Siti Qorrotu Aini
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pati

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Kelayakan Daur Ulang Kantong Plastik dari Aspek Ekonomi dan Lingkungan Arieyanti Dwi Astuti; Jatmiko Wahyudi; Aeda Ernawati; Siti Qorrotu Aini
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 18, No 3 (2020): November 2020
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.18.3.488-494

Abstract

Sampah plastik yang masuk ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sukoharjo merupakan penyumbang tertinggi kedua setelah sampah organik dengan persentase 17,29%. Lebih spesifik, jenis sampah plastik yang masuk TPA didominasi jenis plastik LDPE (Low Density Poly Ethylene). Pengelolaan sampah plastik yang paling efektif adalah daur ulang yang memposisikan plastik dan sampah plastik menjadi satu siklus yang saling berkaitan. Di Kabupaten Pati, usaha daur ulang sampah plastik sudah banyak didirikan namun belum ada yang menyasar khusus pada kantong plastik LDPE. Potensi ini kemudian ditangkap oleh Pemerintah Kabupaten Pati untuk mengembangkan usaha baru yang dapat meningkatkan pendapatan daerah sekaligus mengurangi beban lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usaha daur ulang kantong plastik ditinjau dari aspek ekonomi dan lingkungan. Analisa data menggunakan pendekatan kuantitatif, yang dibagi berdasarkan aspek finansial (ekonomi) dan aspek non finansial (lingkungan). Kriteria kelayakan aspek ekonomi meliputi NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), dan PP (Payback Periode), sedangkan aspek lingkungan difokuskan pada umur pakai TPA. Dari aspek ekonomi, penghitungan awal berupa besaran investasi, kemudian besaran penerimaan dan pengeluaran sehingga diperoleh laba setelah dikurangi pajak 12,5%. Kemudian selanjutnya dapat dihitung nilai NPV, IRR dan PP. Dari aspek lingkungan, umur pakai TPA akan dihitung sebelum dan setelah dilakukan proses daur ulang. Usaha ini direncanakan memiliki kemampuan menyerap 7,5 ton sampah plastik per hari atau sekitar 15,49% dari total sampah plastik yang masuk TPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) dari aspek ekonomi, usaha daur ulang kantong plastik dinyatakan layak untuk dijalankan dengan indikator kelayakan NPV = Rp14.054.689.623; IRR = 10,70%; PP = 2 tahun 7 bulan 12 hari; 2) dari aspek lingkungan, usaha daur ulang kantong plastik dikatakan layak karena mampu memperpanjang umur pakai TPA Sukoharjo, lebih lama 1 tahun 38 hari jika dibandingkan dengan pengelolaan sampah TPA tanpa daur ulang.AbstractPlastic waste at TPA Sukoharjo, Pati Regency, is the second highest contributor after organic waste with a percentage of 17.29%. Specifically, the type of plastic waste in TPA is dominated by single-use plastic (LDPE). The most effective in managing plastic waste is by recycling, which puts plastic and plastic waste into an interconnected cycle. In Pati District, many plastic waste recycling businesses have been established, but only few of those treat LDPE specifically. Perusda Aneka Usaha, a local owned enterprise in Pati, has a plan to establish a new business in recycling LDPE in order to increase regional income as well as tackle waste problems. The purpose of this research is to analyze the feasibility of plastic recycling business of both. Data analysis uses a quantitative approach with financial (economic) and non-financial (environmental) aspects. The feasibility criteria for economic aspect include NPV, IRR, and PP, while environmental aspect is focused on the lifespan of landfill. Economically, the initial analysis is in the form of the amount of investment, then the amount of income and expenditure in order to obtain a profit after deducting tax 12.5%. Environmentally, TPA lifespan will be calculated before and after recycling process. This business is planned to be able to absorb 7.5 tons of plastic waste per day or around 15.49% of total plastic waste at TPA. The results showed that 1) economically, the plastic bag recycling business was feasible to run with the NPV= IDR 14,054,689,623; IRR = 10.70%; PP = 2 years 7 months 12 days; 2) environmentally, the plastic bag recycling business will extend the service life of TPA Sukoharjo, 1 year 38 days longer compared to waste treatment in TPA without recycling
PERILAKU JAJAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR Siti Qorrotu Aini
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 15, No 2 (2019): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1523.872 KB) | DOI: 10.33658/jl.v15i2.153

