This Author published in this journals
All Journal Spirakel
Lucille Annisa Suardin
Departemen Ilmu Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Palembang BARI

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERILAKU SANTRIWAN YANG BARU MONDOK DI PESANTREN K-K KECAMATAN SAKO TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT KULIT SKABIES Ahmad Ghiffari; Lucille Annisa Suardin; Raden Pamudji; Zadi Oktariansyah
SPIRAKEL Vol 12 No 2 (2020)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/spirakel.v12i2.2704

Abstract

Sekitar 300 juta kasus skabies per tahunnya dilaporkan di seluruh dunia dan di Indonesia 3,9-9% penduduk. Faktor-faktor yang berhubungan dengan risiko infestasi tungau antara lain higienitas pribadi yang buruk, kontak dengan penderita, kelembapan, kepadatan hunian yang tinggi dan pengetahuan yang rendah. Faktor risiko tersebut tinggi pada santri penghuni asrama pesantren. Kegiatan penelitian bertujuan untuk menentukan faktor risiko dan hubungannya penyakit kulit kudis pada Pondok Pesantren K-K di Kecamatan Sako Kota Palembang. Penelitian dilakukan melalui metode observasi dengan menggunakan pendekatan desain potong lintang pada 114 santri dengan prosedur pemeriksaan klinis (cardinal sign) gejala skabies dan mikroskopis serta kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa subjek penelitian yang terkena skabies sebanyak 37% didominasi oleh jenis kelamin laki-laki (53%), berada pada tingkat tsanawiyah (63%) kelas VII (40%), memiliki tingkat pengetahuan sedang (49%), tingkat sikap sedang (48%), tingkat perilaku baik (52%). Analisis bivariat dan logistik regresi multivariat menunjukkan hubungan antara kejadian skabies dengan pengetahuan, sikap, perilaku, dengan pengaruh paling besar pada perilaku (OR 8,24). Disarankan untuk tidak menggunakan barang pribadi secara bersama. Penyuluhan terutama pada santri yang baru masuk asrama harus lebih digalakkan dengan melibatkan pihak puskesmas untuk sosialisasi penyakit terutama bagi santriwan kelas VII tsanawiyah.