Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Hubungan Tingkat Stres, Pengaruh Keluarga, dan Teman Sebaya dengan Status Merokok pada Mahasiswa Laki-Laki UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2019 Eva Dwiyanti Lestari; Siti Ahlan Sarmadani; Safira Hani Pratiwi; Novera Nur Fikri; Ahmad Solihin Hafi; Hoirun Nisa
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 29 No 4 (2019)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v29i4.2025

Abstract

Abstract Smoking is an unhealthy behavior that causes high morbidity and mortality. In Indonesia the prevalence of smokers is still high, and the number of smokers among university students tends to increase. Smoking status among male students of Syarif Hidayatullah State Islamic University (UIN) Jakarta and factors related to smoking status behavior are not yet clearly known. This study was conducted to determine the relationship of stress levels, the influence of family and peers with smoking status on male students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in 2019. This study used a cross sectional study design to determine the smoking status of male students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. A purposive sampling technique was used to select 424 male university students. Data analysis was performed using the chi square test and binary logistic regression. The Results is the prevalence of smokers among male students of UIN Jakarta was 42.2%. The results of multivariate analysis showed that family and peers were significantly related to smoking status of students (p-value <0.05), while stress levels were not related. Odds ratio (OR) associated for family influence is 1.9 (95% Confidence Interval (CI): 1.24-2.93) and OR (95% CI) for with peer influence is 13.6 (6.20-29.81). The Conclusion is the prevalence of smokers is still quite high among male students at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The influence factor of family and peers is related to smoking status of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta student. Abstrak Merokok merupakan perilaku tidak sehat yang menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian. Di Indonesia prevalensi perokok masih tinggi dan jumlah perokok di kalangan mahasiswa cenderung mengalami peningkatan. Status merokok mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan faktor yang berhubungan dengan status merokok belum diketahui dengan jelas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat stres, pengaruh keluarga, dan teman sebaya dengan status merokok pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional untuk mengetahui status merokok mahasiswa laki-laki UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Teknik purposive sampling dilakukan untuk memilih 424 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi square dan binary logistic regression. Hasil menunjukan prevalensi perokok pada mahasiswa laki-laki di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 42,2%. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa keluarga dan teman sebaya berhubungan bermakna dengan status merokok mahasiswa (p-value <0,05), sedangkan level stres tidak berhubungan. Odds ratio (OR) untuk pengaruh keluarga sebesar 1,9 (95% Confidence Interval (CI): 1,24-2,93) dan OR (95% CI) untuk pengaruh teman sebaya sebesar 13,6 (6.20-29.81). Kesimpulannya adalah prevalensi perokok masih cukup tinggi pada mahasiswa laki-laki di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Faktor pengaruh keluarga dan teman sebaya berhubungan dengan status merokok mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2019 Windi Wiyarti; Della Alifah; Siti Fitriyani; Bella Isma Latifah; Irawati Irawati; Hoirun Nisa
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 30 No 3 (2020)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v30i3.2855

