Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek-proyek Bangunan Air Mas Suryanto Hs., ; Krisna Dwi Handayani,
Teknika Vol 9, No 1 (2008)
Publisher : Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen biaya tak langsung sebuah proyek, menentukan besarnya biaya tak langsung proyek-proyek yang pernah dikerjakan berdasarkan data historis yang ada dan menentukan model dalam menaksir besarnya biaya tak langsung sebuah proyek. Penelitian ini menggunakan metode analisis dokumen dan analisis datanya menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi ganda.Biaya tak langsung untuk proyek-proyek industri konstruksi meliputi biaya pemasaran, biaya sekretariat, biaya fasilitas kantor, biaya pegawai, biaya keuangan, biaya kendaraan, biaya asuransi dan biaya tak terduga lainnya. Nilai rata-rata (mean) dari biaya tak langsung aktual berdasarkan data proyek adalah 8,52 % terhadap nilai kontrak proyek, dengan standar deviasi adalah 3,02, nilai maksimum 15,62 % dan nilai minimum adalah 2,52 %.Model biaya tak langsung berdasarkan jenis, lokasi, kurun waktu/durasi dan nilai kontrak proyek adalah :Y = -164071988,99 + 30800908,51X1 + 15808946,95X2 + 874173,04X3 + 0,0572X4    dimana : Y= Nilai Biaya Tak Langsung, X1= Jenis Proyek, X2 = Lokasi Proyek, X3= Durasi Proyek, X4=  Nilai Kontrak Proyek.Dari model ini akan diperoleh perkiraan biaya tak langsung dari proyek bangunan air adalah 9,36 % terhadap nilai kontrak. This research is meant to identify the component of indirect cost in project, to determine the value of indirect cost in project that has even been done based on existing historical data, to determine the correct model to estimate the value of indirect cost of project. The research use document analysis methode and data analysis using descriptive statistic and double regression.Indirect cost for project of construction industry include marketing cost, administration cost, office facility cost, employee cost, finance cost, vehicle cost, assurance cost and other unexpected cost. Mean value of  actual indirect cost based on project data is 8,52 % to project contract value with standard deviation is 3,02 %, maximum value 15,62 % and minimum value is 2,52 %.The mode of indirect cost based on type, location, time duration, and project contract value is :Y = -164071988,99 + 30800908,51X1 + 15808946,95X2 + 874173,04X3 + 0,0572X4where :  Y=Value of Indirect Cost, X1= Project Type, X2 = Project Location, X3 = Project Duration, X4=Project Contract value.From this model will results proximate indirect cost from water works is 9,36 %  to project contract value.   
PENINGKATAN HARD SKILL PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN MICROSOT PROJECT BAGI SISWA/SISWI SMKN 2 SURABAYA Dwi Handayani, Krisna; Ninik Wahju Hidajati; Mas Suryanto HS.; Yogie Risdianto; Alwan Gangsar Brilian Putra
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 7 No 02 (2024): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v7.i02.a8324

Abstract

Mata pelajaran Estimasi Biaya Konstruksi di SMK Negeri 2 Surabaya, belum dikaitkan dengan pengendalian waktu penyelesaian proyek konstruksi. Siswa perlu diperkenalkan pada pengendalian waktu dengan memanfaatkan komputer (komputerais), agar siswa memiliki hardskill yang lengkap sesuai kompetensi dan tuntutan Du/Di bahwa skill lulusan SMK harus mampu menggunakan teknologi komputer yang aplikatif.  Tujuan pelatihan untuk menganalisa keterlaksanaan pelatihan Microsoft Project dalam rangka peningkatan hardskil siswa/siswi SMKN 2 Surabaya. Digunakan metode tes untuk mengetahui pemahaman siswa serta metode kuisioner untuk mengevaluasi keterlaksanaan kegiatan pelatihan. Pelaksanaan pelatihan berjalan lancar dan interaktif. Terjadi peningkatan pemahaman peserta yang signifikan, sebanyak 94% siswa telah memahami materi Microsoft Project setelah diberi pelatihan oleh Tim PKM Program Studi Teknik Sipil Unesa. Sebesar 5% siswa mendapat nilai 75, 28% mendapat nilai 87.5 dan 61% siswa mampu menjawab dengan benar seluruh pertanyaan. Masih terdapat 2% siswa/siswi SMKN 2 Surabaya yang mendapat nilai 50. Peserta merasakan ada hal yang menarik, baru, menimbulkan rasa ingin tahu dan tidak membosankan. Harapan peserta, pelatihan yang dilakukan dapat berguna untuk meningkatkan kinerja dalam mengoperasikan Microsoft Project. Terdapat sedikit hambatan berkaitan dengan waktu pelaksanaan pelatihan yang singkat, dan keterbatasan fasilitas komputer, sehingga ilustrasi yang disampaikan pemateri dirasa sulit untuk dimengerti karena keterbatasan tersebut