Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGENALAN POLA SIDIK JARI Ryan Wahyudi; Oni Soesanto; Muliadi Muliadi
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v2i1.19

Abstract

Biometrics is a method of recognition of an identity based on human physical characteristics such as the face, fingerprint, hand geometry, retina, and voice. Biometric identification that commonly used is the fingerprint recognition. Fingerprint identification process can be accelerated by reducing the number of fingerprint comparisons, splitting fingerprint databases into a number of classes based on pre-defined classes, such as fingerprint patterns. Fingerprint patterns are divided into five categories: Whorls, Right Loops, Left Loops, Arch, and Tented Arch. One of the pattern recognition techniques (fingerprint) is using neural network. This research developed a RBF (Radial Basis Function) neural network, which is known as SLFNs (Single Hidden Layer Feed-forward Neural Networks) that reliable in pattern recognition. The use of ELM (Extreme Learning Machine) algorithm on RBF network is an alternative to avoid long computation in the absence of adjustment weights during the training process so that the computing time relatively short. OLS (Orthogonal Least Square) is used to optimize the weights and RBF network simplification. The preprocessing of fingerprint images are grayscalling, histogram equalization, and image sequences block operation. Feature extraction method that used based on the orientation of the dominant direction of the image. One fingerprint image is represented by a value of 256 dominant angle in radians unit. From the results indicate that the ELM-RBF and OLS system can recognize fingerprint patterns with 100% accuracy on the training process, and 60% accuracy in the testing process. Keywords: Fingerprint Pattern Recognition, Extreme Learning Machine, Radial Basis Function, Orthogonal Least Square Biometrik merupakan metode pengenalan identitas seseorang berdasarkan karakteristik fisik manusia misalnya wajah, sidik jari, struktur telapak tangan, letak retina mata, dan suara. Identifikasi biometrik yang umum digunakan saat ini adalah pengenalan sidik jari. Proses identifikasi sidik jari dapat dipercepat dengan cara mereduksi sejumlah sidik jari pembanding, seperti membagi database sidik jari ke dalam sejumlah kelas berdasarkan kelas yang telah didefinisikan sebelumnya, misalnya pola sidik jari. Pola sidik jari dibagi ke dalam lima kategori, yaitu: Whorls, Right Loops, Left Loops, Arch, dan Tented Arch. Salah satu teknik pengenalan pola (sidik jari) adalah dengan jaringan saraf tiruan. Penelitian ini mengembangkan jaringan saraf tiruan RBF (Radial Basis Function), yang dikenal sebagai SLFNs (Single Hidden Layer Feed-forward Neural Networks) yang handal dalam pengenalan pola. Penggunaan algoritma ELM (Extreme Learning Machine) pada jaringan RBF merupakan salah satu alternatif untuk menghindari adanya komputasi yang lama karena tidak adanya penyesuaian bobot selama proses training sehingga waktu komputasi berlangsung relatif lebih singkat. OLS (Orthogonal Least Square) digunakan untuk optimalisasi bobot dan penyederhanaan jaringan RBF. Sebagai proses pengolahan awal citra sidik jari dilakukan proses normalisasi grayscalling, perataan histogram, dan operasi blok. Metode ekstraksi fitur ciri yang digunakan berbasis orientasi arah dominan citra. Satu citra sidik jari diwakili oleh 256 nilai sudut dominan dalam satuan radian. Dari hasil uji coba program menunjukkan bahwa ELM-RBF dan OLS dapat mengenali pola sidik jari dengan akurasi 100% pada proses training dan 60% pada proses testing. Kata kunci: Pengenalan Pola Sidik Jari, Extreme Learning Machine, Radial Basis Function, Orthogonal Least Square
Representasi Konflik Dalam Film Dokumenter Baradwipa (Analisis Semiotika Roland Barthes) Ryan Wahyudi; Indrawati; Ahmad Harun Yahya
Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Sosial Politik Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jiksp.v1i4.904

Abstract

Skripsi ini berjudul Representasi Konflik Dalam Film Dokumenter Baradwipa (Analisis Semiotika Roland Barthes). Film dokumenter adalah suatu karya film atau video berdasarkan realita serta fakta peristiwa. Film Baradwipa adalah sebuah film yang bergenre dokumenter yang dirilis pada tahun 2021 yang disutradarai oleh Dandy Laksono. Seperti genre film dokumenter yang diproduksi sesuai dengan fakta sesungguhnya dilapangan. Film ini berlatarkan sebuah kontroversial adanya pertambangan batu bara dan polusi udara yang diakibatkan dari pembakaran batu bara untuk bahan baku PLTU. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana Relprelselntasi Konflik dalam Film Dokumelntelr Baradwipa (Analisis Selmiotika Roland Barthels) dan bagaimana makna Delnotasi, Konotasi, dan Mitos dalam film dokumelntelr Baradwipa. Oleh sebab itu penelitian ini memiliki tujuan seberapa berpengaruhnya film dokumenter dikalangan masyarakat mengenai lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Relprelselntasi Konflik dalam Film Dokumelntelr Baradwipa (Analisis Selmiotika Roland Barthels) serta melngeltahui makna Delnotasi, Konotasi, dan Mitos dalam film dokumeltelr Baradwipa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Jenis data yang digunakan yaitu primer dan sekunder. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan lokasi penelitian. Hasil penelitian ini adalah Selcara kelselluruhan, film dokumelntelr "Baradwipa" belrhasil melnggambarkan konflik yang telrjadi di Pulau Sumatelra, telrutama telrkait masalah kellistrikan dan dampak nelgatif PLTU telrhadap masyarakat dan lingkungan. Dialog dalam film melmbawa makna delnotatif yang melnginformasikan masalah konkrelt, selpelrti mati listrik melndadak dan konflik delngan PLTU, selmelntara makna konotatif melngungkapkan kelsulitan kelhidupan masyarakat akibat kelbijakan dan aktivitas industri. Sellain itu, muncul mitos telntang kelkurangan pasokan listrik, melskipun data melnunjukkan ovelrsupply. Film ini melnjadi celrminan kondisi komplelks sosial, elkonomi, dan lingkungan, melmicu pelrtanyaan telntang solusi untuk melnjaga kelbelrlanjutan dan kelseljahtelraan masyarakat
KONSEP DAN EFEK INTERAKSI DIGITAL KHALAYAK DI MEDIA SOSIAL Ryan Wahyudi; Anshar, Muhammad; Aldiawan
SHOUTIKA Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Shoutika
Publisher : Rumah Jurnal STAIN Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46870/jkpi.v4i2.1144

Abstract

In the current digital era, audience behavior in interactions on social media is increasingly complex. The purpose of this article is to analyze the concept and role of audiences in digital interactions on social media. The research method used in this article is library research with a uses and gratifications theory approach. The results of the discussion show that the concept of audience includes; active audience; growing audience; an audience capable of judging; and audiences who are able to take part. Apart from that, this article also covers the motives of audiences for using social media as a media source for disseminating information messages, namely; role effects; and psychological effects. The presence of this article makes it easier for social media communicators to understand in depth the concept of audience, so that the information message distributed can be in line with the communication target. Keywords: audiences, technology and social media.   Abstrak Dalam era digital saat ini perilaku khalayak dalam interaksi di media sosial semakin kompleks. Tujuan artikel ini adalah untuk menganalisis konsep dan peran khalayak dalam interaksi digital di media sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan uses and gratifications theory. Hasil pembahasan bahwa konsep khalayak diantaranya; khalayak yang aktif; khalayak yang berkembang; khalayak yang mampu menilai; dan khalayak yang mampu mengambil peran. Selain itu, tulisan ini juga mencakup tentang motif khalayak menggunakan media sosial sebagai sumber media penyebaran pesan informasi, yakni; efek peran; dan efek psikologis. Hadirnya tulisan ini memudahkan komunikator media sosial memahami secara mendalam konsep khalayak, agar pesan informasi yang disebarkan bisa sesuai dengan target komunikasi. Kata Kunci: khalayak, teknologi, dan media sosial.