Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Teknik Serangga Mandul Nyamuk Culex quinquefasciatus sebagai Upaya Pengendalian Vektor Filariasis di Kota Pekalongan Sunaryo Sunaryo; Eva Lestari; Tri Ramadhani
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 10 No 1 (2018): Jurnal Aspirator Volume 10 Nomor 1 2018
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.519 KB) | DOI: 10.22435/asp.v10i1.156

Abstract

Filariasis merupakan penyakit yang disebabkan infeksi cacing filarial dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina. Upaya pengendalian filariasis masih terbatas pada pengobatan penderita dan mencegah infeksi sekunder, sedangkan pengendalian terhadap nyamuknya belum optimal. Teknik Serangga Mandul (TSM) merupakan cara pengendalian vektor yang ramah lingkungan, efektif, dan potensial. Desain penelitian adalah quasi eksperimental dengan rancangan pre postest control group design. Lokasi penelitian di Kelurahan Padukuhan Kraton, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Teknik Serangga Mandul dilakukan dengan melakukan iradiasi terhadap nyamuk jantan di laboratorium (BATAN) dengan dosis 0 Gy, 60 Gy, 65 Gy, 70 Gy, 75 Gy, dan 80 Gy. Nyamuk jantan yang terpapar iradiasi dilakukan pengujian kemandulan, daya tahan hidup, daya saing kawin, dan jarak terbang. Nyamuk jantan Culex quinquefasciatus berasal dari laboratorium Balai Litbang P2B2 Banjarnegara. Pasca iradiasi diperoleh angka sterilitas tinggi yaitu antara 95,35%-98,53%. Umur nyamuk pasca iradiasi tanpa dikawinkan rata-rata mencapai 35 hari, daya saing kawin skala laboratorium hampir mendekati normal (0,7-0,8), daya saing kawin skala semi lapangan lebih rendah dibanding nyamuk normal (0,04-0,2), jarak terbang nyamuk hanya tertangkap pada radius 100 m. Pemanfaatan radiasi sinar gamma untuk memandulkan Culex quinquefasciatus efektif pada dosis 70 Gy dan bisa dilakukan untuk intervensi pengendalian Culex quinquefasciatus pada lingkup yang terbatas.
STUDI KASUS LEPTOSPIROSIS DI KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK Eva Lestari; Agung Puja Kesuma
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 3 No 1 (2017): Edisi April
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.178 KB)

Abstract

Leptospirosis merupakan penyakit menular zoonosis yang disebabkan bakteri Leptospira interogans yang dapat menyerang manusia dan binatang. Kabupaten Demak telah diketahui terdapat kasus leptospirosis sejak tahun 2003 hingga 2013. Tahun 2014 terdapat laporan bahwa ada kasus leptospirosis di Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak. Kajian kasus pada penderita leptospirosis dapat memberikan informasi mengenai kondisi lingkungan rumah, kebiasaan dan pengetahuan responden tentang leptospirosis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Hasil survei tikus menunjukkan trap success 15,49%. Spesies tikus yang didapat antara lain Rattus tanezumi, Rattus norvegicus dan Suncus murinus. Hasil pemeriksaan menggunakan metode PCR terhadap darah dan ginjal tikus tidak ditemukan adanya bakteri Leptospira yang menginfeksi tikus. Sedangkan sampel air yang diperiksa menunjukkan hasil positif bakteri Leptospira. Pengendalian leptospirosis bukan hanya pada tikus tetapi juga pada lingkungan.