Peningkatan kadar kolesterol yang semakin tinggi dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyakit kronis yang ditandai dengan penebalan dan pengerasan dinding arteri. Lesi mengandung deposit lipid dan mengalami kalsifikasi, mengakibatkan obstruksi pembuluh darah, agregasi trombosit dan vasokontriksi abnormal. Saat terjadi lesi pada pembuluh darah maka akan terbentuklah trombosit, Trombosit akan beragregasi dan melekat ke permukaan plak yang rupture. Untuk menormalisir peningkatan kolesterol dan menstabilkan jumlah trombosit darah dilakukan dengan pemberian diet.salah satu produk pangan fungsional yang popular adalah VCO (Virgin Cococnut Oil) VCO merupakan minyak yang diolah dengan berbagai cara salah satunya diproses tanpa pemanasan dari daging buah kelapa segar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh pemberian diet Virgin Coconut Oil (VCO) terhadapjumlah trombosit pada tikus putih (Rattus Norvegiccus Wistar) hiperkolesterolemik. Metode dalam penelitian ini adalah Laboraturium Experimental dengan rancangan one group pre-post test design. Penelitian ini dilakukan sendiri dan pemeriksaan darah akan dilakukan di Balai Besar Laboraturium Daerah yang berlangsung dari bulan Februari 2015 sampai dengan April 2015. Pada penelitian ini terdapat 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 16 ekor tikus, jadi keseluruhan jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 32 ekor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang bermakna jumlah trombosit kelompok kontrol dan perlakuan setelah perlakuan VCO dengan nilai p value 0,001 (p<0,05), terdapat perbedaan rerata jumlah trombosit antara kelompok perlakuan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan dosis 0,81 ml dibandingkan dengan kelompok kontrol. Ini artinya pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) dengan dosis 0,81 ml berpengaruh terhadap stabilitas jumlah trombosit darah pada tikus wistar. Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian diet virgin coconut oil (VCO) dengan dosis 0,81 ml/gr BB dalam menurunkan dan menstabilkan jumlah trombosit darah pada tikus yang hiperkolesterolemik