Yulfira Media
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IMPLEMENTASI PROGRAM DAN ALTERNATIF STRATEGI MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI BERBASIS SOSIAL BUDAYA Yulfira Media
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 10 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 10 NO. 1 TAHUN 2019
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.577 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v10i1.453

Abstract

Abstract Background: One of the problems and strategic issues of regional development in West Sumatra Province is the high infant mortality rate (IMR). Objective: an overview of the implementation of programs and constraints related to maternal and child health services and the formulation of alternative strategies for reducing socio-cultural based IMR. Methods: The study was conducted in 10 districts/cities in West Sumatra Province with qualitative methods. Research informants: mothers with infant mortality cases; pregnant women/child; traditional birth attendant; public figure; stake holders. Research themes; program implementation; performance coverage and constraints; alternative strategies to reduce IMR based on social culture. Data analysis with content analysis and SWOT analysis. Results: Barriers to the implementation of programs/activities to reduce IMR are: low access to health services; socio-cultural problems in the utilization of health services. Alternative efforts to reduce IMR based on socio-culture through health promotion strategies and community empowerment as well as strengthening the capacity of health resources that have the competency and based on local socio-culture. Conclusion: Socio-cultural barriers in West Sumatra are still limited knowledge, the existence of habits and community beliefs related to maternal/child health. The results of the SWOT analysis as an alternative strategy are health promotion and community empowerment and strengthening the capacity of health resources that have the competence and are based on local socio-culture. Key words: strategy, social culture, infant mortality Abstrak Latar Belakang: Salah satu masalah dan isu srategis pembangunan daerah Provinsi Sumatera Barat adalah masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB). Tujuan: gambaran pelaksanaan program dan hambatan terkait pelayanan kesehatan ibu dan anak serta perumusan alternatif strategi upaya penurunan AKB berbasis sosial budaya. Metode: Penelitian dilaksanakan pada 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat dengan metode kualitatif (Focus Group Discussion, wawancara mendalam dan observasi). Informan penelitian: ibu dengan kasus kematian bayi; ibu hamil/balita; dukun beranak; tokoh masyarakat; dan pemegang program. Tema penelitian; pelaksanaan program/kegiatan; output kinerja program dan hambatannya; alternatif strategi dalam upaya menurunkan AKB berbasis sosial budaya. Analisis data dengan content analysis dan analisis SWOT. Hasil: Hambatan pelaksanaan program/kegiatan penurunan AKB adalah: belum optimalnya akses layanan kesehatan; masalah sosial budaya dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Alternatif upaya penurunan AKB berbasis sosial budaya melalui strategi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta penguatan kapasitas sumber daya kesehatan yang mempunyai kompetensi dan berbasis sosial budaya lokal. Kesimpulan: Hambatan sosial budaya di Sumatera Barat adalah masih terbatasnya pengetahuan, adanya kebiasaan serta kepercayaan masyarakat terkait dengan kesehatan ibu/bayi. Hasil analisis SWOT sebagai strategi alternatif adalah promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dan penguatan kapasitas sumber daya kesehatan yang mempunyai kompetensi serta berbasis sosial budaya lokal. Kata kunci: strategi, sosial budaya, kematian bayi
IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN PERMASALAHANNYA DALAM PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (STUDI DI KABUPATEN SOLOK, PROVINSI SUMATERA BARAT) Yulfira Media
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 18 No 1 (2019): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOL 18 NO.1 TAHUN 2019
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.268 KB) | DOI: 10.22435/jek.18.1.1367.48-59