Abstract

ENGLISHSnacking behavior is very inherent in elementary school pupils. This study aims to describe the behavior of student’s snacking in elementary schools in the study location. The type of this research is descriptive one. The samples of this research were students of 5th grade. The research used purposive sampling. The number of samples included 68 students. The data in the research consisted of the habits of children's snacking at school and other habits related to snacking behavior. The data were obtained from survey by using questionnaire. The results showed that the majority of students ate snacks at school. Students had breakfast and they did not bring food to school. The student spends averagely IDR 4,000-IDR 5,000.00 to buy snacks per day. Some students buy snacks in the cafeteria or vendors around the school. The students buy snacks averagely 2 times a day during school breaks. Most students usually washed their hands before eating, however some students ever get sick after consuming snacks. Almost all elementary school students in the study area buy snacks even though they are accustomed to have breakfast. Food snacks are also widely bought by students who did not bring food to school. INDONESIAPerilaku jajan sangat melekat pada anak sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku jajan siswa di Sekolah Dasar dilokasi studi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas 5. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 68 siswa. Data yang dikumpulkan meliputi kebiasaan jajan anak di sekolah dan kebiasaan lain yang berhubungan dengan kebiasaan jajan. Data diperoleh dari hasil pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengonsumsi jajanan di sekolah. Siswa terbiasa mengonsumsi sarapan dan tidak membawa bekal makanan ke sekolah. Rata-rata siswa menghabiskan uang sebesar Rp4.000,00-Rp5.000,00 per hari untuk membeli makanan jajanan. Sebagian siswa membeli jajanan di kantin atau penjaja di sekitar sekolah. Rata-rata siswa jajan 2 kali dalam sehari pada waktu istirahat sekolah. Sebagian besar siswa terbiasa mencuci tangan sebelum makan, meskipun demikian sebagian siswa pernah sakit setelah mengonsumsi jajanan. Hampir semua Siswa SD di lokasi studi membeli makanan jajanan meskipun  terbiasa makan pagi. Makanan jajanan juga banyak dibeli oleh siswa yang tidak membawa bekal makanan ke sekolah.
Analisis Kelayakan Pendirian Usaha Pengolahan Limbah Medis untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Aeda Ernawati; Jatmiko Wahyudi; Arieyanti Dwi Astuti; Siti Qorrotu Aini
Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22212/jekp.v13i1.2155

Abstract

The contribution of Local Government Owned Corporate (BUMD) to Local Own Revenue (PAD) Pati is still low (4.23 percent). Establishing a new medical waste processing company is promising as a new business unit of BUMD since the current company that manages medical waste shows low performance. This study aims to analyze the feasibility of establishing a medical waste treatment business in Pati Regency. In addition, the contribution of the new company to generate PAD also is estimated. The feasibility is assessed based on financial and non-financial aspects. The research method used is a mixed-method with dominant in a quantitative method. The result showed that the establishment of a medical waste treatment company is feasible based on non-financial and financial indicators. Non-financial aspects include market aspect, technical aspect, management and human resources aspects, social and economic aspects, and environmental aspect. Financially, the establishment of this company is feasible acoording to the following indicators: the payback period (3 years 10 months 9 days), Net Present Value (Rp5,245,526,919), and internal rate of return (28.65 percent). The establishment of this company has a good market potential since there is only one waste company as a competitor in Central Java Province. Furthermore, this company offers lower prices compared to its competitor to gain new costumers. Collecting the medical waste on time enables this company to support their customers creating better sanitation. It is estimated that this company will contribute to PAD 0.215 percent by 2023 higher than that of another unit of BUMD.Keywords: non-financial feasiblitiy, financial feasiblitiy, local revenue, medical wasteAbstrakKontribusi laba atas penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pati masih rendah (4,23 persen). BUMD tertarik untuk meningkatkan PAD melalui pengelolaan limbah medis karena pengolahan oleh pihak ketiga dianggap kurang optimal. Tujuan penelitian untuk menganalisis kelayakan rencana pendirian usaha pengolahan limbah medis dan menghitung perkiraan kontribusinya terhadap PAD Kabupaten Pati. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif dan dianalisis dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha pengolahan limbah medis dinyatakan layak untuk dijalankan, baik dari faktor finansial maupun nonfinansial. Berdasarkan penilaian dari faktor finansial, nilai PP (Payback Period)= 3 tahun 10 bulan 9 hari; NPV (Net Present Value) = Rp5.245.526.919,00; dan IRR (Internal Rate of Return) = 28,65 persen. Faktor nonfinansial meliputi faktor pasar yang terbuka lebar karena hanya ada 1 perusahaan pengolahan limbah medis di Jawa Tengah, harga yang ditawarkan lebih murah Rp2.000,00-Rp7.000,00 per kg dibandingkan pihak ketiga; faktor hukum, izin pengelolaan limbah B3 sudah sesuai prosedur Permen LHK No. 56 Tahun 2015; faktor sosial ekonomi, kenyamanan dan kesehatan masyarakat lebih terjamin karena jadwal pengambilan limbah tepat waktu; faktor lingkungan, mengurangi risiko kontaminasi limbah infeksius; faktor manajemen dan sumber daya manusia, membutuhkan 10 orang tenaga kerja dengan kualifikasi tertentu; serta faktor teknis dan operasional, pemilihan lokasi sudah sesuai prosedur, yaitu di TPA Sukoharjo dengan peralatan utama mesin insinerator sesuai spesifikasi. Diestimasikan laba dari Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Unit Pengolahan Limbah Medis memberikan kontribusi terhadap PAD Kabupaten Pati pada tahun 2023 sebesar 0,215 persen, lebih tinggi dari pada kontribusi PDAU Unit yang lainnya.Kata kunci: kelayakan nonfinansial, kelayakan finansial, pendapatan asli daerah, limbah medis