Muhammad Nur Hakim
Fakultas Tarbiyah Institut Pesantren Kh. Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Supervisi Ketua Program Studi dalam Peningkatan Moral Mahasiswa Muhammad Nur Hakim
Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol 6, No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/dirasat.v6i1.1964

Abstract

Responding to the development of the new era is higher, so that the Indonesian state does not get left behind by responding to these advancements. And the most dominant thing related is education that leads to human development processes. In this context, it really needs supervision and evaluation of policies and the implementation of all the power in have, specifically this research was conducted to describe how educational organizations are monitored by KH Abdul Chalim Islamic Boarding School which has a santri and pesantren base morals based on the policies of the head of the study program and some strategies that have technically inspired moral improvement through supervision.
Inovasi Kurikulum Pendidikan SMA Darul Ulum 2 di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang: indonesia MUHAMMAD NUR HAKIM; Mohammad Tholhah Hasan
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Al-Idarah Vol. 4 No. 2 (2019): Vol 4 No 2 Juli 2019
Publisher : STIT PRINGSEWU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54892/jmpialidarah.v4i2.46

Abstract

ABSTRACTIn this era of globalization the government has focused on pesantren to advance the quality ofeducation in Indonesia. The development of pesantren education must be carried out competitively. Pesantreneducation must also be able to provide a guarantee of the superiority of competent outputs. The developmentcarried out by Islamic boarding schools is an effort to produce superior outputs and outflows.This study aims to determine the innovations created by pesantren through schools by referring to thefollowing formulation: 1) school curriculum innovation. 2) the implications of school curriculum innovations onboarding schools, and 3) the relevance of school curriculum innovations to boarding schools.The results of the study show that: First, the curriculum innovation process is carried out through fivestages, namely 1) the formulation stage by introducing the pesantren education model, 2) the stage ofadjustment, the Cambridge curriculum is adjusted to the existing system, 3) the determination stage byestablishing an international curriculum adoption , 4) the stage of support, namely taking action to supportinnovation, 5) the stage of correction, which is a form of correction of the program implemented. Second, theimplications of the educational curriculum innovation in the school on the pesantren curriculum are found in thecurriculum component which includes: 1) curriculum content; 2) learning media; 3) learning strategies andlearning processes; and 4) evaluation; Third, school curriculum innovation is closely related, relevant, suitableand connected with the pesantren curriculum in the form of both the school curriculum and the boardingcurriculum.Keyword: Innovation, Curriculum, School, Boarding School.ABSTRAKDi era globalisasi ini, pemerintah telah fokus pada pesantren untuk memajukan kualitas pendidikan diIndonesia. Pengembangan pendidikan pesantren harus dilakukan secara kompetitif. Pendidikan pesantren jugaharus mampu memberikan jaminan keunggulan out put yang yang mampu bersaing. Pengembangan yangdilakukan oleh pesantren merupakan usaha untuk menghasilkan out put dan out come unggulan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi yang diciptakan pesantren melalui sekolah denganmengacu pada rumusan berikut: 1) inovasi kurikulum sekolah. 2) implikasi inovasi kurikulum sekolah terhadappesantren, dan 3) relevansi inovasi kurikulum sekolah terhadap pesantren.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, proses inovasi kurikulum dilakukan melalui limatahap, yaitu 1) tahap perumusan dengan mengenalkan model pendidikan pesantren, 2) tahap penyesuaian yaitukurikulum cambridge disesuaikan dengan sistem yang ada, 3) tahap penetapan dengan melakukan penetapanterhadap adopsi kurikulum internasional, 4) tahap dukungan yaitu melakukan tindakan dukungan terhadapinovasi, 5) tahap koreksi, yaitu bentuk koreksi atas program yang dilaksanakan. Kedua, implikasi inovasikurikulum pendidikan di sekolah terhadap kurikulum pesantren terdapat pada komponen kurikulum yangmeliputi: 1) isi kurikulum; 2) media pembelajaran; 3) strategi pembelajaran dan proses pembelajaran; dan 4)evaluasi; Ketiga, inovasi kurikulum sekolah berkaitan erat, relevan, cocok dan nyambung dengan kurikulumpesantren baik berbentuk kurikulum sekolah maupun kurikulum asrama.Kata Kunci: Inovasi, Kurikulum, Sekolah, Pesantren.
Gaya Dan Strategi Ketua Yayasan Dalam Membentuk Loyalitas Dan Komitmen Pendidik Muhammad Nur Hakim; M. Syaiful Anwar Nurul Jamal
Chalim Journal of Teaching and Learning (CJoTL) Vol. 1 No. 2 (2021): Teaching and Learning
Publisher : Program S3 Pendidikan Islam Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.221 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: dan menganalisis gaya kepemimpinan ketua yayasan dalam membangun komitmen dan loyalitas pendidik, dan untuk menjelaskan dan menganalisis strategi yang digunakan oleh ketua yayasan dalam membangun komitmen dan loyalitas pendidik. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Semua data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan data yang terdiri atas tahapan memilah data pokok, penyajian data dan penarikan kesimpulan evaluasi. Informan penelitian ialah Ketua Yayasan, Kepala MTs, Kepala MA, Kepala Madin dan TU MTs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Gaya kepemimpinan ketua Yayasan: (1) memberi arahan saat diperlukan saja, (2) memberikan imbalan dan hukuman, (3) memberi tauladan yang baik serta motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan, (4) mengatur tugas dan tanggung jawab pendidik. Strategi kepemimpinan ketua Yayasan: (1) Ketua Yayasan menjadikan dirinya suri tauladan yang baik, (2) memaksimalkan fungsi para Kepala Lembaga di naungan Yayasan AMQUR untuk mengatur dan mengarahkan para pendidik, (3) mengikutsertakan para pendidik ke dalam setiap workshop yang ada, (4) membangkitkan semangat para pendidik dengan berdialog dua arah, (5) melalui pemberian hadiah dan hukuman, (6) menjalin komunikasi yang baik, (7) membuat tata tertib dan peraturan.
Strategic Management in Improving the Quality of Education in Boarding School Ade Iskandar; Ibnu Rusydi; Husna Amin; Muhammad Nur Hakim; Habyb Amirul Haqq
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 4 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v14i4.2075