Abstract

ABSTRACT One of the government's efforts to reduce the high maternal mortality rate (MMR) is to implement the National Health Insurance (JKN) program. The purpose of the study was to determine the description of the implementation of the national health insurance program and its problems in an effort to reduce MMR. This research was conducted in Solok District, West Sumatra Province in 2017using qualitative methods with in-depth interviews with several informants from the Solok District Health Office, health workers, families who experienced cases of maternal deaths and community leaders. The results revealed that several public health insurance (JKN) efforts for pregnant and childbirth mothers, especially for the poor, have been provided and the outcome were quite good. However, there are still a number of problems including limited access to JKN, non-optimal JKN socialization and utilization of JKN service access, inadequate availability of health facilities and health workers. The alternative suggestions proposed include increasing periodic socialization of JKN programs and participation, especially in remote areas by involving cross-sectors, optimizing the utilization of JKN membership access through increasing the availability, quality and affordability of maternal health services, increasing health financing for the poor, and optimizing the system referral through strengthening application-based delivery referrals. Keywords: National health insurance, maternal health services, maternal mortality ABSTRAK Salah satu upaya pemerintah untuk menekan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) adalah dengan menerapkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran implementasi program jaminan kesehatan nasional dan permasalahannya dalam upaya penurunan AKI. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2017. Desain penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada beberapa informan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, petugas kesehatan, keluarga yang mengalami kasus kematian ibu dan tokoh masyarakat. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa beberapa upaya penjaminan kesehatan masyarakat untuk ibu hamil dan melahirkan terutama bagi masyarakat miskin sudah dilaksanakan, dan hasilnya sudah cukup baik. Namun, masih terdapat beberapa permasalahan di antaranya adalah masih terbatasnya akses kepesertaan JKN, belum optimalnya sosialisasi JKN, belum optimalnya pemanfaatan akses pelayanan JKN, belum memadainya ketersediaan sarana prasarana/fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan. Alternatif saran yang diusulkan antara lain adalah meningkatkan sosialisasi program dan kepesertaan JKN secara berkala terutama di daerah terpencil dengan melibatkan lintas sektor, mengoptimalkan pemanfaatan akses kepesertaan JKN melalui peningkatan ketersediaan, kualitas dan keterjangkauan pelayanan kesehatan ibu, peningkatan pembiyaan kesehatan pada kelompok miskin, dan mengoptimalkan sistem rujukan melalui penguatan rujukan persalinan yang berbasis aplikasi. Kata kunci: Jaminan kesehatan nasional, pelayanan kesehatan ibu, kematian ibu
PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN DALAM UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN SOLOK, PROVINSI SUMATERA BARAT Yulfira Media; Nilda Elfemi
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 20 No 1 (2021): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOLUME 20 NOMOR 1 TAHUN 2021
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jek.v20i1.4130

Abstract

ABSTRACT The problem of stunting is still a serious concern in Indonesia, including in West Sumatra Province. Data from Riskesdas 2018 revealed that the prevalence for short and very short children under five in West Sumatra is 30%, and was close to the national prevalence (30.8%). This study aims to describe the socio-cultural problems, local potential, and formulate alternative policies in effort to prevent and control stunting in children under five in Solok Regency. The research design used qualitative methods. Primary data collection was carried out by in-depth interviews and observations. The technique of selecting informants was done purposively. The results of the study revealed that the socio-cultural problems in efforts to prevent and control stunting in toddlers are still limited public knowledge about the causes and efforts to prevent stunting, inadequate understanding of the importance of balanced nutritional needs, and the behavior, parenting patterns, and feeding habits og toddlers who does not support the prevention and control of stunting in children under five. It is recommended that there should be alternative policies and action plans for stunting prevention, among others, by increasing knowledge through socialization about the risk of stunting on children's intelligence, increase participation and community empowerment for stunting prevention by utilizing the local potential such as curd and bilih fish in Solok Regency, West Sumatera Province. Keywords: Socio-culture, stunting, toddlers, policies, local potential ABSTRAK Permasalahan stunting masih menjadi perhatian yang serius di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Barat. Data hasil Riskesdas tahun 2018 mengungkapkan bahwa data prevalensi pendek dan sangat pendek pada balita di Sumatera Barat adalah sebesar 30%, dan mendekati prevalensi nasional (30,8%). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan sosial budaya, potensi lokal, dan merumuskan alternatif kebijakan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita di Kabupaten Solok. Desain penelitian menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Teknik pemilihan informan dilakukan secara purposive. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa permasalahan sosial budaya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita adalah masih terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab dan upaya pencegahan stunting, belum memadainya pemahaman tentang pentingnya kebutuhan gizi yang seimbang, dan adanya perilaku, pola asuh serta kebiasaan pemberian makanan pada balita yang kurang mendukung upaya pencegahan serta penanggulangan stunting pada balita. Disarankan perlu adanya alternatif kebijakan dan rencana aksi penanggulangan stunting antara lain dengan peningkatan pengetahuan melalui sosialisasi tentang risiko stunting terhadap kecerdasan anak, peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan stunting dengan memanfaatkan potensi lokal seperti dadih dan ikan bilih di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Kata kunci: Sosial budaya, stunting, balita, kebijakan, potensi lokal
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI (Studi di Kabupaten Tanah Datar) Yulfira Media
Jurnal Embrio Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Embrio
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.113 KB)

