Santoso Santoso
Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK DISTRIBUSI DAN HABITAT Anopheles spp. DI KELURAHAN KEMELAK BINDUNG LANGIT, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2018 Rika Mayasari; Amlarrasit Amlarrasit; Hotnida Sitorus; Santoso Santoso
SPIRAKEL Vol 12 No 2 (2020)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/spirakel.v12i2.3168

Abstract

Banyak faktor dapat mempengaruhi kejadian malaria. Faktor tersebut berasal dari perubahan kondisi lingkungan itu sendiri. Kondisi lingkungan mempengaruhi kepadatan Anopheles spp. di dalam rumah yang kontak dengan manusia. Kondisi tersebut berupa suhu udara. Suhu udara yang hangat mempercepat siklus hidup nyamuk sehingga meningkatkan kepadatan nyamuk di dalam rumah. Besarnya kepadatan nyamuk per orang per jam akan meningkatkan frekuensi kontak antara vektor dan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta memetakan habitat perkembangbiakan potensial larva Anopheles. Penelitian dilakukan secara potong lintang di Kelurahan Kemelak Bindung Langit Kecamatan Baturaja Timur pada bulan Agustus 2018. Sebagai populasi adalah habitat perkembangbiakan larva Anopheles yang potensial seperti sawah, kolam, rawa, aliran sungai yang tidak deras dan parit. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati habitat potensial larva Anopheles yang terdiri dari jumlah larva dan mengamati lingkungan fisik biologinya. Pengamatan larva Anopheles dilakukan dengan metode pencidukan larva. Hasil dari penelitian ini adalah jenis habitat perkembangbiakan larva Anopheles di Kelurahan Kemelak Bindung Langit adalah rawa dan kolam dengan kepadatan larva berkisar 30-110 ekor. Suhu air pada habitat perkembangbiakan berkisar 29oC-30oC. Seluruh habitat perkembangbiakan larva Anopheles tidak terkena paparan sinar matahari langsung. Kadar garam pada habitat perkembangbiakan yaitu 0‰. Luas habitat berkisar 21m2-2400m2, dengan memiliki pH masing- masing pada habitat yaitu 6.
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG MALARIA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU DAN LAHAT Yahya Yahya; Santoso Santoso; Milana Salim
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35910/jbkm.v6i1.550

Abstract

Background: The results of the regional commitment stipulate that malaria elimination in the Asia Pacific region is expected to be achieved in 2030. Until 2020 there are still several malaria endemic districts in the Province of South Sumatra. This research was conducted to determine the knowledge, attitudes, and behavior of the community in supporting the malaria elimination program in Lahat and Ogan Komering Ulu (OKU) districts. Method: Respondents were selected by purposive sampling method on residents living around ponds that have the potential to become breeding grounds for malaria vector mosquitoes. The population in this study were all residents living in Padang Bindu Village, OKU District and Merapi Village, Lahat District. Interviews were conducted using a semi-open structured questionnaire. Results: The results of this study showed that the proportion of respondents in Merapi Village (40%) has a higher level of good knowledge than Padang Bindu Village (16.7%). Respondents who had a good attitude towards malaria prevention were higher in Lahat District than respondents in OKU. The actions of the people in OKU Regency were mostly those who took good actions (43.3%), while in Merapi Regency there were more people who took bad actions (46.7%) Conclusion: The level of knowledge and attitude of the people of Lahat Regency is better than that of the people of OKU Regency, while the actions of the people of OKU Regency in preventing malaria are better than the people of Lahat Regency.