Abstract

Abstract According to South Tangerang City Regional Regulation No. 4 of 2016 concerning Non-Smoking Areas (KTR) in Article 2 states that teaching-learning places including universities are places that are obliged to become smoke-free areas, but in fact not all faculties at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta have a Dean’s Decree regarding the implementation of KTR. This research was conducted to determine the factors associated with the implementation of KTR at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. This study used a cross sectional design which was conducted at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The sample size is 379 respondents. Sampling using the cluster random sampling method. The analysis used the binary logistic regression test. The results showed that as many as 64.4% of the respondents were less than 20 years old and 50.1% of the respondents were male. In faculties that implement KTR, respondents who smoke less (2.3%), have better knowledge of smoking (97.7%), attitudes towards smoking behavior (97.7%), have better knowledge of KTR (94.3%), attitudes towards the application of KTR (97.7%) and most of them support KTR (95.4%) compared to respondents in faculties who did not apply KTR. The multivariate results using the binary logistic regression test showed a relationship between age (p = 0.033), gender (p = 0.041), smoking status (p = 0.042), attitudes towards smoking behavior (p = 0.030) and knowledge of KTR (p = 0.005) respondents with the application of KTR. The conclusion is that the variable that most influences the implementation of KTR at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta is knowledge of KTR. The results of this study recommend the need for education to increase knowledge about KTR in faculties that have not implemented KTR so that UIN Syarif Hidayatullah Jakarta can become a smoke-free campus. Abstrak Menurut Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan No. 4 tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dalam pasal 2 menyatakan bahwa tempat belajar-mengajar termasuk perguruan tinggi merupakan tempat yang wajib menjadi kawasan tanpa rokok, namun pada kenyataannya belum seluruh fakultas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki SK dekan terkait penerapkan KTR. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan KTR di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Besar sampel yaitu 379 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling. Analisis menggunakan uji binary logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 64,4% responden berusia kurang dari 20 tahun dan 50,1% responden berjenis kelamin laki-laki. Di fakultas yang menerapkan KTR, responden yang merokok lebih sedikit (2,3%), memiliki pengetahuan tentang rokok yang lebih baik (97,7%),sikap terhadap perilaku perokok (97,7%), memiliki pengetahuan tentang KTR yang lebih baik (94,3%), sikap terhadap penerapan KTR (97,7%) dan sebagian besar mendukung KTR (95,4%) dibandingkan dengan responden di fakultas yang tidak menerapkan KTR. Hasil multivariat menunjukkan adanya hubungan antara umur (p=0,033), jenis kelamin (p=0,041), status merokok (p=0,042), sikap terhadap perilaku perokok (p=0,030) dan pengetahuan tentang KTR (p=0,005) responden dengan penerapan KTR. Kesimpulannya adalah variabel yang paling memengaruhi penerapan KTR di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah pengetahuan tentang KTR. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang KTR di fakultas yang belum menerapkan KTR sehingga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berhasil menjadi kampus bebas rokok.
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Pencegahan COVID-19 Mahasiswa Hasna Linawati; Salma Nur Helmina; Virliana Aulia Intan; Wanda Septi Oktavia; Hany Fauzia Rahmah; Hoirun Nisa
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 31 No 2 (2021)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v31i2.3456

Abstract

Corona Virus Disease-19 (COVID-19) is the virus that causes an epidemic of acute respiratory infections that become a global pandemic in 2020. COVID-19 cases continue to increase, so prevention behavior is needed. Knowledge and attitudes become important domains that can influence a person's behavior. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes related to COVID-19 prevention behaviors in university students. This study used a cross sectional study design which was conducted from April to May 2020. Students from the faculty of religion at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n = 434) were participated in this study. As many as 51.4% (n = 223) of participants had a positive attitude towards preventing COVID-19. Participants who are well-behaved attitude towards COVID-19 prevention tend to have moderate and high levels of knowledge about COVID-19 and positive attitude (59.7%) towards COVID-19 prevention. The multivariate results showed that levels of knowledge and attitudes were related to COVID-19 prevention behaviors with adjustment for age, sex, and place of residence (p-value < 0.05). We conclude that knowledge and attitudes have an influence on a person's behavior in preventing the transmission of COVID-19. Abstrak Corona Virus Disease-19 (COVID-19) adalah virus penyebab wabah infeksi pernapasan akut yang menjadi pandemi global pada tahun 2020. Kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan, sehingga diperlukan adanya perilaku pencegahan. Pengetahuan dan sikap menjadi domain penting yang dapat memengaruhi perilaku seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terkait COVID-19 dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada mahasiswa. Studi ini menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan pada April–Mei 2020. Mahasiswa dari fakultas keagamaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=434) adalah partisipan dalam penelitian ini. Sebanyak 51,4% (n=223) partisipan berperilaku positif terhadap pencegahan COVID-19. Partisipan yang berperilaku baik terhadap pencegahan COVID-19 cenderung memiliki tingkat pengetahuan yang sedang dan tinggi tentang COVID-19 dan sikap positif (59,7%) terhadap pencegahan COVID-19. Hasil multivariat menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 dengan penyesuaian variabel usia, jenis kelamin, dan tempat tinggal (nilai p-value < 0,05). Kami menyimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap memiliki pengaruh pada perilaku seseorang dalam mencegah COVID-19.
Hubungan Dukungan Sosial dan Keterpaparan Media Sosial terhadap Perilaku Pencegahan COVID-19 pada Komunitas Wilayah Jabodetabek Tahun 2020 Nurul Fadhillah Kundari; Wardah Hanifah; Gita Aprilla Azzahra; Nadzira Risalati Qoryatul Islam; Hoirun Nisa
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 30 No 4 (2020)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v30i4.3463