Abstract

Beberapa program/kegiatan pemberdayaan sudah cukup banyak dilaksanakan, namun realitasnya pelaksanaan program/kegiatan tersebut belum optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan kegiatan pemberdayaan masyarakat, dan merumuskan alternatif strategi kebijakan yang mendukung keberhasilan kegiatan pemberdayaan dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan Fokus Grup Diskusi (FGD). Informan penelitian adalah ketua kelompok/anggota kelompok petani dan pengelola program pemberdayaan di Kabupaten/Kecamatan/Nagari, sedangkan peserta FGD adalah ketua/anggota dari kelompok petani yang dianggap berhasil dan kurang berhasil. Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan kaidah kualitatif dengan metode content analysis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang turut mendukung keberhasilan pemberdayaan diantaranya partisipasi dan keaktifan kelompok dalam menyusun perencanaan kegiatan, pelaksanaan, dan pengawasan, dukungan aktif dari tenaga penyuluh/pendamping, kemampuan penyuluh dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Faktor yang menjadi penghambat keberhasilan kegiatan pemberdayaan masyarakat diantaranya adalah kurangnya partisipasi dan keterbukaan terhadap kelompok, kurangnya motivasi dan kepedulian masyarakat untuk terlibat dalam perencanaan. Alternatif bijakan yang disarankan dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani adalah peningkatan pembinaan dan pendampingan, peningkatan kapasitas SDM petani, dan peningkatan sarana prasarana, akses modal, pemasaran dan dukungan lintas sektor.
Implementasi Program Kesehatan Ibu Dalam Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu dan Beberapa Permasalahannya (Studi Kasus di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat) Yulfira Media
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 13 No 1 (2018): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The maternal mortality rate (AKI) in West Sumatra Province is relatively high and still needs serious attention. Data from the West Sumatra Provincial Health Office revealed that the number of cases of maternal death in 2016 was 108 cases. One of the districts with high maternal mortality cases is Solok Regency. The general objective of the study is to analyze the implementation of maternal health programs as an effort to reduce maternal mortality and problems. The study was conducted in Solok District, West Sumatra in 2017. The research uses a descriptive-interpretative field research with qualitative research methods. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews using interview guidelines. Processing and analysis are carried out qualitatively. The results of the study revealed that several programs / activities had been carried out as an effort to improve maternal health including maternal health programs which included the activities of the Complication Delivery and Prevention Planning Program (P4K), maternal classes and maternal referral. Some of the problems in the implementation of the MMR reduction program are the access to health services including the quality of health services and referral servicesnot yet optimal. In addition, the utilization of health services has not been optimal due to the socio-cultural factors of society and socio-economic conditions. abstrak Angka Kematian Ibu ( melahirkan di Provinsi Sumatera Barat masih tergolong tinggi dan masih perlu mendapatkan perhatian yang serius. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat mengungkapkan bahwa jumlah kasus ke matian ibu pada tahun 2016 sebanyak 108 kasus. Salah satu kabupaten dengan kasus kematian ibu yang tinggi adalah Kabupaten Solok. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi program kesehatan ibu dalam upaya penurunan an gka kematian ibu dan permasalahan/hambatannya. Penelitian dilakukan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada tahun 2017. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian lapangan yang berbentuk deskriptif interpretatif dengan menggunakan metode pe nelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara mendalammenggunakan pedoman wawancara. Pengolahan dan analisis dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa beberapa program/kegiatan telah dilaksanaka n dalam upaya peningkatan kesehatan ibu diantaranya program kesehatan ibu yang meliputi kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( kelas ibu hamil dan rujukan maternal. Beberapa permasalahan dalamimplementasi program penuruna n AKI adalah belum optimalnya akses layanan kesehatan meliputi kualitas pelayanan kesehatan dan pelayanan rujukan. Selain itu belum optimalnya pemanfaatan layanan kesehatan yang dilatarbelakangi oleh faktor sosial budaya masyarakat dan sosial ekonomi.
Permasalahan dan Alternatif Strategi Kebijakan dalam Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu (Studi di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi SumateraBarat) Yulfira Media
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 16 No 1 (2021): Jurnal Kebijakan Pembangunan
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47441/jkp.v16i1.137

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi masalah besar dan perlu mendapatkan perhatian yang serius di Indonesia dan termasuk juga di Provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian adalah menggambarkan permasalahan dalam penurunan AKI dan merumuskan alternatif strategi kebijakan dalam upaya penurunannya. Penelitian dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa beberapa permasalahan dalam upaya penurunan AKI adalah belum memadainya ketersediaan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak, dan permasalahan sosial budaya dan ekonomi masyarakat dalam pemanfaatan layanan kesehatan ibu dan anak. Dalam upaya penurunan AKI ada beberapa alternatif strategi kebijakan yaitu strategi peningkatan ketersediaan dan mutu penanganan kesehatan ibu di fasilitas pelayanan kesehatan serta penguatan rujukan persalinan, penguatan kapasitas sumber daya kesehatan yang mempunyai kompetensi, peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu yang lebih menitikberatkan promotif dan preventif dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat.