Mugeni sugiharto
Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan - Badan Litbang Kesehatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Perbedaan Jenis Metode Kontrasepsi Berdasarkan Siklus Reproduksi, Jumlah Anak, Pendidikan, Status Bekerja dan Tempat Tinggal pada Wanita Miskin dan Sangat Miskin di Indonesia Mugeni sugiharto; Niniek Lely Pratiwi
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 23 No 1 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.341 KB) | DOI: 10.22435/hsr.v23i1.2015

Abstract

Coverage on the use of contraception among poor and very poor women who are married in Indonesia is signifi cant to increase. This condition occurred as the children’s birth rate was still very high. This research analyzed the different types of contraception based on reproductive cycles, child ownership, education, employment status, and residence in poor and very poor women in Indonesia. This study was quantitative with a cross-sectional design, using secondary data from the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in 2017. The analysis indicated that there was a signifi cant effect of p <α = 5% of the reproductive cycle, the number of children owned, the status of work, education, and residence in poor and very poor women on the type of contraceptive method they used. These groups remained using traditional contraception and without contraception. These might affect the number of population growth. Thus, several factors infl uencing the selection of contraceptive methods among poor and very poor groups were reproductive cycle factors, the number of children owned, the work status, education, and residence. It was so crucial to control married women with traditional contraception and without contraception so that they become acceptors with modern contraception. Abstrak Cakupan penggunaan kontrasepsi pada wanita miskin dan sangat miskin yang sudah menikah di Indonesia penting untuk ditingkatkan, karena tingkat kelahiran bayi pada kelompok ini masih sangat tinggi. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perbedaan jenis alat kontrasepsi berdasarkan siklus reproduksi, kepemilikan anak, pendidikan, status pekerjaan dan tempat tinggal pada wanita miskin dan sangat miskin di Indonesia. Jenis penelitian kuantitatif, design cross sectional, menggunakan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh signifi kan p < α = 5% dari siklus reproduksi, jumlah anak yang dimiliki, status bekerja, pendidikan dan tempat tinggal pada wanita miskin dan sangat miskin terhadap jenis metode kontrasepsi yang mereka gunakan. Kelompok WUS miskin dan sangat miskin masih ditemukan yang menggunakan kontrasepsi tradisional dan tidak menggunakan kontrasepsi dan hal ini dapat berpengaruh terjadinya pertambahan penduduk. Disimpulkan bahwa pemilihan jenis metoda kontrasepsi pada wanita miskin dan sangat miskin dipengaruhi oleh faktor siklus reproduksi, jumlah anak yang dimiliki, status bekerja, pendidikan dan tempat tinggal. Disarankan pentingnya mengendalikan wanita menikah yang tidak menggunakan alat kontrasepsi dan yang masih menggunakan kontrasepsi tradisonal, agar mereka menjadi akseptor menggunakan kontrasepsi modern.
Tingkat Ketanggapan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap di Indonesia Lukman Prayitno; Primasari Syam; Hendrianto Trisnowibowo; Mugeni Sugiharto
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 23 No 3 (2020): Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/hsr.v23i3.2534

Abstract

Responsiveness of the health system in in-patient services is closely related to patient's reasonable expectations of non-clinical aspects for inpatient care. A comfortable patient can straight influence level of responsiveness. This study aimed to determine level of in-patient responsiveness and significance of respondent characteristics on eight responsiveness domains. It was a further analysis of the Responsiveness Survey of 2017. A Cross-Sectional design with a quantitative approach and has performed in 34 provinces in Indonesia. Most mean responsiveness scores were in range of good scores. Moreover, Lowest score was quality basic amenities domain, while highest score was confidentiality domain. Level of in-patient responsiveness was good category (8,05). Each characteristic has significantly correlated with one or more responsiveness domains. We can increase in-patient responsiveness value that less than 8,0 through improving three responsiveness domains, i.e., dignity, access to social network, and provider choice. Abstrak Ketanggapan rawat inap sistem kesehatan berkaitan dengan harapan logis pasien terhadap aspek non medis. Level Ketanggapan dapat secara langsung mempengaruhi kenyamanan pasien. Penelitian bertujuan mengetahui level Ketanggapan rawat inap dan signifikansi karakteristik responden terhadap 8 domain Ketanggapan. Penelitian ini merupakan analisa lanjut data survei Ketanggapan tahun 2017. Metode penelitian adalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Survei ini dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. Semua rerata skor Ketanggapan berada pada rentang skor baik. Nilai skor yang paling rendah adalah domain quality basic amenities. Sedangkan nilai skor yang paling tinggi adalah domain confidentiality. Level Ketanggapan rawat inap adalah 8,05 dan masuk kategori baik. Setiap karakteristik mempunyai hubungan signifikan dengan satu atau lebih domain Ketanggapan. Nilai Ketanggapan rawat inap bisa ditingkatkan dengan memperbaiki 3 domain Responsiveness, yaitu Dignity, Acces to social network, Choice of provider.