Abstract

This article was descriptive qualitative research. The data is collected through interviews, observation, triangulation, documentation, and analyzed by descriptive analysis. This article aims to determine the process of planning, implementing, and evaluating strategic management in improving the quality of education at a Boarding School. This article on strategic management in improving the quality of education at Boarding School shows that: (1) Strategic planning at Boarding School includes four activities, namely developing the school's vision, mission, and goals, short-term planning, long-term planning, and medium term, identification of internal and external factors, and strategy formulation. (2) The implementation of strategic management includes four activities determining school policies, motivating education staff and educators, allocating human resources appropriately, and developing a strategic culture. (3) Evaluation of strategic management includes three activities: monitoring from planning to implementation, measuring individual and madrasa performance, and taking corrective steps.
Pengembangan Bakat Dan Minat Dengan Manajemen Peserta Didik Muhammad Nur Hakim; Muhammad Nur Iskandar
Kharisma: Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2023): Management of Islamic Education
Publisher : Perkumpulan Dosen Tarbiyah Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.667 KB) | DOI: 10.59373/kharisma.v2i1.17

Abstract

This research was carried out at the Public Senior High School 2 Mojokerto. The type of research used by researchers is qualitative descriptive research. The subjects of this study include the following: the principal, the student body, and the students. Researchers performed data clumping using observation methods, interviews, and documentation studies. The data analysis used is to use the triangulation method. Researchers aim to find out how the management of talent and interest development at The State High School 2 Mojokerto includes planning, implementing, and evaluating carried out in the development of talents and interests of students. The results of this study are the planning in the development of students’ talents and interests, namely by conducting joint deliberations to determine policies and meet the needs of students' needs. The implementation of the development of students’ talents and interests focuses on coaching and services provided to students. An evaluation is carried out to assess success in achieving goals in this case the development of talent and student interest.
Perencanaan Strategi Berbasis Nilai di Lembaga Pendidikan Tinggi Fauzan Adhim; Muhammad Nur Hakim
Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2019): Manajemen Pendidikan
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/ndh.v4i2.548

Abstract

Salah satu penyebab optimalisasi pengembangan lembaga pendidikan adalah strategic Planning. Proses ini mengawali seluruh rangkaian aksi pembentukan dan mengembagan organisasi. Cita-cita, tujuan dan garis-garis besar pengembangan organisasi menjadi produk utama dari perencanaan strategi. Proses ini dilakukan untuk memberikan gambaran masa depan organisasi dengan memperhitungkan kondisi masa kini. Dalam diskursus manajemen strategi, proses ini istilahkan dengan formulasi strategi. Secara fungsional, formulasi strategi dapat menjadi branding institution yang pada saatnya akan menjadi daya tarik dan perangkat utama dalam memenangkan persaingan secara lebih terukur. Penggunaan strategic planning dalam pengelolaan lembaga pendidikan masih cenderung sebatas fungsi administratif dan tidak menjadi pedoman implementasi organisasi. Hal ini disebabkan oleh paradigma bahwa secara teori, manajemen strategi jauh dari nilai-nilai yang di anut dalam lembaga pendidikan. Dimana, lembaga pendidikan merupakan organisasi yang memiliki falsafah yang berbeda dengan industri. Atas dasar inilah, konstruksi perencanaan strategi dalam lembaga pendidikan perlu diliputi dan di warnai nilai-nilai yang relevan dengan konteks pendidikan. Penelitian ini secara spesifik dilakukan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana lembaga pendidikan dikelola dengan nilai dan prinsip-prinsip yang berbasis pada kearifan institusional. Dimana, penelitian dilakukan di dua universitas yang sama-sama memiliki basis nilai yang berbeda. Namun demikian, secara proses masih memiliki titik kesamaan. Titik kesamaan inilah yang diabstraksikan menjadik prinsip dan nilai-nilai yang dapat dianut oleh seluruh lembaga yang hendak mengembangkan pendidikan berbasis nilai. Dalam penelitian ini dihasilkan sebuah temuan bahwa, formulasi strategi atau perencanaan strategi memiliki tiga proses, yaitu Analisis eksternal-internal dan analisis sumber-sumber ideologi, Penetapan Visi-misi dan Kebijakan Strategi. Masing-masing proses dan tahapan tersebut memiliki tata nilai yang harus di atas dan menjadi pedoman pengembangan lembaga. Penelitian ini juga menemukan tata nilai yang secara filosofis menjadi dasar pengembangan, tetapi selain itu juga terdapat beberapa nilai terapan yang secara teknis dalam mengilhami proses perencanaan strategi.