Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Waktu Penyiraman Dengan Air Pada Proses Curing Beton Terhadap Kualitasnya Suprapto, ; Ninik Wahju Hidajati,
Teknika Vol 8, No 1 (2007)
Publisher : Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah dalam pekerjaan beton adalah cara perawatan keras. Pekerjaan itu kurang mendapat perhatian dari para pelaksana. Hal ini mengakibatkan kualitas beton menurun. Fungsi perawatan keras adalah mengantisipasi agar proses hidrasi semen dan air dapat berlangsung sempurna. Oleh karena itu penelitian tentang perawatan keras perlu dilakukan.Dalam penelitian ini dicoba dengan penyiraman air pada waktu tertentu kemudian dibiarkan kena sinar matahari.Cara ini dipilih karena sudah sering dilakukan. Benda uji dibuat dengan bentuk silinder berdiameter 150 mm , tinggi 300 mm dengan 4 faktor air semen (fas). Setiap fas dilakukan 8 kondisi pada umur : 1, 4, 7, 10, 14, 18, 22, dan 28 hari. Kualitas beton yang diukur adalah kuat tekan dan kuat tarik. . Hasil Penelitian menunjukkan bahwa semakin besar f.a.s. semakin singkat proses perawatan keras. Beton dengan f.a.s 0,60 penyiraman optimal 5 hari, f.a.s 0,50 penyiraman optimal 7 hari, f.a.s 0,45 penyiraman optimal 9 hari, f.a.s 0,40 penyiraman optimal 14 hari. Uji kuat tarik memperlihatkan besar kuat tarik normal sebesar 9% - 15% kuat tekan. One of the problems in the concrete construction is curing. Usually this process is not enough attention from some contractors. So that this effect is bad concrete quality. The role of curing to anticipated, in order to hydration process between portlandcement and water perfectly. There fore research about curing is important to do.This research to try to do this curing with sprayed water on the surface concrete. This methods is often did concrete sample cylindrical form diameter 150 mm, height 300 mm with four portlandcement water factor (pwf).  Every  sample to test in eight times, on 1stday, 4th, 7th, 10th, 14th, 18th, 22nd and 28th. As indicator concrete quality are strength and pressure. The result of this research that more high pwf more short this curing. Concrete pwf 0.6 optimal sprayed water in 5 days, concrete pwf 0.5 optimal sprayed water in 7 days, concrete pwf 0.45 optimal sprayed water in 9 days, and concrete pwf 0.4 optimal sprayed water in 14 days.  Strength concrete is about 9% - 15% pressure, it is normaly.
PENINGKATAN HARD SKILL PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN MICROSOT PROJECT BAGI SISWA/SISWI SMKN 2 SURABAYA Dwi Handayani, Krisna; Ninik Wahju Hidajati; Mas Suryanto HS.; Yogie Risdianto; Alwan Gangsar Brilian Putra
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 7 No 02 (2024): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v7.i02.a8324

Abstract

Mata pelajaran Estimasi Biaya Konstruksi di SMK Negeri 2 Surabaya, belum dikaitkan dengan pengendalian waktu penyelesaian proyek konstruksi. Siswa perlu diperkenalkan pada pengendalian waktu dengan memanfaatkan komputer (komputerais), agar siswa memiliki hardskill yang lengkap sesuai kompetensi dan tuntutan Du/Di bahwa skill lulusan SMK harus mampu menggunakan teknologi komputer yang aplikatif.  Tujuan pelatihan untuk menganalisa keterlaksanaan pelatihan Microsoft Project dalam rangka peningkatan hardskil siswa/siswi SMKN 2 Surabaya. Digunakan metode tes untuk mengetahui pemahaman siswa serta metode kuisioner untuk mengevaluasi keterlaksanaan kegiatan pelatihan. Pelaksanaan pelatihan berjalan lancar dan interaktif. Terjadi peningkatan pemahaman peserta yang signifikan, sebanyak 94% siswa telah memahami materi Microsoft Project setelah diberi pelatihan oleh Tim PKM Program Studi Teknik Sipil Unesa. Sebesar 5% siswa mendapat nilai 75, 28% mendapat nilai 87.5 dan 61% siswa mampu menjawab dengan benar seluruh pertanyaan. Masih terdapat 2% siswa/siswi SMKN 2 Surabaya yang mendapat nilai 50. Peserta merasakan ada hal yang menarik, baru, menimbulkan rasa ingin tahu dan tidak membosankan. Harapan peserta, pelatihan yang dilakukan dapat berguna untuk meningkatkan kinerja dalam mengoperasikan Microsoft Project. Terdapat sedikit hambatan berkaitan dengan waktu pelaksanaan pelatihan yang singkat, dan keterbatasan fasilitas komputer, sehingga ilustrasi yang disampaikan pemateri dirasa sulit untuk dimengerti karena keterbatasan tersebut