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by the SARS-CoV-2 virus and is able to spread rapidly in humans. Preventive behavior is important for every individual to maintain their health during the COVID-19 pandemic. This study aims to determine the relationship between social support (family, friends, health workers), perceptions of the response to COVID-19, and exposure to social media for COVID-19 prevention behavior. This cross-sectional study was conducted in the Jabodetabek area in May 2020 with a voluntary sampling technique. The participants were 424 respondents. The proportion of respondents with good COVID-19 prevention behavior was 45.2%. The results of the multivariate analysis showed family support (OR = 2.736; 95% CI = 1.654 - 4.517), peer support (OR = 2.035; 95% CI = 1.205 - 3,436), support from health professionals (OR = 1.729; 95% CI = 1.023 - 2,923); and sources of information regarding COVID-19 (OR = 1,692; 95% CI = 1,036 - 2,764) had a significant relationship with COVID-19 prevention behavior (P <0.05). It can be concluded that family support has dominant influence on COVID-19 prevention behavior in Jabodetabek community. For this reason, social support from the smallest scale (family) and reliable sources of information related to COVID-19 are needed so that community can implement COVID-19 prevention behavior properly in daily life. Abstrak Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS- CoV-2 dan mampu menyebar dengan cepat pada manusia. Perilaku pencegahan penting dilakukan oleh setiap individu demi menjaga kesehatannya di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial (keluarga, teman, dan tenaga kesehatan), persepsi penanggulangan COVID-19, dan keterpaparan terhadap media sosial terhadap perilaku pencegahan COVID-19. Penelitian cross-sectional dilakukan pada bulan Mei 2020 di wilayah Jabodetabek dengan teknik voluntary sampling. Responden berjumlah 424 responden. Proporsi responden dengan perilaku pencegahan COVID-19 yang baik sebesar 45,2%. Hasil analisis multivariat menunjukkan dukungan keluarga (OR= 2,736; CI 95%= 1,654 - 4,517), dukungan teman (OR=2,035; CI 95%= 1,205 - 3,436), dukungan tenaga kesehatan (OR=1,729; CI 95%= 1,023 - 2,923); dan sumber informasi mengenai COVID-19 (OR= 1,692; CI 95%= 1,036 - 2,764) memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku pencegahan COVID-19 (P<0,05). Dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga memiliki pengaruh dominan terhadap perilaku pencegahan COVID-19 pada masyarakat Jabodetabek. Oleh karena itu, dukungan sosial dari skala terkecil (keluarga) dan sumber informasi terpercaya sangat dibutuhkan agar masyarakat mampu menerapkan perilaku pencegahan COVID-19 dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Konsumsi Makanan Cepat Saji, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi Remaja di Kota Tangerang Selatan Hoirun Nisa; Imanda Zein Fatihah; Feny Oktovianty; Tieneke Rachmawati; Rika Mardiah Azhari
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 31 No 1 (2021)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v31i1.3628

