Sunaryo Sunaryo
Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Interferensi Semantis Bahasa Jawa dalam Bahasa Indonesia Bayu Pramono; Sunaryo Sunaryo; Sunoto Sunoto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 2: FEBRUARI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.547 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i2.10532

Abstract

Semantic interference of bahasa Jawa (BJ) in bahasa Indonesia occurs on several levels. BJ interference occurs couse textual translation, the context of storytelling/speaking (mind) is BJ not BI, the closeness of the meaning or equivalence of words, and influence of stronger BJ pedagogy. At the word level, semantic interference occurs in single, recurrent, and repetitive words. Semantic interference is still related with Javanese culture, both in speech or act. In terms of functional culture, the intent is hyperbolic, idiomatic, unggah-ungguh basa, the uniqueness of language, the simplicity of the language, and the sharpness/fidelity of the language.Interferensi semantis bahasa Jawa (BJ) dalam bahasa Indonesia (BI) terjadi pada beberapa tataran. Interferensi BJ terjadi karena beberapa hal, di antaranya pengalihbahasaan secara tekstual, konteks bercerita/berbicara dalam pikiran penutur adalah BJ dan bukan BI, kedekatan makna atau kesepadanan kata, dan pengaruh pedagogi BJ yang lebih kuat. Pada tataran kata,  interferensi semantis terjadi dalam bentuk kata tunggal, berimbuhan, dan berulang. Interferensi semantis tersebut masih berkaitan dengan budaya orang Jawa, baik dalam bertutur maupun dalam bertindak. Dari segi fungsional budaya, maksud hal tersebut yaitu hiperbolis kata, idiomatis, ûnggàh-ûnggûh bâsâ, keunikan bahasa, kesederhanaan bahasa, dan kejelian/kedetilan bahasa.
WUJUD KALIMAT KOMPLEKS DALAM KARANGAN CERITA FANTASI SISWA SMP KELAS VII Ratih Kumalasari; Dawud Dawud; Sunaryo Sunaryo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 2, No 8: AGUSTUS 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.192 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v2i8.9850

Abstract

A complex sentence is a sentence that has two or more clauses. Those clauses are associated with coordination or subordination markers. The complex sentences is used in composing a short strory especially the short story of fantasy. This research uses descriptive qualitatif method with syntactic analysis design. The results of the research was to bescribe complex sentence form. Based on the number of the closes, complex sentences are classsified by six types, namely (1) complex sentences of two clauses, (2) complex sentences of three clauses, (3) complex sentences of four clauses, (4) complex sentences five clauses, (5) complex sentences six clauses, and (6) complex sentences of seven clauses.Kalimat kompleks adalah  suatu kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih. Klausa dalam kalimat tersebut dihubungkan dengan pemarkah koordinasi atau subordinasi. Kalimat kompleks digunakan dalam penyusunan karangan, terutama karangan cerita fantasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian analisis sintaktis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud kalimat kompleks. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat enam wujud kalimat kompleks dilihat dari jumlah klausanya, yaitu (1) kalimat kompleks dua klausa, (2) kalimat kompleks tiga klausa, (3) kalimat kompleks empat klausa, (4) kalimat kompleks lima klausa, (5) kalimat kompleks enam klausa, dan (6) kalimat kompleks tujuh klausa.
Penggunaan Strategi Kognitif Mahasiswa Critical Language Scholarship 2018 pada Keterampilan Berbicara Mufidah Nur Amalia; Suparno Suparno; Sunaryo Sunaryo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 12: DESEMBER 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.309 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i12.12557

Abstract

Abstract: This research was aimed to describe the types of cognitive strategies used by CLS 2018 students in speaking skills. This study uses a qualitative approach to the type of ethnographic research. The results showed that CLS 2018 students used 12 types of cognitive strategies in speaking skills, namely (1) repetition, (2) search for learning resources, (3) grouping, (4) deduction or induction, (5) substitution, (6) elaboration , (7) conclude, (8) imagine, (9) transfer, (10) practice, (11) receive and send messages, and (12) analyze and express opinions. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan jenis strategi kognitif yang dipakai oleh mahasiswa Critical Language Scholarship 2018 dalam keterampilan berbicara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Critical Language Scholarship 2018 menggunakan 12 jenis strategi kognitif dalam keterampilan berbicara, yaitu (1) pengulangan, (2) pencarian sumber belajar, (3) pengelompokkan, (4) deduksi atau induksi, (5) subtitusi, (6) elaborasi, (7) menyimpulkan, (8) membayangkan, (9) mentransfer, (10) mempraktikkan, (11) menerima dan mengirimkan pesan, dan (12) menganalisis dan mengemukakan pendapat.