Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI PEDESAAN(Studi Tentang Perilaku Seks dan Reproduksi Sehat Remaja di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas)THE SEXUAL BEHAVIOUR OF THE ADOLESCENCE IN RURAL SOCIETY(Study about Sex Behaviour and The Reproduction Health of The Adolescence in Kedungbanteng District, Banyumas Regency) Wulan, Tyas Retno; , Muslihudin
Pembangunan Pedesaan Vol 3, No 2 (2003)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku seksual para remaja di daerah pedesaan serta bagaimana pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas dengan sasaran para remaja yang berusia 10-24 tahun. Mengingat persoalan seks masih dianggap persoalan yang sensitif, informan dijaring dengan teknik snowball sampling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi. Informan berjumlah 13 orang, terdiri dari 5 orang perempuan dan 8 orang laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan para remaja tentang kesehatan reproduksi sangat tidak memadai dan lebih banyak dipenuhi oleh mitos yang mereka yakini. Perilaku seks para informan, juga tidak bisa lepas dari bagaimana masyarakat mengkonstruksikan seksualitas laki-laki dan perempuan. Namun semua informan beranggapan bahwa hubungan seks yang dilakukan sebelum menikah, apalagi sampai menimbulkan kehamilan merupakan aib yang harus dihindari, mengingat kontrol sosial masyarakat desa yang masih cukup tinggi. Mengingat minimnya pengetahuan para remaja pada umumnya dan para orang tua di pedesaan pada khususnya terhadap kesehatan reproduksi, sudah selayaknya pendidikan seks menjadi agenda untuk ditransformasikan di pedesaan. Pendidikan seks tidak berarti mengajarkan cara untuk melakukan hubungan seks namun mengenalkan kepada para remaja fase-fase reproduksinya dan orang tua dituntut kepekaan untuk lebih memperhatikan masalah kesehatan reproduksi anak-anaknya.
Village Elite Role on The Productive Migrant Village Program in Banyumas Indonesia Muslihudin, Muslihudin; Wulan, Tyas Retno; Sugiarto, Tri; Wardhianna, Sotyania; Wijayanti, Sri
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 13, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v13i2.29144

Abstract

Within social structure inside society, there is a group called the elite group consists of small number of people who are at the top of the stratum of the community. The group has a big role in various activities in the community. Banyumas is one of the regencies that receive a Productive Migrant Village Program (PMVP) whose implementation is related to the group of village elite. The purpose of this paper is to show how the role of the village elite in the village community empowerment, especially in the implementation of the programs. The method of the research is a critical qualitative research method. The data are obtained by interview, observation, and documentation. An analysis of the study was conducted interactively. The results of the study are; 1) The implementation of the programs are driven by village elites, 2) village political elites are responsible for the success since the beginning of the program, 3) political elites and economic elites ally in the implementation of the productive migrant village program. Such pattern of village elite alliances can be used as a useful model for the success of development programs or the empowerment of rural communities, not only in the programs, but also in other community empowerment programs.
Village Elite Role on The Productive Migrant Village Program in Banyumas Indonesia Muslihudin, Muslihudin; Wulan, Tyas Retno; Sugiarto, Tri; Wardhianna, Sotyania; Wijayanti, Sri
Komunitas Vol 13, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v13i2.29144

Abstract

Within social structure inside society, there is a group called the elite group consists of small number of people who are at the top of the stratum of the community. The group has a big role in various activities in the community. Banyumas is one of the regencies that receive a Productive Migrant Village Program (PMVP) whose implementation is related to the group of village elite. The purpose of this paper is to show how the role of the village elite in the village community empowerment, especially in the implementation of the programs. The method of the research is a critical qualitative research method. The data are obtained by interview, observation, and documentation. An analysis of the study was conducted interactively. The results of the study are; 1) The implementation of the programs are driven by village elites, 2) village political elites are responsible for the success since the beginning of the program, 3) political elites and economic elites ally in the implementation of the productive migrant village program. Such pattern of village elite alliances can be used as a useful model for the success of development programs or the empowerment of rural communities, not only in the programs, but also in other community empowerment programs.
Analisis Dampak Sosial Ekonomi Budaya Kegiatan Eksplorasi Panasbumi di WKP Baturraden (Studi Kasus di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas) Muhammad Fadil Ramadhan; Muslihudin Muslihudin; Mukhtar Effendi
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 19, No 1 (2021): April 2021
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.19.1.117-126