Abstract

Adolescents who are overweight or obese are at higher risk of chronic diseases such as cardiovascular disease and cancer at a later time. Consumption of fast food and inadequate physical activity are important risk factors for overweight and obesity. The purpose of this study was to examine the associations of fast food consumption and physical activity with the nutritional status of adolescents in SMK Negeri 2 Tangerang Selatan 2019. The study was a cross-sectional design, conducted in April 2009. Participants were 269 vocational highschool students, aged 15-18 years. Information on fast food consumption was collected by Food Frequency Questionnaire (FFQ). Logistic regression was used for analysis. The results of multivariate analysis showed that consumption of instant noodles and lack of physical activity were significantly associated with overweight and obesity in adolescents (p-value <0.05). The odds ratios (OR) for instant noodles consumption of ≥1 time/week and less physical activity were 2.310 (95% Confidence Interval [CI]: 1.292-4.132) and 1.937 (95% CI: 1.064-3.534), respectively. In conclusion, consumption of instant noodles ≥ 1 time/week and lack of physical activity were associated with an increased risk of overweight or obesity in the adolescent. This study recommended the importance of reducing fast-food consumption and increasing physical activity in order to prevent overweight or obesity in adolescents. Abstrak Berat badan berlebih dan obesitas pada remaja dapat meningkatkan risiko penyakit kronik seperti penyakit kardiovaskular dan kanker di kemudian hari. Konsumsi makanan cepat saji dan aktivitas fisik yang rendah merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan aktivitas fisik dengan status gizi remaja di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional yang dilaksanakan di bulan April 2019. Partisipan terdiri dari 269 siswa SMK, berusia 15-18 tahun. Informasi mengenai konsumsi makanan cepat saji dikumpulkan dengan menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Data dianalisis dengan menggunakan regresi logistik. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa konsumsi mi instan dan kurang aktivitas fisik berhubungan secara signifikan dengan kelebihan berat badan dan obesitas pada remaja (p-value <0,05). Odds Ratio (OR) untuk konsumsi mi instan ≥1 kali/minggu adalah 2,310 (95% Confidence Interval [CI]: 1,292-4,132) dan OR aktivitas fisik yang kurang adalah 1,937, 95% CI: 1,064-3,534). Dapat disimpulkan bahwa konsumsi mi instan ≥1 kali/minggu dan aktivitas fisik yang kurang berhubungan dengan peningkatan risiko kelebihan berat badan dan obesitas pada remaja. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan meningkatkan aktivitas fisik untuk mencegah kelebihan berat badan atau obesitas pada remaja.
Keluhan Low Back Pain Selama Pembelajaran Jarak Jauh pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2020 Tri Aulia Fitriani; Qonita Nur Salamah; Hoirun Nisa
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 31 No 2 (2021)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v31i2.4180

Abstract

Low back pain can be one of the complaints for students during distance learning because it allows students to do activities that tend to be in monotonous and periodic positions and are in the wrong sitting position. The purpose of this study is to find out the factors that affect low back pain complaints during distance learning in UIN Syarif Hidayatullah Jakarta students in 2020. This study used a cross-sectional design, with 394 active students as respondents of the study. Data were collected using a questionnaire distributed using the internet. Multivariate analysis was performed by a logistic regression test. LBP complaints occurred in 70.6% students. Multivariate analysis indicated that students with duration of lecture time more than 5 hours per day (OR=1.81; 95% CI=1.07-3.06)and students with non-ergonomic position during lecture time (OR=2.35; 95% CI=1.45-3.81) were associated with LBP complaints. Meanwhile, duration of gadget using (OR=1.29; 95% CI=0.81 - 2.07) was not associated with LBP complaints. The conclusion in this study is that duration of lecture and body position when attending lecture were related to LBP complaints in students during distance learning. The results of this study provide recommendations to the lecturers of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta to encourage students to sit in an ergonomic position during online-class to prevent LBP complaints. Abstrak Low back pain (LBP) dapat menjadi salah satu keluhan bagi mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh dikarenakan mahasiswa melakukan aktivitas yang cenderung berada pada posisi monoton dan berkala serta berada pada posisi duduk yang salah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhanLBP selama pembelajaran jarak jauh pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2020. Desain studi penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional, dengan jumlah total responden yaitu 394 mahasiswa aktif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui internet. Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 278 (70,6%) mahasiswa mengalami keluhan LBP. Adapun hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa mahasiswa dengan lama waktu kuliah >5 jam/hari (OR=1,81; 95% CI=1,07-3,06) dan mahasiswa dengan posisi tubuh tidak ergonomis ketika perkuliahan (OR=2,35; 95% CI=1,45-3,81) berhubungan dengan keluhan LBP selama pembelajaran jarak jauh. Sementara itu, lama menggunakan gadget (OR=1,29; 95% CI=0,81-2,07)) tidak berhubungan dengan kejadian keluhan LBP. Simpulan dalam penelitian ini adalah faktor lama waktu kuliah dan posisi tubuh ketika perkuliahan berhubungan dengan keluhan LBP pada mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi kepada para pengajar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menghimbau mahasiswa duduk dengan posisi ergonomis ketika kuliah daring untuk mencegah keluhan LBP.
Hubungan Beban Kerja, Work-Family Conflict, dan Stres Kerja pada Pekerja di Wilayah Pulau Jawa Saat Pandemi COVID-19 di Tahun 2020 Arifah Alfi Maziyya; Nadzira Risalati Qoryatul Islam; Hoirun Nisa
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 31 No 4 (2021)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v31i4.4377

