Achmad - Taufiq
S1 Ilmu Pemerintahan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI INDUSTRI KERAJINAN MEBEL UKIR DI KABUPATEN JEPARA Fatihatur - Rohmania; Achmad - Taufiq
Journal of Politic and Government Studies Vol 11, No 2 : Periode Wisuda April 2022
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri mebel ukir merupakan salah satu industri yang mampu meningkatkan perekonomian di Kabupaten Jepara. Hal tersebut dibuktikan jika sebagian besar masyarakat Kabupaten Jepara berproduksi mebel ukir. Namun, dalam beberapa tahun terakhir industri mebel ukir mengalami kemunduran. Adanya hal tersebut dibutuhkan collaborative governance atau kerjasama antar stakeholder untuk menjaga eksistensi industri mebel ukir di Kabupaten Jepara. Sehingga adanya Collaborative tersebut keeksistensian industri mebel ukir dapat dipertahankan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui serta menganalisis bagaimana proses collaborative governance dalam mempertahakan industri mebel ukir di Kabupaten Jepara serta menganalisis tantangan yang dihadapi antar aktor dalam mempertahankan industri mebel ukir di Kabupaten Jepara. Penelitian ini menggunakan teori collaborative governance serta merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan data dalam penelitian ini melalui wawancara dan dokumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara, HIMKI, serta masyarakat yang memiliki industri mebel ukir. Berdasarkan hasil penelitian collaborative governance meliputi 3 tahap yaitu fase mendengarkan, fase dialog, dan fase pilihan. Hubungan antar actor dalam proses collaborative mempunyai hubungan yang baik meskipun antara masyarakat dan HIMKI kurang memiliki hubungan yang erat namun antar aktor dalam melakukan kerjasama berjalan dengan beriringan. Penelitian ini menyimpulkan jika belum terdapat adanya collaborative governance dalam mempertahankan industri mebel ukir di Jepara, namun yang ada masih berupa kerjasama antar aktor atau partnership. Tantangan yang dihadapi para aktor juga merupakan tantangan yang sudah terjadi dari tahun ke tahun namun belum ada penyelesaian yang tepat sehingga tantangan tersebut dapat teratasi. Pemerintah seharusnya mampu memberikan kebijakan yang tepat serta menggandeng masyarakat dan swasta agar hubungan yang dimiliki antar aktor lebih kuat sehinga permasalahan tersebut bisa teratasi dengan baik
Peran Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jawa Tengah Dalam Mendorong Partisipasi Masyarakat Untuk Pencegahan Maladministrasi Dan Pengawasan Pelayanan Publik Di Kota Semarang Rifqi Diagesta Wirananda; Achmad - Taufiq; Rina - Martini
Journal of Politic and Government Studies Vol 11, No 2 : Periode Wisuda April 2022
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana peran Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah dalam mendorong partisipasi masyarakat untuk pencegahan maladministrasi dan pengawasan pelayanan publik di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan teori peran, pengawasan, pelayanan publik, partisipasi, dan maladinistrasi dalam menganalisis peran Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis peran Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah dalam mendorong partisipasi masyarkat untuk pencegahan maladministrasi dan pengawasan pelayanan publik di Kota Semarang serta mengalisis hambatan yang dihadapi Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dalam pengumpulan datanya peneliti menggunakan teknik observasi dan teknik wawancara Hasil Penelitian ini menemukan bahwa (1) Peran Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah dalam mendorong partisipasi masyarakat untuk mencegah maladministrasi dan pengawasan pelayanan publik di Kota Semarang masih kurang optimal, dikarenakan kegiatan sosialisasi melalui media sosial Ombudsman masih kurang dinamika interaksi antara Ombudsman dengan masyarakat dibuktikan dalam program Pripun Kabaripun, Konco Ombudsman dan Kamis Kuis Manis masih belum sepenuhnya tanggapan yang diberikan masyarakat melalui kolom komentar respon semuanya oleh Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah (2) Kendala yang dihadapi Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah dalam mendorong partisipasi masyarakat untuk pencegahan maladministrasi dan pengawasan pelayanan publik di Kota Semarang adalah kurang nya sumber daya manusia serta anggaran dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang mengakibatkan Ombudsman kurang maksimal dalam melakukan sosialisai menggunakan media sosial.