Abstract

Hadirnya energi panasbumi sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) rupanya bukan berarti hadir tanpa suatu dampak bagi lingkungan disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak sosial-ekonomi-budaya yang terjadi dan merumuskan strategi pengelolaan lingkungan komponen sosial ekonomi budaya guna meminimasi dampak negatif dan mengoptimasi dampak positif dari kegiatan eksplorasi panasbumi WKP Baturraden di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian metode campuran dengan pendekatan eksplanatoris sekuensial, yaitu dengan menggabungkan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan berupa analisis besar dampak serta analisis sifat dampak. Berdasarkan hasil pengolahan data secara kuantitatif tersebut, selanjutnya dianalisis secara kualitatif menggunakan matrik SWOT untuk perumusan strategi pengelolaan lingkungan komponen sosial ekonomi budaya. Pengumpulan data primer dilakukan menggunakan kuesioner dan observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur yang memiliki ketkaitan dengan topik penelitian. Berdasarkan hasil analis yang dilakukan dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa dampak yang terjadi atas kegiatan eksplorasi panasbumi di WKP Baturraden bervariasi, dari yang tidak menimbulkan dampak hingga berdampak sangat besar. Sedangkan berdasarkan sifat dampaknya terdapat dampak yang cukup penting hingga sangat penting. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 dampak dengan bobot besar dampak dan sifat dampak tertinggi, yaitu penurunan kenyamanan masyarakat dan perubahan persepsi masyarakat. Dengan kondisi tersebut, meninjau tingkat urgensi kegiatan eksplorasi panasbumi dalam rangka pengupayaan energi baru terbarukan maka strategi pengelolaan lingkungan yang paling tepat pada komponen sosial ekonomi budaya berdasar analisis SWOT adalah menggunakan strategi devensif yang memadukan antara kekuatan internal dengan peluang eksternal dan strategi diversifikasi yang memadukan antara kekuatan internal dengan ancaman eksternal.
Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Landeuh Kuningan, Jawa Barat Wina Waniatri; Muslihudin Muslihudin; Sri Lestari
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 20, No 2 (2022): April 2022
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.20.2.279-290

Abstract

Permasalahan dan isu strategis daerah pada bidang energi dan sumber daya mineral yang mempengaruhi kerusakan lingkungan hidup berdasarkan pada Rancangan Primer RPJMD 2018-2028 Kabupaten Kuningan  yaitu kegiatan penambangan pasir ilegal dan perubahan lahan. Salah satu lokasi pertambangan di Kabupaten Kuningan berada di Desa Luragung Landeuh. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses  kegiatan  pertambangan pasir;  serta mengetahui dampak negatif pertambangan pasir terhadap kualitas lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Kesimpulan penelitian ini adalah proses  kegiatan  pertambangan  pasir PT. Anggun Jaya Mandiri di  Desa  Lurangung  Landeuh Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan terdiri dari tahap pra-kontruksi, kontruksi, operasi, produksi, dan rencana pasca tambang. Dampak negatif kegiatan pertambangan pasir terhadap lingkungan adalah kebisingan, debu yang bertebaran, kerusakan infrastruktur jalan; Dampak positif kegiatan pertambangan pasir PT.AJM memberikan peningkatan peluang kerja, memperbaiki fasilitas desa, serta meningkatkan kas Desa Luragung Landeuh. Pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 telah mempengaruhi dalam penyelesaian konflik antara masyarakat dan pihak perusahaan pertambangan.ABSTRACTRegional strategic problems and issues in the field of energy and mineral resources that affect environmental damage based on the Primary Draft RPJMD 2018-2028 Kuningan Regency, namely illegal sand mining activities and land changes. One of the mining locations in Kuningan Regency is in Luragung Landeuh Village. This research was conducted to determine the process of sand mining activities; as well as knowing the negative impact of sand mining on environmental quality. This study uses a qualitative descriptive analysis method. The conclusions of this study are: (1) The process of sand mining activities of PT. Anggun Jaya Mandiri in Lurangung Landeuh Village, Luragung District, Kuningan Regency consists of pre-construction, construction, operation, production, and post-mining planning stages. The negative impacts of sand mining activities on the environment are noise, scattered dust, damage to road infrastructure; (2) The positive impact of PT.AJM's sand mining activities provides increased job opportunities, improves village facilities, and increases the cash flow of Luragung Landeuh Village. The Covid-19 pandemic at the beginning of 2020 has affected the resolution of conflicts between the community and the mining company.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PAVING BLOCK DI “UD. WONG CILIK” DESA JETIS, KECAMATAN KEMANGKON, KABUPATEN PURBALINGGA Alifan Nurin Anamti Dieningrum; Muslihudin Muslihudin; Edy Suyanto
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jas.v9i2.44430