Abstract

The COVID-19 pandemic has an impact on all levels of society, including workers. Around 80% of workers experience symptoms of stress during the COVID-19 pandemic. Workload and work-family conflict (multiple role conflicts) can trigger work stress. This study aimed to determine the relationship between workload and work-family conflict with work stress on workers on Java during the COVID-19 pandemic in 2020. This study used a cross-sectional study design. There were 436 respondents, obtained through the accidental sampling method. Data collection was carried out online using google form in October 2020. Multivariate analysis was carried out using multiple logistic regression tests. The results showed that 47.2% of workers experienced high levels of stress. The results of multivariate analysis that have been controlled with variables of age, marital status, type of work, length of work, and average income indicate that the workload (AOR = 2.55, 95% CI = 1.71-3.80) and work -family conflict (AOR=7.33, 95% CI = 4.72-11.37) was significantly associated with the incidence of work stress during the COVID-19 pandemic. The conclusion in this study is that workload and work-family conflict are related to the stress level of workers. The high level of work-family conflict is the most dominant factor related to the stress level of workers during the COVID-19 pandemic. This study recommends the importance of stress management for workers during a pandemic to prevent work stress. Abstrak Pandemi COVID-19 berdampak pada seluruh lapisan masyarakat, termasuk pekerja. Sekitar 80% pekerja mengalami gejala stres selama masa pandemi COVID-19. Beban kerja dan work-family conflict (konflik peran ganda) dapat memicu terjadinya stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dan work-family conflict dengan stres kerja pada pekerja di pulau Jawa saat pandemi COVID-19 tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 436 responden yang dipilih menggunakan metode accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan google form pada bulan Oktober 2020. Analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 47,2% pekerja mengalami tingkat stres tinggi. Hasil analisis multivariat yang telah dikontrol dengan variabel usia, status pernikahan, jenis pekerjaan, lama bekerja, dan rata-rata pendapatan menunjukkan bahwa beban kerja (AOR=2,55, CI 95% = 1,71-3,80) dan work-family conflict (AOR=7,33, CI 95% = 4,72-11,37) berhubungan secara signifikan dengan kejadian stres kerja pada masa pandemi COVID-19. Simpulan dalam penelitian ini adalah beban kerja dan work-familyconflict berhubungan dengan tingkat stress pekerja. Work-family conflict yang tinggi menjadi faktor paling dominan berhubungan dengan tingkat stres pekerja pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya manajemen stres pada pekerja di masa pandemi untuk mencegah terjadinya stres kerja.
FACTORS AFFECTING SCHOOL ABSENCE AMONG SCHOOLGIRLS IN SOUTH TANGERANG, INDONESIA Hoirun Nisa
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 11 No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2020
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/kespro.v11i1.1497

