadap praktik kesehatan reproduksi, maka dapat segera mengambil langkah untuk membuka akses informasi kesehatan reproduksi pada remaja.Jenis penelitian ini survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 90 murid SMA Negeri 1 Pangkah, diambil dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Variabel yang diteliti adalah akses informasi dan praktik kesehatan reproduksi remaja. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup, pengolahan data menggunakan SPSS for Windows dan analisa data menggunakan uji korelasi Somers’d ( = 0,05). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden jarang melakukan akses informasi kesehatan reproduksi remaja (90%) dan sebagian besar responden melakukan praktik kesehatan reproduksi remaja dalam kategori baik (55,6%). Hasil uji korelasi Somers’d membuktikan ada pengaruh akses informasi kesehatan reproduksi terhadap praktik kesehatan reproduksi remaja (p = 0,002 dan = 0,05 ), dengan kekuatan korelasi dalam kategori kuat (r = 0,643). Simpulannya dari penelitian ini adalah ada pengaruh akses informasi kesehatan reproduksi terhadap praktik kesehatan reproduksi remaja. Disarankan agar segera mengambil langkah untuk membuka akses informasi kesehatan reproduksi pada remaja.Kata kunci : Akses Informasi, Praktik, Kesehatan Reprodukasi Remaja