Margiyono Margiyono
Universitas Borneo Tarakan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aplikasi Regional Sustainable Account (RSA) Pada Keberlanjutan Perkotaan di Kalimantan Timur Margiyono Margiyono
Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22212/jekp.v10i2.1169

Abstract

The development of cities in East Kalimantan Province is influenced by the endowed of natural resources owned by the region. At present, urban areas in East Kalimantan have the problem; unemployment, critical land, high crime rates, and traffic accidents. This shows that cities in East Kalimantan have economic, social, and environmental problems. This is very interesting for investigation in the perspective of sustainable development. For this reason, this study applies a more comprehensive sustainable development assessment called the Regional Sustainable Account (RSA). RSA is a technique for calculating sustainable development that combines three calculations at once namely economic calculations, environmental calculations, and social calculations. This approach is modified by Location Quotient (LQ) combined with the Geographical Information System (GIS). The results of the study show that the development in urban areas of East Kalimantan experienced intermittent imbalances; economic, environmental, and social. It is also known that, cities in East Kalimantan are included in the classification, almost sustainable up to chronic unsustainable. Recommendations on the results of studies for regional development policy makers should carry out development with the principle of balance for all dimensions. Sustainable city development requires efforts to reduce: the number of unemployed, increasing crime, the number of traffic accidents, and high divorce. Finally, efforts to immediately respond to various unsustainability issues are part of an effort to avoid more serious chain effects. Keywords: urban development, sustainability account, unsustainability, policy responseAbstrakPerkembangan kota-kota di Provinsi Kalimantan Timur dipengaruhi oleh anugerah sumber daya alam yang dimiliki wilayah itu. Saat ini, perkotaan di Kalimantan Timur menghadapi permasalahan pengangguran, lahan kritis, tingginya kriminalitas, dan kecelakaan lalu lintas. Hal itu menunjukkan bahwa perkotaan di Kalimantan Timur menghadapi permasalahan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hal ini sangat menarik untuk dilakukan penyelidikan dalam perspektif pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, studi ini menerapkan penilaian pembangunan berkelanjutan yang lebih komprehensif yang disebut Regional Sustainable Account (RSA). RSA adalah teknik perhitungan pembangunan berkelanjutan yang menggabungkan tiga perhitungan sekaligus yaitu perhitungan ekonomi, perhitungan lingkungan, dan perhitungan sosial. Pendekatan ini hasil modifikasi Location Quotient (LQ) yang dikombinasikan dengan Geographical Information System (GIS). Hasil studi menunjukkan bahwa pembangunan di perkotaan Kalimantan Timur mengalami ketidakseimbangan antardimensi; ekonomi, lingkungan, dan sosial. Diketahui pula bahwa perkotaan di Kalimantan Timur termasuk pada klasifikasi almost sustainable sampai dengan chronic unsustainable. Rekomendasi hasil studi untuk para pembuat kebijakan pembangunan daerah hendaknya melaksanakan pembangunan dengan prinsip keseimbangan untuk semua dimensi. Pembangunan kota yang sustainable membutuhkan upaya untuk mengurangi jumlah pengangguran, meningkatnya kriminalitas, banyaknya kecelakaan lalu-lintas, dan tingginya perceraian. Akhirnya, upaya merespons dengan segera berbagai isu unsustainability adalah bagian dari usaha untuk menghindari efek berantai yang lebih serius. Kata kunci: pembangunan perkotaan, perhitungan keberlanjutan, ketidakberlanjutan, respons kebijakan
Kerugian Ekologis dalam Pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur [Ecological Cost in East Kalimantan Province Development] Margiyono Margiyono; Ahmad Fauzi; Ernan Rustiadi; Bambang Juanda
Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22212/jekp.v10i1.1162

Abstract

East Kalimantan is one of the richest provinces in Indonesia that is blessed with an endowed of natural resources. East Kalimantan’s Province average economic growth during the 1990s and 2000s was more than 7 percent per year; the third highest human development index (HDI) in Indonesia and the environmental quality index (EQI) were also very good. At present, East Kalimantan Province experiences a contraction in economic growth up to -1.28 percent, even of ecological disasters also increases. This shows that East Kalimantan Province experienced a wellbeing paradox and sustainability paradox. Therefore, is very interesting to research with the aim of knowing the value of ecological losses, their impact on welfare and the causes of ecological losses. To achieve that goal, an ecological account method is used. The results of the study showed that the highest environmental losses caused by the extent of the critical land, followed by sequentially losses due to the exploitation of coal, natural gas, and petroleum. The ecological losses have corrected the welfare level to 76 percent of Gross Domestic Product (GDP). Other result of this study showed weak environmental regional regulation and enforcement. Finally, this study provided some policy recommendations to elevate the development of East Kalimantan Province or similar others region with the same characteristic, that is to rehabilitate critical land by using it to support productive activities. Moreover, critical land rehabilitation should be followed by structural transformation towards renewable resource-oriented economy and also to revise environmental regulations by implementing incentive and disincentive approachesKeywords: sustainable development, natural resources, disaster, ecological account, regulationAbstrakKalimantan Timur adalah salah satu provinsi terkaya di Indonesia yang dikaruniai kelimpahan sumber daya alam. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur selama tahun 1990an hingga tahun 2000an mencapai lebih dari 7 persen per tahun, indeks pembangunan manusia (IPM) tertinggi ketiga di Indonesia, dan indeks kualitas lingkungan juga sangat baik. Namun saat ini, Provinsi Kalimantan Timur mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi hingga -1,28 persen yang dibarengi pula dengan peningkatan kejadian bencana alam. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Provinsi Kalimantan Timur mengalami paradoks kesejahteraan dan kelestarian. Oleh karena itu, tujuan studi ini adalah untuk mengetahui nilai kerugian ekologis, dampaknya terhadap kesejahteraan, dan penyebab kerugian ekologis. Untuk menjawab tujuan itu maka digunakan metode ecological account. Hasil studi menunjukkan bahwa kerugian ekologis tertinggi disebabkan oleh luasnya lahan kritis, kemudian secara berurutan kerugian akibat eksploitasi batu bara, gas bumi, dan minyak bumi. Kerugian ekologis tersebut telah mengoreksi tingkat kesejahteraan sampai 76 persen dari PDRB. Hasil studi lainnya menunjukkan bahwa tingginya kerugian ekologis disebabkan oleh lemahnya peraturan daerah yang berkaitan dengan lingkungan dan penegakan hukum. Akhirnya, studi ini merekomendasikan bagi para pembuat kebijakan bahwa dalam upaya untuk meningkatkan pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur atau daerah lain yang memiliki karakteristik yang sama maka perlu merehabilitasi lahan kritis untuk aktivitas yang produktif, diikuti dengan transformasi struktur ekonomi yang lebih berorientasi pada sumber daya alam yang dapat diperbaharui, serta melakukan revisi peraturan daerah tentang lingkungan dengan menerapkan pendekatan insentif dan disinsentif. Kata kunci: pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, bencana, perhitungan ekologis, regulasi