Abstract

AbstrakLatar belakang: Remaja perempuan sering memiliki pengetahuan yang kurang mengenai kesehatan reproduksi termasuk menstruasi, dan masalah menstruasi dapat mempengaruhi kehadiran siswi di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan ketidakhadiran siswi sekolah dasar selama masa menstruasi.Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan di sembilan sekolah dasar di Kota Tangerang Selatan. Informasi yang dikumpulkan antara lain karakteristik demografi, umur menarche, durasi menstruasi, dismenore, pengetahuan, dan sumber informasi mengenai menstruasi dari remaja siswi. Partisipan terdiri dari 133 siswi yang telah mengalami menstruasi. Uji chi-square dan regresi logistik digunakan dalam data analisis.Hasil: Frekuensi siswi yang tidak masuk sekolah saat menstruasi cukup tinggi (19%). Rata-rata ketidakhadiran sebanyak 2,4 hari setiap siklus menstruasi, dan alasan utama ketidakhadiran di sekolah antara lain takut tembus (69%), rasa sakit/tidak nyaman (62%), dan ejekan dari siswa laki-laki (19%). Pengetahuan yang buruk tentang menstruasi (AOR = 5,24; 95% CI = 1,69-16,30) dan dismenore (AOR = 6,05; 95% CI = 1,32-27,69) mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan ketidakhadiran di sekolah (p<0,05), sementara pendidikan ibu secara signifikan dapat mencegah ketidakhadiran siswi pada masa menstruasi (p<0,05).Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakhadiran siswi di sekolah adalah pengetahuan tentang menstruasi, dismenore, dan status pendidikan ibu. Penelitian ini menunjukkan bahwa memberikan pengetahuan dan manajemen menstruasi dapat bermanfaat dalam mengurangi ketidakhadiran siswi akibat menstruasi di sekolah. Kata kunci: menstruasi, menarche, pengetahuan, ketidakhadiran di sekolah AbstractBackground: Adolescent girls often have limited knowledge regarding reproductive health including menstruation, and challenges associated with menstruation may affect girls’ school attendance. This study aimed to examine factors associated with school absence during menstruation among schoolgirls.Method: A cross-sectional study was conducted in nine elementary schools in the South Tangerang City. The information included the schoolgirls’ demographic background, menarche age, duration of menstrual, dysmenorrhea, knowledge about menstruation, and source of information related to menstruation. Participants were 133 schoolgirls who had experienced first menstruation. Chi-square test and logistic regression were used for data analysis.Results: The frequency of schoolgirls who missed school during menstruation was slightly high (19%). Absentee schoolgirls missed an average of 2.4 days each menstrual cycle, and main reasons for school absence were fear of leakage (69%), pain/discomfort (62%), and boys ridiculed (19%). Poor knowledge about menstruation (AOR = 5.24; 95 % CI = 1.69-16.30) and dysmenorrhea (AOR = 6.05; 95% CI: 1.32-27.69) revealed significant positive association with school absence during menstruation (p<0.05), while mother’s education had significantly prevented the schoolgirls from school absence during menstruation (p<0.05). Conclusion: Factors affecting school absence of schoolgirls included knowledge of menstruation, dysmenorrhea, and mother’s education status. The findings suggest that providing knowledge and menstrual management could benefit on reducing school absenteeism among schoolgirls due to menarche at school. Keywords: menstruation, menarche, knowledge, school absence
Indikator Antropometri Sebagai Prediktor Glukosa Darah Puasa Terganggu Pada Usia Dewasa Di Tangerang Selatan Hoirun Nisa; Imanda Zein Fatihah
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 23 No 4 (2020): Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/hsr.v23i4.3604

