Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Dukungan Sosial dan Keterpaparan Media Sosial terhadap Perilaku Pencegahan COVID-19 pada Komunitas Wilayah Jabodetabek Tahun 2020 Nurul Fadhillah Kundari; Wardah Hanifah; Gita Aprilla Azzahra; Nadzira Risalati Qoryatul Islam; Hoirun Nisa
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 30 No 4 (2020)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v30i4.3463

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by the SARS-CoV-2 virus and is able to spread rapidly in humans. Preventive behavior is important for every individual to maintain their health during the COVID-19 pandemic. This study aims to determine the relationship between social support (family, friends, health workers), perceptions of the response to COVID-19, and exposure to social media for COVID-19 prevention behavior. This cross-sectional study was conducted in the Jabodetabek area in May 2020 with a voluntary sampling technique. The participants were 424 respondents. The proportion of respondents with good COVID-19 prevention behavior was 45.2%. The results of the multivariate analysis showed family support (OR = 2.736; 95% CI = 1.654 - 4.517), peer support (OR = 2.035; 95% CI = 1.205 - 3,436), support from health professionals (OR = 1.729; 95% CI = 1.023 - 2,923); and sources of information regarding COVID-19 (OR = 1,692; 95% CI = 1,036 - 2,764) had a significant relationship with COVID-19 prevention behavior (P <0.05). It can be concluded that family support has dominant influence on COVID-19 prevention behavior in Jabodetabek community. For this reason, social support from the smallest scale (family) and reliable sources of information related to COVID-19 are needed so that community can implement COVID-19 prevention behavior properly in daily life. Abstrak Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS- CoV-2 dan mampu menyebar dengan cepat pada manusia. Perilaku pencegahan penting dilakukan oleh setiap individu demi menjaga kesehatannya di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial (keluarga, teman, dan tenaga kesehatan), persepsi penanggulangan COVID-19, dan keterpaparan terhadap media sosial terhadap perilaku pencegahan COVID-19. Penelitian cross-sectional dilakukan pada bulan Mei 2020 di wilayah Jabodetabek dengan teknik voluntary sampling. Responden berjumlah 424 responden. Proporsi responden dengan perilaku pencegahan COVID-19 yang baik sebesar 45,2%. Hasil analisis multivariat menunjukkan dukungan keluarga (OR= 2,736; CI 95%= 1,654 - 4,517), dukungan teman (OR=2,035; CI 95%= 1,205 - 3,436), dukungan tenaga kesehatan (OR=1,729; CI 95%= 1,023 - 2,923); dan sumber informasi mengenai COVID-19 (OR= 1,692; CI 95%= 1,036 - 2,764) memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku pencegahan COVID-19 (P<0,05). Dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga memiliki pengaruh dominan terhadap perilaku pencegahan COVID-19 pada masyarakat Jabodetabek. Oleh karena itu, dukungan sosial dari skala terkecil (keluarga) dan sumber informasi terpercaya sangat dibutuhkan agar masyarakat mampu menerapkan perilaku pencegahan COVID-19 dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
FAKTOR GAYA HIDUP DAN PENYAKIT JANTUNG KORONER: REVIEW SISTEMATIK PADA ORANG DEWASA DI INDONESIA Wardah Hanifah; Wanda Septi Oktavia; Hoirun Nisa
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) Vol. 44 No. 1 (2021): PGM VOL 44 NO 1 TAHUN 2021
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v44i1.4187

Abstract

ABSTRACT Coronary heart disease (CHD) is a leading cause of death in Indonesia. The prevalence of coronary heart disease shows an increase over time and with increasing age. Coronary Heart Disease has a long developmental period so it can be prevented by modifying lifestyle from an early age. This systematic review aimed to assess the influence of lifestyle on the incidence of CHD among Indonesian adults. Four databases (Google Scholar, Sinta, Pubmed, and Science Direct) were searched for studies with Indonesian participants, published from 2010 to 2020, and outcomes on CHD and its relationship to lifestyle factors. The search was carried out in October-November 2020. Forty-three studies met inclusion criteria, of which 32 studies on smoking, 15 studies on physical activity, 11 studies on diet, and 1 study on alcohol consumption. The results showed that dietary patterns with excessive consumption of carbohydrates and fats increased the risk of CHD, but consumption of vegetables and coffee could potentially lower the risk of CHD. Low physical activity increased the risk of developing CHD. Risks of CHD among smokers were affected by age at initiation of smoking, duration of smoking, number of cigarettes, how to smoke cigarettes, and type of cigarettes. This systematic review concluded that lifestyle factors that increase the risks of CHD among Indonesian adults were dietary patterns high in carbohydrate and fat consumption, low physical activity, and smoking. ABSTRAK Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit kronis penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Prevalensi PJK menunjukkan peningkatan seiring bertambahnya usia. Penyakit Jantung Koroner memiliki masa perkembangan yang panjang sehingga dapat dicegah dengan memodifikasi gaya hidup sejak dini. Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk menilai pengaruh gaya hidup terhadap kejadian PJK pada orang dewasa Indonesia. Empat database (Google Scholar, Sinta, Pubmed, dan Science Direct) digunakan untuk mencari studi dengan peserta Indonesia, diterbitkan dari 2010 hingga 2020, dan hasil pada PJK dan hubungannya dengan faktor gaya hidup. Pencarian dilakukan pada Oktober—November 2020. Empat puluh tiga penelitian memenuhi kriteria inklusi. Jumlah artikel yang digunakan untuk setiap variabel gaya hidup yaitu 32 artikel mengenai merokok, 15 artikel mengani aktivitas fisik, 11 artikel mengenai pola makan, dan 1 artikel mengenai konsumsi alkohol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan dengan konsumsi karbohidrat dan lemak berlebihan meningkatkan risiko PJK. Namun, konsumsi sayur dan kopi berpotensi menurunkan risiko PJK. Aktivitas fisik yang rendah meningkatkan risiko PJK. Risiko PJK pada perokok dipengaruhi oleh usia mulai merokok, lama merokok, jumlah rokok, cara merokok, dan jenis rokok. Tinjauan sistematis ini menyimpulkan bahwa faktor gaya hidup yang meningkatkan risiko PJK pada orang dewasa Indonesia adalah pola makan tinggi konsumsi karbohidrat dan lemak, aktivitas fisik rendah, dan merokok. [Penel Gizi Makan 2021, 44(1):45-58]