Abstract

Participation is someone's participation in the development process either in the form of statements or in the form of activities by providing input on thoughts, energy, time, expertise, capital and material. This utilization is carried out so that the plastik waste produced can become goods that are more valuable. This study aims to determine community participation in the use of plastik waste into paving blocks at "UD. Wong Cilik ”Jetis Village, Kemangkon District, Purbalingga Regency. This study used descriptive qualitative method. Research data collection techniques are in-depth interviews, observation, namely non-participatory observation, and documentation. The research location was conducted in Jetis Village, Kemangkon District, Purbalingga Regency. The technique of taking informants was purposive sampling. The data analysis technique in this study used an interactive analysis model of Milles and Habberman. The results of this study indicate that the use of plastik waste into paving blocks builds participation. The form of participation from residents is in the form of goods, namely giving plastik waste to "UD. Wong Cilik” voluntarily. The form of participation from government agencies, namely the Environmental Agency provides in the form of goods and thoughts and the UKM Service (small and medium enterprises) provides in the form of thoughts. While the form of participation from the Jetis Village Government is money and thoughts. Factors that influence the motivating factor for citizens to participate in donating waste and the inhibiting factor are the lack of socialization regarding the existence of the "UD. Wong Cilik ”and each person has a different perspective.Keywords: Participation; Utilization; WasteAbstrakPartisipasi merupakan peran serta seseorang dalam proses pembangunan baik dalam bentuk pernyataan atau bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan materi. Nilai-nilai yang  dikandungnya  bisa  dijadikan acuan mempunyai  peran  penting  dalam menciptakan  kondisi  lingkungan. Lingkungan pun  bisa  dijaga  atau  dikembalikan fungsinya melalui partisipasi masyarakat. Pemanfaatan ini dilakukan agar sampah plastik yang dihasilkan dapat menjadi barang yang lebih bernilai jual. Penelitian ini tujuannya yaitu untuk mengetahui partisipasi masyarakat pada pemanfaatan sampah plastik menjadi paving block di “UD. Wong Cilik” Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian yaitu wawancara mendalam, observasi yaitu observasi non partisipatif, dan dokumentasi. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Teknik pengambilan informan dengan purposive sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif model Milles dan Habberman. Hasil penelitian ini bahwa pemanfaatan sampah plastik menjadi paving block membangun sebuah partisipasi. Partisipasi tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka “UD. Wong Cilik” ini tidak akan berkembang.  Bentuk partisipasi dari warga berupa barang yaitu memberikan sampah plastik ke “UD. Wong Cilik” secara sukarela. Bentuk pastisipasi dari instansi pemerintah yaitu  Dinas Lingkungan Hidup  memberikan berupa barang dan pemikiran dan Dinas UKM (usaha kecil dan menengah) memberikan berupa keahlian. Sedangkan bentuk partisipasi dari Pemerintah Desa Jetis yaitu uang dan pemikiran. Faktor yang mempengaruhi faktor pendorong warga ikut berpartsipasi dalam menyumbangkan sampah dan faktor penghambat yaitu masih kurang sosialisasi mengenai keberadaan usaha “UD. Wong Cilik” dan setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda - beda.Kata Kunci : Partisipasi; Pemanfaatan; Sampah
Proses pengelolaan sampah plastik menjadi paving block di Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga Alifan Nurin Anamti Dieningrum; Muslihudin Muslihudin; Edy Suyanto
Jurnal READ (Research of Empowerment and Development) Vol 1 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.read.2020.1.2.3492

