Mukhtar Effendi
Universitas Jenderal Soedirman

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Dampak Sosial Ekonomi Budaya Kegiatan Eksplorasi Panasbumi di WKP Baturraden (Studi Kasus di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas) Muhammad Fadil Ramadhan; Muslihudin Muslihudin; Mukhtar Effendi
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 19, No 1 (2021): April 2021
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.19.1.117-126

Abstract

Hadirnya energi panasbumi sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) rupanya bukan berarti hadir tanpa suatu dampak bagi lingkungan disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak sosial-ekonomi-budaya yang terjadi dan merumuskan strategi pengelolaan lingkungan komponen sosial ekonomi budaya guna meminimasi dampak negatif dan mengoptimasi dampak positif dari kegiatan eksplorasi panasbumi WKP Baturraden di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian metode campuran dengan pendekatan eksplanatoris sekuensial, yaitu dengan menggabungkan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan berupa analisis besar dampak serta analisis sifat dampak. Berdasarkan hasil pengolahan data secara kuantitatif tersebut, selanjutnya dianalisis secara kualitatif menggunakan matrik SWOT untuk perumusan strategi pengelolaan lingkungan komponen sosial ekonomi budaya. Pengumpulan data primer dilakukan menggunakan kuesioner dan observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur yang memiliki ketkaitan dengan topik penelitian. Berdasarkan hasil analis yang dilakukan dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa dampak yang terjadi atas kegiatan eksplorasi panasbumi di WKP Baturraden bervariasi, dari yang tidak menimbulkan dampak hingga berdampak sangat besar. Sedangkan berdasarkan sifat dampaknya terdapat dampak yang cukup penting hingga sangat penting. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 dampak dengan bobot besar dampak dan sifat dampak tertinggi, yaitu penurunan kenyamanan masyarakat dan perubahan persepsi masyarakat. Dengan kondisi tersebut, meninjau tingkat urgensi kegiatan eksplorasi panasbumi dalam rangka pengupayaan energi baru terbarukan maka strategi pengelolaan lingkungan yang paling tepat pada komponen sosial ekonomi budaya berdasar analisis SWOT adalah menggunakan strategi devensif yang memadukan antara kekuatan internal dengan peluang eksternal dan strategi diversifikasi yang memadukan antara kekuatan internal dengan ancaman eksternal.
ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN TEROPONG BINTANG SEDERHANA UNTUK KEPERLUAN RU’YATUL HILAL BAGI REMAJA MASJID - Sehah; Abdullah Nur Aziz; Mukhtar Effendi
Jurnal Fisika Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v4i2.3826

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Penerapan IPTEKS yang berjudul “Alih Teknologi Pembuatan Teropong Bintang Sederhana untuk Keperluan Ru’yatul Hilal bagi Remaja Masjid” telah dilakukan di Masjid Baitussalam Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Tujuan kegiatan adalah melakukan alih teknologi teknis pembuatan teropong bintang sederhana bagi Remaja Masjid. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, diskusi, dan praktek. Setelah dilakukan alih teknologi, sebagian besar peserta memberikan respons positif terhadap kegiatan PKM ini dan terdapat keinginan cukup kuat untuk menerapkan dan menyebarluaskan. Indeks capaian rata-rata keberhasilan kegiatan ini berdasarkan monitoring menggunakan kuisioner adalah 78,69%, dengan indeks capaian tertinggi 96,43% dan indeks capaian terendah 60,71%. Tingkat pemahaman peserta kegiatan PKM terhadap materi alih teknologi dan sosialisasi yang diberikan cukup optimal. Hal ini terlihat dari hasil rekapitulasi nilai pre-test maupun post-test, dimana nilai rata-rata pre-test adalah 4,95, sedangkan nilai rata-rata post-test adalah 7,86. Berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh tersebut, terdapat kenaikan nilai pre-test ke post-test sebesar 58,58% yang menunjukkan bahwa penyerapan materi PKM oleh peserta sesuai dengan yang diharapkan