Abstract

In recent decades, the prevalence of Diabetes Mellitus (DM) type-2 has significantly increased globally and nationally in Indonesia. High risk of DM type-2 is associated with Impaired Fasting Glucose (IFG), and IFG changes conditions are closely related to increasing anthropometric indicators. This study aimed to assess the association between anthropometric indicators and IFG status in adults aged ≥40 years in South Tangerang City. A cross-sectional study was conducted among 320 respondents aged ≥40 years and lived in Sub District of East Ciputat, South Tangerang City. The results of the study indicated that 17.5% of 320 adults had IFG conditions. Anthropometric indicators for central obesity were significantly associated with IFG status. Multivariate analysis indicated that there were significant associations between anthropometric indicators (waist circumference/WC, waist to hip ratio/WHR, waist to height ratio/WHtR), and IFG status (p<0.05). The multivariate-adjusted odds ratios (95% confidence interval) of IFG status for anthropometric indicators were 3.43(1.52-7.71), 7.71(1.79-33.24), and 3.11 (1.04-9.24), respectively. Body Mass Index/BMI was not significantly associated with IFG status (p>0,05). This study noted that examining central obesity indicators regularly merits consideration for the prevention of IFG conditions among adults. We need to increase community awareness to prevent IFG and DM type-2 through health promotion of controlling adults’ body mass and cholesterol with normal fasting blood glucose. Abstrak Pada beberapa dekade terakhir, prevalensi Diabetes Melitus tipe-2 (DM tipe-2) di dunia dan khususnya di Indonesia mengalami peningkatan. Risiko tinggi untuk DM tipe-2 berhubungan dengan Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT). Perkembangan kondisi GDPT dikaitkan dengan peningkatan indikator antropometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indikator antropometri dengan GDPT pada orang dewasa usia ≥40 tahun di Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan jumlah responden sebanyak 320 orang yang berusia ≥40 tahun dan tinggal di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Hasil penelitian ini menemukan sebanyak 17,5% dari 320 orang dewasa mengalami kondisi GDPT. Indikator antropometri untuk obesitas sentral berhubungan bermakna dengan GDPT. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa lingkar pinggang, Rasio Lingkar Pinggang Panggul dan Rasio Lingkar Pinggang terhadap Tinggi Badan berhubungan dengan kejadian GDPT (Nilai-P <0,05). Setelah disesuaikan dengan faktor perancu, dihasilkan Rasio Odds (95% Confidence Interval) masing-masing sebesar 3,43 (1,52-7,71), 7,71 (1,79-33,24) dan 3,11 (1,04-9,24). Indeks Massa Tubuh tidak ditemukan mempunyai hubungan dengan GDPT. Penelitian ini menunjukkan pentingnya pengecekan indikator obesitas sentral secara berkala untuk mencegah kondisi GDPT pada orang dewasa. Diperlukan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengontrol massa tubuh dan lemak tubuh orang dewasa dengan glukosa darah puasa normal untuk mencegah GDPT dan DM tipe-2.
Adaptasi Kebiasaan Baru pada Masa Pandemi Covid-19: Studi Cross-Sectional di Provinsi DKI Jakarta Wardah Hanifah; Anissa Dwi Oktaviani; Fidah Syadidurrahmah; Nurul Fadhillah Kundari; Rizky Muharany Putri; Tri Aulia Fitriani; Hoirun Nisa
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 24 No 2 (2021): Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/hsr.v24i2.4162