Abstract

The problem of plastics - if left alone, will not rot because they are difficult to decompose and will cause environmental damage, such as flooding and environmental pollution of water and soil. Inorganic waste management can be done in various ways, one of which is through creative ideas, such as in Jetis village, Purbalingga Regency has a way to solve the problem of plastic, which is used as a paving block. This study aims to determine the process of managing plastic waste for paving blocks at “UD. Wong Cilik ”Jetis Village, Kemangkon District, Purbalingga Regency. This study used the descriptive qualitative method. research data as well as in-depth interviews, observation, namely non-participatory observation, and documentation. The research location was conducted in Jetis Village, Kemangkon District, Purbalingga Regency. The technique of taking informants was purposive sampling. The data analysis technique in this study used an interactive analysis model of Milles and Habberman. The result of this research is the beginning of "UD. Wong Cilik "was founded in 2005. The waste management carried out in Jetis Village is based on environmental considerations because it has not received assistance for TPS (temporary shelter), so finally KN has an innovative idea to create a business that utilizes plastic waste produced every day by Jetis villagers. This inorganic waste from plastic is managed into a more valuable item, namely paving blocks. The obstacle in this process is the lack of a furnace as a combustion process. The conclusion of this research is that the plastic waste management process is an innovation to solve the problem of plastic waste by making plastic waste into paving blocks.
Pencapaian Program Panjaran Nol Rupiah dalam Mengindikasikan Sistem Penyediaan Perumahan yang Terjangkau dan Berkelanjutan di Provinsi DKI Jakarta Nicita Meinanda Yudisti; Muslihudin Muslihudin; Yanto Yanto
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1148.787 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i7.8544

Abstract

Fokus penelitian ini untuk mengevaluasi komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap pelaksanaan program DP Nol Rupiah. Hasil kajian evaluasi berupa identifikasi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh stakeholders, serta pencapaian pelaksanaan program Hunian DP Nol Rupiah tersebut. Pada akhir kajian, peneliti mengenalisis kriteria yang mengindikasikan kondisi kepastian keberlanjutan penyediaan perumahan Hunian DP Nol Rupiah di Provinsi DKI Jakarta. Angka realisasi pembangunan dan penjualan Hunian DP Nol Rupiah, mulai dari tahun 2017 hingga pada Maret 2021, hanya mencapai 9,39% dari target terbangun. Sedangkan jumlah Hunian DP Nol Rupiah yang terbangun tersebut hingga Maret 2022 terjual sebanyak 908 unit yang tersebar pada ketiga lokasi program Hunian DP Nol Rupiah. Beberapa kendala pelaksanaan program Hunian DP Nol Rupiah antara lain karena terkendalanya pembangunan akibat pembebasan lahan, dampak pandemi 2020-2021, langkanya lahan terbuka di Provinsi DKI Jakarta dan pengaruhnya terhadap harga jual properti, dinamika revisi peraturan mengenai persyaratan yang memberatkan calon pembeli, hingga adanya polemik temuan korupsi pada September 2021. Berdasarkan hasil ranking akhir kriteria penyediaan perumahan yang mengindikasikan keberlanjutan program Hunian DP Nol Rupiah, kriteria komponen sosial-ekonomi yakni “Skema Pembiayaan dengan Harga yang Terjangkau bagi MBR” dan “Keterjaminan terhadap Status Legal Hunian” berada pada urutan paling diprioritaskan. Sedangkan kriteria-kriteria komponen fisik lingkungan seperti “Luas Hunian yang Disediakan” dan “Pembinaan mengenai Penggunaan Sumber Daya Ramah Lingkungan” berada pada urutan akhir yang belum terlalu diprioritaskan oleh stakeholders. Simpulannya, kebutuhan sosial-ekonomi selalu menjadi komponen utama yang menjadi perhatian manusia. Manusia cenderung mengesampingkan faktor keberlanjutan lingkungan dibanding kebutuhan sosial-ekonominya dalam mengambil keputusan pemenuhan kebutuhan.
Evaluasi Kinerja Rantai Pasok Gula Kelapa Kristal di Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Suyono Suyono; Wiwiek Rabiatul Adawiyah; Dindy Darmawati Putri; Muslihudin Muslihudin; Mochamad Sugiarto; Agus Sutanto; Budi Dharmawan; Dyah Ethika Noehdiyati; Irene Kartika Eka Wijayanti; Sunendar Sunendar
Agriekonomika Vol 11, No 1: April 2022
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v11i1.11938

