Anissa Rizkianti
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PEMANFAATAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN CAKUPAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DAN PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN Suparmi Suparmi; Iram Barida Maisya; Anissa Rizkianti; Ika Saptarini; Ario Baskoro
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 11 No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2020
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/kespro.v11i1.3317

Abstract

Abstract Background: Health Operational Assistance (BOK) is a central government fund allocation to support the operation of Health Center (Puskesmas) to increase promotive and preventive activities related to public health, including maternal health. Objective: This study aims to determine the relationship of BOK utilization on maternal health service coverage. Method: The study used secondary data from the Ministry of Health e-Renggar Planning and Budget Bureau, Statistics Indonesia, the Ministry of Finance and the 2018 Public Health Development Index (IPKM) report. The unit of analysis is districts. Bivariate analysis was performed by Pearson correlation test, while multivariate analysis was performed by linear regression using SPSS software version 15. Results: The result of Pearson correlation test showed that BOK utilization was positively correlated with an increase in the antenatal care coverage (r = 0.294; p-value = 0,000) and coverage of deliveries by health workers in health facilities (r = 0.227; p-value = 0,000). The results of linear regression analysis showed BOK utilization, the percentage of poverty and the adequacy of posyandu have a significant relationship with antenatal care coverage and coverage of delivery assisted by health workers in health facilities. Conclusion: The health operational fund utilization increase antenatal care coverage and coverage of delivery assisted by health workers in health facilities. Therefore, it is necessary to optimize the use of BOK for the achievement of priority public health programs, especially for innovative activities that have a high degree of leverage towards the achievement of SDGs so that the target in reducing Maternal Mortality Rate (MMR) can be achieved. Keywords: health operational fund, maternal health, coverage, services Abstrak Latar Belakang: Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan salah satu sumber pembiayaan dari pemerintah pusat untuk menunjang operasional Puskesmas dalam meningkatkan upaya promotif dan preventif terkait kesehatan masyarakat, salah satunya kesehatan ibu. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan BOK terhadap cakupan pelayanan kesehatan ibu. Metode: Studi ini menggunakan data sekunder dari laporan e-renggar Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan, Badan Pusat Statistik, Kementerian Keuangan dan laporan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) tahun 2018. Unit analisis adalah Kabupaten/Kota. Analisis bivariate dilakukan dengan uji korelasi pearson, sedangkan analisis multivariate dilakukan dengan regresi linier menggunakan software SPSS versi 15. Hasil: Hasil analisis uji korelasi pearson menunjukkan bahwa persentase realisasi BOK berkorelasi positif dengan peningkatan cakupan pemeriksaan kehamilan K4 (r=0,294; p-value=0,000) dan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (r=0,227; p-value=0,000). Hasil analisis regresi linier menunjukkan pemanfaatan BOK, persentase penduduk miskin dan kecukupan posyandu mempunyai hubungan bermakna dengan cakupan K4 dan cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Kesimpulan: Pemanfaatan BOK berhubungan dengan peningkatan cakupan K4 dan cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Optimalisasi pemanfaatan BOK untuk pencapaian program prioritas kesehatan masyarakat diperlukan, terutama untuk kegiatan-kegiatan inovatif yang memiliki daya ungkit tinggi terhadap pencapaian SDGs sehingga target dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dapat tercapai. Kata kunci: bantuan operasional kesehatan, kesehatan ibu, cakupan, pelayanan
GAMBARAN PELAKSANAAN JARINGAN SOSIAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEGAWATDARURATAN KEHAMILAN DAN PERSALINAN DI DESA KARANG BAJO, KABUPATEN LOMBOK UTARA Novianti Novianti; Anissa Rizkianti
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 17 No 3 (2018): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOL 17 NO.3 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.755 KB) | DOI: 10.22435/jek.17.3.882.165-181

Abstract

ABSTRACT The reduction of maternal mortality remains the main focus of health development target of achievement in many parts of the world as the highest contribution of deaths occurred in developing countries. Social network system developed within community has obstacles in achieving target of maternal mortality reduction. In general, this study used quantitative and qualitative approach. Sampling for each respondent and informant was done using purposive sampling method. Quantitative data collection was undertaken among 90 postpartum women, and 25 qualitative informants. Quantitative results show attitude and behavior of women: most women chose delivery at health facility (96.7%) with assistance by health professionals (100%). Almost all respondents received ANC (95.6%), mostly reported of having socialization and information on safe delivery, obtained by health workers, village health volunteers, head of village and traditional birth attendant (TBA). Most respondent chose to not have childbirth with assistance by TBA. Result of in-depth interview among community members involved in P4K acknowledged that strategy to overcome obstacles in social network is to include TBA in the social network of P4K, train and provide knowledge on emergency action that is hygienic and safe, as well as report promptly if encounter difficulties in helping childbirth and using Tabulin to overcome the economic problems of the family. The social network works by exploiting the potential that exists in the community agreed upon and built on initiation within the community itself and proven to be able to overcome various obstacles to prevent and handle the emergency of pregnancy and childbirth. Keywords: Social Network P4K, Maternal Mortality, Community Development ABSTRAK Penurunan angka kematian ibu (AKI) masih menjadi fokus utama target pencapaian pembangunan kesehatan di berbagai belahan dunia dengan penyumbang kematian tertinggi adalah negara-negara berkembang. Sistem jaringan sosial yang telah terbentuk pada kelompok masyarakat memiliki hambatan dalam mencapai target penurunan AKI. Secara garis besar penelitian ini menggunakan pendekatan campuran kuantitatif dan kualitatif. Penarikan sampel untuk setiap responden dan informan dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan terhadap 90 ibu-ibu pasca melahirkan dan informan kualitatif berjumlah 25 orang. Hasil kuantitatif menunjukkan sikap dan perilaku ibu: sebagian besar memilih persalinan di fasilitas kesehatan (96,7%) dengan penolong persalinan dengan tenaga kesehatan (100%). Hampir seluruh responden ibu melakukan ANC (95,6%), sebagian besar responden mengaku sudah pernah mendapat sosialisasi dan informasi mengenai persalinan yang aman, dimana informasi didapat dari tenaga kesehatan, kader desa, kepala desa dan juga dari dukun beranak. Sebagian besar responden memilih tidak melahirkan dengan pertolongan dukun (65,6%). Hasil wawancara mendalam terhadap anggota masyarakat yang terlibat dalam kegiatan P4K menyatakan bahwa strategi untuk mengatasi hambatan bekerjanya jaringan sosial adalah mengikutsertakan dukun beranak untuk terlibat dalam jaringan sosial kegiatan P4K serta melatih dan memberikan pengetahuan terkait tindakan darurat yang steril dan aman serta harus segera melapor jika menemui kesulitan dalam menolong persalinan serta mengembangkan tabulin (tabungan persalinan) untuk mengatasi persoalan ekonomi keluarga ibu yang akan melahirkan. Jaringan sosial bekerja dengan memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat yang disepakati serta dibangun atas inisiasi dari dalam masyarakat itu sendiri dan terbukti mampu mengatasi berbagai hambatan dalam upaya pencegahan dan penanganan kegawatdaruratan kehamilan dan persalinan. Kata kunci: Permukiman, status ekonomi, mental emosional