Abstract

Adapting New Habits (ANH) is a new way of life to maintain productivity during the COVID-19 pandemic by implementing COVID-19 prevention behaviors. The ANH implemented in stages according to specific regional conditions. This study aims to determine the factors influencing the people of DKI Jakarta in implementing ANH readiness behavior. This cross-sectional study was conducted from September-October 2020 in Jakarta by a voluntary sampling technique. The questionnaire was distributed by online form via social media and achieved total 424 respondents. The proportion for respondents with good ANH readiness behavior was 57.10%. The multivariate analysis showed gender (OR = 2.29; 95% CI = 1.38-3.80), attitudes towards ANH (OR = 4.41; 95% CI = 2.78-6.98), infrastructure for IMR (OR = 1.97; 95% CI = 1.27-3.10), the frequency of seeking ANH information (OR = 1.94; 95% CI = 1.24-3.03) was significantly related to ANH behavior (P <0.05). Gender, attitudes towards ANH, infrastructure for ANH, and frequency of seeking ANH information had contribution in encouraging ANH readiness behavior among people in Jakarta. The Provincial Government and Health Office of Jakarta need to strengthen optimum health promotion and to design strategies to influence people's attitudes towards ANH. Abstrak Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) merupakan tindakan menerapkan tatanan hidup baru guna menjaga produktivitas selama masa pandemi COVID-19 dengan menerapkan perilaku pencegahan penularan COVID-19. Pemberlakuan AKB dilakukan bertahap sesuai kondisi wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku AKB masyarakat DKI Jakarta dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian potong lintang ini dilakukan pada bulan September—Oktober 2020 di DKI Jakarta dengan teknik voluntary sampling. Kuesioner disebarkan secara online melalui media sosial dan sebanyak 424 responden berpartisipasi. Proporsi responden dengan perilaku AKB yang baik adalah 57,10%. Hasil analisis multivariat menunjukkan gender (OR= 2,29; CI 95%= 1,38—3,80), sikap terhadap AKB (OR= 4,41; CI 95%= 2,78—6,98), sarana prasarana untuk AKB (OR= 1,97; CI 95%= 1,27—3,10), frekuensi pencarian informasi AKB (OR= 1,94; CI 95%= 1,24—3,03) berhubungan signifikan dengan perilaku AKB (P<0,05). Gender, sikap terhadap AKB, sarana prasarana untuk AKB, dan frekuensi mencari informasi AKB berperan untuk mendorong perilaku AKB pada masyarakat DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta disarankan untuk memperkuat promosi kesehatan secara masif dan merancang strategi guna mempengaruhi sikap masyarakat terhadap AKB.
Co-Authors Addiina, Halwa Ainaya Ahmad Solihin Hafi Aisyah Nur Fadhillah Alkausyari Aziz Amelia, Kurnia Andi Nurhafidzah Hidayah Askin Anggi Fitria Anissa Dwi Oktaviani Arifah Alfi Maziyya Aulia Dwi Yuliana Bella Isma Latifah Della Alifah Dewi, Alvio Aldana Dian Restu Asih Ditiya Novani Erika Nurramadhani Erlina Nasution, Erlina Eva Dwiyanti Lestari Febi Nur Amelia Feny Oktovianty Fidah Syadidurahmah Fidah Syadidurrahmah Fidah Syadidurrahmah Fidah Syadidurrahmah Fika Muntahaya Fika Muntahaya Fitriani, Tri Aulia Gandini, Intan Gita Aprilla Azzahra Haliza Azzahra Tama Putri Halwa Ainaya Addiina Hany Fauzia Rahmah Hasna Linawati Hasna Linawati Imanda Zein Fatihah Imanda Zein Fatihah Irawati Irawati Islamiyah, Siti Zakiyatul Iting Shofwati Jihan Safitri Khoiriyah, Wirdah Nur Masulili, Nashwa Andrita maturrohmah, Ni Mumu Hermawan Muntahaya, Fika Nadzira Risalati Qoryatul Islam Nadzira Risalati Qoryatul Islam Nasution, Silvia Fitrina Novera Nur Fikri Nurul Fadhillah Kundari Nurul Fadhillah Kundari Nurul Fadhillah Kundari Nurunnisa Azzahra Oktaviani, Anissa Dwi Pratiwi, Safira Hani Putri, Aulia Maharani Putri, Rizky Muharany Putri, Wirda Cahya Qonita Nur Salamah Rahma, Aisyah Rihah Maghfira Rika Mardiah Azhari Rizky Muharany Putri Rizky Muharany Putri Safira Hani Pratiwi Salma Nur Helmina Salma Nur Helmina Sasti Alifiandhira Serly Marliana Shafira Salsabila Samara Siti Ahlan Sarmadani Siti Fitriyani Siti Zakiyatul Islamiyah Suharno, Jihannisa Aurellia Sukmayanti, Zanastia Syadidurrahmah, Fidah Syafira Salshabira Syaima, Afaf Syifa Fauzia Salsabila Thoriq Fajar Batuah Tieneke Rachmawati Tri Aulia Fitriani Tri Aulia Fitriani Tri Aulia Fitriani Tri Murti Utami, Adi Setya Frida Utami, Fauzia Kartika violita, Eugienia Virliana Aulia Intan Virliana Aulia Intan Wanda Septi Oktavia Wardah Hanifah Wardah Hanifah Windi Wiyarti Wulandari, Dewi Yully Yuhakky, Falziya Yustiyani, Yustiyani Zanastia Sukmayanti Zumaristy, Nisrinah Kholda