Abstract

Kecamatan Kutasari merupakan sentra industri gula kelapa kristal di Kabupaten Purbalingga. Perkembangan usaha gula kristal dipengaruhi pola distribusinya. Tujuan penelitian yaitu mengukur kinerja rantai pasok gula kristal dan menganalisis efisiensi kinerja rantai pasok gula kristal. Lokasi penelitian meliputi tiga desa yaitu Desa Candinata, Candiwulan, dan Karangcegak Kecamatan Kutasari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Pengambilan sampel pengrajin menggunakan metode simple random sampling dan metode sensus untuk populasi pengepul kecil dan pengepul besar. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis SCOR dan Data Envelopment Analysis (DEA) dengan bantuan software LINDO 6.1. Hasil penelitian menunjukkan kinerja rantai pasok gula kristal berdasarkan analisis SCOR sudah memiliki kriteria yang baik. Analisis efisiensi kinerja pengepul kecil dan besar rantai pasok gula kristal dengan menggunakan DEA telah beroperasi secara efisien, sedangkan pengrajin belum efisien.
PENDAMPINGAN TERHADAP PEREMPUAN PEKERJA KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BANYUMAS Mariyawati Mariyawati; Tyas Retno Wulan; Muslihudin Muslihudin; Tri Wuryaningsih; Ignatius Suksmadi Sutoyo
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jas.v12i2.66258

Abstract

Domestic violence is a manifestation of gender inequality in a patriarchal culture. The phenomenon of working women is the progress and success of women in opposing patriarchal culture. The UPTD PPA of Banyumas Regency is a government agency authorized to handle cases of gender- and child-based violence under the auspices of the DPPKBP3A service and the KPPPA RI umbrella. This study aims to identify the processes and roles of the government in intervening in cases of domestic violence, as well as the obstacles that occur during the mentoring process for working women who are victims of domestic violence. This study uses a qualitative research method with a phenomenological approach. The data collection process was carried out through in-depth interviews, observation, and documentation. The results of the study show that the mentoring process at the UPTD PPA Banyumas Regency has been adjusted to the standard of Dexterous services stipulated in the Minister of KPPPA RI Number 2 of 2022 by implementing psychosocial-based assistance. This issue is because the socio-cultural conditions of the Banyumas society consider domestic violence as a disgrace even though it has caused psychological, sexual, and physical violence. The ability of women to work in the public sector makes women experience a double burden. A patriarchal culture places women in a subordinate position while men are superior and cause both of them to fail in carrying out their roles as husband and wife, which manifests itself in the form of violence. The obstacles faced are the lack of human resources, facilities, and infrastructure that do not yet support the needs of persons with disabilities and the elderly. The presence of the UPTD PPA is a form of state presence and power in intervening in cases of domestic violence. Keywords: Domestic Violence, Patriarchal Culture, WomenAbstrakKekerasan dalam rumah tangga merupakan manifestasi dari ketidakadilan gender di tengah budaya patriarki. Fenomena perempuan pekerja merupakan sebuah kemajuan dan keberhasilan perempuan dalam menentang budaya patriarki. UPTD PPA Kabupaten Banyumas merupakan lembaga pemerintah yang berwenang menangani kasus kekerasan berbasis gender dan anak di bawah naungan dinas DPPKBP3A dan payung KPPPA RI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan proses dan peran pemerintah dalam mengintervensi kasus KDRT, serta kendala yang terjadi saat proses pendampingan bagi perempuan bekerja korban KDRT. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun proses pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pendampingan di UPTD PPA Kabupaten Banyumas telah disesuaikan dengan standar layanan Cekatan yang diatur dalam Permen KPPPA RI Nomor 2 Tahun 2022 dengan menerapkan pendampingan berbasis psikososial.  Hal ini karena kondisi sosial budaya masyarakat Banyumas  menganggap KDRT sebagai aib meskipun sudah mencapai kekerasan psikis, seksual, dan fisik. Kemampuan perempuan bekerja di sektor publik justru menjadikan perempuan mengalami beban ganda. Budaya patriarki yang masih menempatkan perempuan pada posisi subordinat sedangkan laki-laki sebagai superior dan menyebabkan keduanya gagal dalam menjalankan peran sebagai suami isteri, hingga termanifestasikan dalam bentuk kekerasan. Kendala  yang dihadapi yaitu kurangnya sumber daya manusia, sarana dan prasarana belum mendukung kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia. Kehadiran UPTD PPA merupakan bentuk kehadiran dan kuasa negara dalam mengintervensi kasus KDRT.Kata Kunci : Kekerasan Domestik, Budaya Patriarki, Perempuan